Anies Baswedan dan AHY Bertemu Pagi Ini untuk Silaturahmi Politik, Jajaki Sosok Cawapres?
Anies Baswedan akan bertemu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di kantor DPP Partai Demokrat dalam rangka melakukan silaturahmi politik.
Penulis: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan bertemu Ketua Umum Parta Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di kantor DPP Partai Demokrat, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (7/10/2022) pukul 09.00 WIB.
Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) sekaligus Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengungkap silaturahmi politik yang dilakukan Anies Baswedan dan AHY dilakukan atas kehendak bersama dalam rangka menyatukan energi perubahan dan perbaikan untuk bangsa.
Lebih lanjut, Herzaky menyatakan, pertemuan Anies Baswedan dan AHY bukan kali pertama terjadi.
Sebab, Anies Baswedan dan AHY merupakan sahabat yang sudah berulangkali melakukan pertemuan guna membahas isu-isu kemasyarakatan dan kebangsaan terkini.
Baca juga: Andi Arief: Selama Anies Baswedan Konsisten dengan Janjinya, Demokrat Effort 1.000 Kali Lipat
Sedangkan untuk pertemuan besok, akan turut dibahas mengenai berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat dan bangsa Indonesia.
"Termasuk dinamika seputar demokrasi Indonesia, maupun perubahan dan perbaikan yang akan dilakukan ke depannya," kata Herzaky kepada wartawan, Kamis (6/10/2022).
Terpisah, Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief mengatakan Demokrat akan memberikan effort 1.000 kali lipat kepada Anies Baswedan apabila konsisten dengan janjinya.
Baca juga: PDIP dan Golkar Bertemu Pekan Ini, Hasto Sindir Anies Baswedan Soal Hujan dan Banjir di Jakarta
"Selama Anies konsisten dengan janjinya kepada Partai Demokrat dan secara umum kepada koalisi, maka Partai Demokrat akan memberikan effort 1.000 kali lipat lebih besar dari yang dapat diberikan Anies," kata Andi Arief.
Andi Arief berharap mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI itu dapat menepati janji dan komitmennya baik bagi Demokrat maupun kepada partai politik calon mitra koalisi.
"Karenanya, Anies sedang melalui tahap pertama ujian untuk tidak mencederai janji dan komitmennya terhadap Partai Demokrat dan koalisi. Partai Demokrat dan rakyat Indonesia sedang menantikan hal itu," ungkapnya.
Lebih lanjut, Andi menuturkan pertemuan keduanya merupakan sebuah momentum yang ditunggu-tunggu kader Demokrat se-Indonesia.
Baca juga: Kemungkinan Prabowo dan Anies Bersaing Pilpres 2024, Ahmad Muzani Ungkit Era Pilgub Jakarta 2017
Di sisi lain, kata dia, publik berharap Anies berpasangan dengan AHY dalam pemilihan presiden (pilpres) 2024 mendatang.
"Selain juga menjawab harapan publik yang menginginkan Anies maju sebagai kandidat presiden 2024 berpasangan dengan Ketua Umum Partai Demokrat AHY," ungkapnya.
Ia mengungkapkan Demokrat meyakini pertemuan keduanya pada Jumat besok pertanda baik.
"Dan makin meneguhkan bahwa Anies adalah bagian dari tokoh perubahan dan perbaikan bersama Partai Demokrat," ujarnya.
Nantinya, AHY kata Herzaky akan didampingi Sekjen Demokrat Teuku Riefky, Bendahara Umum Demokrat Renville Antonio, Waketum, Sekretaris Majelis Tinggi Partai Andi Mallarangeng, serta pengurus teras Partai Demokrat lainnya.
Kendati begitu, Herzaky tidak menjelaskan secara detail maksud dari penyatuan energi itu, termasuk soal potensi menduetkan Anies Baswedan dan AHY di dalam Pilpres mendatang 2024.
Peluang duet Anies Baswedan-AHY di Pilpres 2024
Pengamat politik UIN Jakarta Adi Prayitno menilai AHY lebih berpeluang menjadi calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Anies Baswedan.
Alasannya, posisi AHY saat ini adalah ketua umum partai politik yang bisa saja mengunci koalisi bersama NasDem, partai yang telah mendeklarasikan mendukung Anies Baswedan sebagai Capres 2024.
"Di atas kertas sejauh ini AHY lebih diunggulkan karena beberapa faktor. Misalnya, elektabilitas AHY di atas Andika dan Khofifah. AHY juga ketum Demokrat yamg mengunci bisa tidaknya NasDem bisa usung Anies di pilpres," kata Adi saat dihubungi Tribunnews, Kamis (6/10/2022).
Namun, Adi melihat posisi AHY rentan tergusur Jenderal Andika Perkasa yang sejak awal masuk radar NasDem.
Bukan tanpa alasan, nama Andika belakangan menguat.
Baca juga: Survei SMRC: Dukungan Pemