Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Gekrafs Usulkan Subsektor Baru Ekonomi Kreatif: MUA, Hair Stylish dan Hijab Do Jadi Andalan Baru

Ketua Umum Gekrafs Kawendrea Lukistian bertemu dengan Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya.

Editor: Wahyu Aji
zoom-in Gekrafs Usulkan Subsektor Baru Ekonomi Kreatif: MUA, Hair Stylish dan Hijab Do Jadi Andalan Baru
Handout/IST
Pengurus Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (Gekrafs) bersama Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, di Kementerian Ekonomi Kreatif, Gambir, Jakarta Pusat pada Jumat (13/12/2024). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTAGerakan Ekonomi Kreatif Nasional (Gekrafs) bertemu dengan Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, dalam sebuah audiensi strategis yang berlangsung di Kementerian Ekonomi Kreatif.

Pengurus Gekrafs yang hadir diantaranya Ketua Umum Kawendrea Lukistian, Wakil Dewan Pembina Laja Lapian, Ketua Harian Temi Sumarlin, Sekertaris Jendral Yanti Adeni dan perwakilan Ketua bidang DPP Gekrafs Fery Ardiansyah (Ketua Bidang Event dan Sosialisasi Program), Noval Abuzar (Ketua Bidang OKK dan Pengembangan Wilayan  dan Amin Ahlun (Ketua Bidang Kerjasama, Pemasaran dan Media).

Pertemuan ini menjadi momentum penting untuk memperluas cakupan subsektor ekonomi kreatif (ekraf) nasional, sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto. Presiden Prabowo Subianto, dalam arahannya, menyatakan bahwa sektor ekonomi kreatif harus menjadi ekosistem yang besar, mapan, dan kuat.

 

Beliau berharap ekonomi kreatif dapat menjadi salah satu tulang punggung perekonomian Indonesia.

"Beliau sangat berharap ekonomi kreatif ini menjadi ekosistem yang besar, mapan, kuat," kata Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, menyampaikan pesan Presiden Prabowo pada pelantikan Menteri tanggal 21 Oktober 2024.

Dalam pertemuan tersebut, Sekretaris Jenderal Gekrafs, Yanti Adeni, secara khusus mendorong penambahan subsektor baru, termasuk Makeup Artist dan Hijab Stylist, yang diharapkan mampu berdiri sendiri dan tidak lagi sekadar menjadi bagian dari subsektor fashion.

Berita Rekomendasi

Langkah ini didukung oleh pertimbangan Menteri Teuku Riefky, yang menyebutkan bahwa sektor beauty, serupa dengan musik, perlu payung regulasi mandiri untuk menunjukkan potensi dan kontribusinya secara maksimal.

“Sebagai pusat busana muslim dunia, salah satu ekosistem yang harus diperkuat adalah profesi pendukung industri ini seperti designer, stylist serta fashionpreneur sehingga berdaya daing secara global," ujar Temi Sumarlin sebagai Ketua Harian Gekrafs.

“Gekrafs ingin menjadi mitra utama pemerintah dalam merumuskan kebijakan pro-ekraf,” ujar Ketua Umum Gekrafs, Kawendra Lukistian, dalam pertemuan tersebut.

Dirinya menegaskan bahwa dalam mendorong subsektor baru, Gekrafs berupaya meningkatkan literasi, memperluas lapangan kerja, menumbuhkan pengusaha baru, serta melestarikan budaya kreatif lokal.

“Jika subsektor seperti Make up artist, Hair Stylish & Hijab Do dapat diakui secara resmi, maka inovasi dan semangat kreatif para pelaku usaha ini akan semakin terpacu, menghidupkan roda perekonomian kreatif nasional,” ujarnya.

Dukungan penuh datang dari Menteri Teuku Riefky Harsya yang mengatakan “Kita ingin ekonomi kreatif menjadi mesin baru pertumbuhan ekonomi Indonesia,” ungkap Menteri Riefky.

Ia juga menekankan pentingnya pembentukan Dinas Ekraf di tingkat provinsi, kabupaten, dan kota dalam dua minggu ke depan, melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) yang telah disiapkan.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas