3 Naskah Khutbah Jumat 20 Desember 2024 Tema Hari Ibu: Kemuliaan, Keramatnya, dan Cara Berbakti
Kumpulan naskah khutbah Jumat 20 Desember 2024 bertema kemuliaan seorang ibu, bertepatan peringatan Hari Ibu 22 Desember 2024.
Penulis: Muhammad Alvian Fakka
Editor: Yurika NendriNovianingsih
Fase Kedua: Fase mengandung; Setelah selesainya proses pertama, yakni pembuahan sel telur oleh sperma, maka proses berikutnya atau kedua adalah kehamilan. Dalam proses ini, seorang ibu harus mengandung si janin dalam kandungan selama rata-rata 9 bulan. Selama 9 bulan ini, tidak ada partisipasi ayah sama sekali karena organ laki-laki memang tidak dirancang untuk bisa mengandung seorang bayi. Hingga kini pun tidak ada teknologi yang bisa membuat laki-laki berpartisipasi atau mengambil alih tugas mengandung. Bayi tabung pun juga tidak bisa dikembangkan dalam organ laki-laki karena faktanya laki-laki memang tidak memiliki rahim.
Dalam fase mengandung ini, seorang ibu mengalami kesusahan demi kesusahan yang didalam Al Qur’an digambarkan sebagai وهنا على وهن, yakni keadaan susah payah dan lemah yang dari hari ke hari bukannya makin ringan tetapi makin berat.
Sidang Jumat rahimakumullah,
Fase Ketiga: Setelah proses kedua selesai, disusul proses ketiga yang merupakan puncak dari proses kehamilan, yakni proses melahirkan. Lagi-lagi dalam proses melahirkan ini tidak ada keterlibatkan seorang ayah. Seorang ibu harus berjuang sendiri untuk bisa melahirkan dengan selamat, baik selamat bagi dirinya sendiri maupun bayi yang dilahirkannya. Tugas ini ber-risiko tinggi karena secara langsung berkaitan dengan keselamatan jiwa. Tentunya telah sering kita dengar beberapa perempuan meninggal saat melahirkan. Dalam proses melahirkan ini, sang ayah juga tidak bisa berbuat banyak untuk meringankan beban sang ibu. Seringkali terjadi, sang ayah tak sanggup dan tak tega menyaksikan sang ibu sedang berjuang melahirkan karena penderitaan yang dialaminya sangat berat dengan nyawa sebagai taruhannya. Seringkali pula, sang ayah hanya bisa menangis penuh kekhawatiran sambil berdoa mudah-mudahan sang ibu bisa melahirkan dengan selamat.
Sidang Jumat rahimakumullah,
Fase Keempat: Setelah proses ketiga selesai, disusul proses keempat, yakni menyusui. Dalam proses menyusui ini, sang ibu harus berhati-hati dan selalu menjaga diri sebaik mungkin karena apa yang terjadi pada dirinya bisa berdampak langsung pada si bayi. Sang ibu harus sanggup berjaga menahan kantuk, baik siang maupun malam. Ketika si bayi haus dan lapar dan membutuhkan ASI, seorang ibu harus selalu siap memberikannya. Dalam tugas ini, sang ayah juga tidak bisa berbuat banyak untuk meringankan beban sang ibu. Berbagai resiko, baik fisik maupun non-fisik pun, juga sering dihadapi para ibu yang sedang menyusui.
Sidang Jumat rahimakumullah,
Al-Qur’an memberitakan masa menyusui adalah dua tahun sebagaimana bunyi ayat: وفصاله في عامين “Dan menyapihnya dalam usia dua tahun.” Masa dua tahun menyusui dengan ASI adalah ideal terutama bagi ibu-ibu yang memang memiliki kesempatan untuk itu. Tetapi bagi mereka yang memiliki masalah tertentu, maka setidaknya selama 6 bulan pertama dapat mengusahakannya sebab selama itu ASI bersifat eksklusif. Ini merupakan standar internasional yang didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup bayi, pertumbuhan, dan perkembangannya. ASI memberi semua energi dan gizi yang dibutuhkan bayi selama 6 bulan pertama hidupnya. Pemberian ASI eksklusif mengurangi tingkat kematian bayi yang disebabkan berbagai penyakit yang umum menimpa anak-anak seperti diare dan radang paru, serta mempercepat pemulihan bila sakit dan membantu menjarangkan kelahiran. Sidang Jumat rahimakumullah,
Mengingat beratnya tugas ibu, yakni tiga hal penting yang terdiri dari: mengandung, melahirkan dan menyusui, maka bisa dimengerti mengapa Nabi Muhammad SAW mengisyaratkan agar hormat dan bakti kepada ibu lebih besar daripada kepada ayah. Sebagaimana saya uraikan di atas, perbandingannya adalah 3 : 1. Perbandingan ini masuk akal dan adil.
Momentum peringatan Hari Ibu, hendaknya dijadikan momen yang tepat untuk mengevaluasi dan menguatkan kembali rasa hormat dan bakti kita kepada kedua orang tua, terutama ibu. Dengan itu Insya Allah “Perempuan Berdaya Indonesia Maju” segera terwujud. Wallahu A’lam.
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Khutbah II
الْحَمْدُ لِلّٰهِ الْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ أَكْرَمَنَا بِدِيْنِ الْحَقِّ الْمُبِيْنِ، وَأَفْضَلَنَا بِشَرِيْعَةِ النَّبِيِّ الْكَرِيْمِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، الْمَلِكُ الْحَقُّ الْمُبِيْنُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، سَيِّدُ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَالتَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، أَمَّا بَعْدُ: فَيَاأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا اللهَ، وَافْعَلُوا الْخَيْرَاتِ وَاجْتَنِبُوا عَنِ السَّيِّئَاتِ، وَاعْلَمُوا أَنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ، فَقَالَ عَزَّ وَجَلَّ: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يٰأَ يُّها الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِ سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ
وَاْلمُسْلِمَاتِ، اَلْأَحْياءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلَاءَ وَاْلوَبَاءَ والقُرُوْنَ وَالزَّلَازِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا إِنْدُونِيْسِيَّا خَآصَّةً وَسَائِرِ بُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عامَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. اَللّٰهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَاَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ عٍبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتاءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشاءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ، اَلْأَحْياءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلَاءَ وَاْلوَبَاءَ والقُرُوْنَ وَالزَّلَازِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا إِنْدُونِيْسِيَّا خَآصَّةً وَسَائِرِ بُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عامَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. اَللّٰهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَاَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ عٍبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتاءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشاءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ
2. Khutbah Jumat: Keramatnya Ibu Menurut Islam
Oleh: KH Abdullah Tholib, Wakil Ketua Umum MUI Kota Tangerang
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَركَاتُهُ.
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ أَوْجَبَ عَلَيْنَابِرَّ الْوَالِدَيْنِ وَحَرَّمَ عِصْيَانَهُمَا وَقَهْرَهُمَا. وَاَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، أَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلٰي سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِهِ وَاَصْحَابِهِ اَجْمَعِيْنَ .
اَمَّا بَعْدُ : فَيَا أَيُّهَاالْمُسْلِمُوْنَ إِتَّقُوْا اللّٰهَ فَى السِّرِّ وَالْعَلَنِ وَجَانِبُواالْفَوَاحِشَ مَا ظَهَر مِنْهَا وَمَا بَطَنَ. قَالَ تَعَالٰى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ:أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ : وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِۚ حَمَلَتْهُ اُمُّهٗ وَهْنًا عَلٰى وَهْنٍ وَّفِصَالُهٗ فِيْ عَامَيْنِ اَنِ اشْكُرْ لِيْ وَلِوَالِدَيْكَۗ اِلَيَّ الْمَصِيْرُ
Hadirin Sidang Jum’ah Rahimakumullah
Marilah dalam kesempatan dan di tempat yang berkah ini kita selalu lahirkan rasa syukur kita kepada Allah SWT atas segala nikmat yang telah Allah SWT limpahkan kepada kita semua, nikmat Iman, Islam, kesehatan dan kesmpatan yang dengan nikmat ini kita semua dapat menggerakkan kita untuk menuju masjid dalam rangka mendirikan sholat Jumat berjamaah. Semoga langkah-langkah kita dari rumah, kantor, pasar dan dari manapun menuju ke masjid dicatat Allah SWT sebagai amal-amal sholeh.
Shalawat teriring salam semoga selalu tercurah kepada manusia agung, Nabi dan Rasul kita Muhammad SAW beserta keluarga, sahabatnya dan kita semua sebagai pengikutnya hingga akhir zaman.
Dalam kesempatan ini pula, khatib berwasiat kepada, terutama diri khotib dan umunya kepada kita semua untuk selalu berusaha sesuai dengan kemampuan kita meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT dengan cara melaksanakn semua perintah-Nya dan menjahui semua larangan-Nya. Semoga dengan cara ini kita tetap dicatat oleh Allah SWT sebagai hamba yang bertakwa sampai menghadap-Nya.
Hadirin Rahimakumullah
Ibu adalah manusia yang mempunyai kedudukan yang lebih tinggi dari seorang ayah. Mengapa? Karena dari rahim Ibulah benih-benih bayi yang akan dilahirkan. Seorang Ibu telah mengandung bayi selama sembilan bulan dengan kegembiraan dan keceriaan.
Meski berat, tapi dia tetap bahagia karena akan bisa melahirkan seorang putera atau puteri yang kelak akan menjadi penerusnya. Pada saat yang sama dambaan setiap keluarga adalah lahirnya anak yang menjadi pelengkap dalam keluarga. Pada saat mengandung kondisinya begitu berat, kadang-kadang menjadi lemah dan payah, tetapi hal itu tidak pernah menjadi penghalang baginya untuk selalu beraktivitas.
Saat melahirkan, Ibu selalu mengutamakan keselamatan calon putera puterinya dan bahkan nyawanya dipertaruhkan demi keselamatan bayinya. Setelah lahir tugas seorang ibu adalah merawat, menyusui dan membesarkannya. Hal ini telah Allah SWT gambarkan dalam firman-Nya di Surat Luqman ayat 14 :
وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِۚ حَمَلَتْهُ اُمُّهٗ وَهْنًا عَلٰى وَهْنٍ وَّفِصَالُهٗ فِيْ عَامَيْنِ اَنِ اشْكُرْ لِيْ وَلِوَالِدَيْكَۗ اِلَيَّ الْمَصِيْرُ
“Dan Kami perintahkan kepada manusia ( berbuat baik ) kepada dua orang ibu-bapaknya, Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu-bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.”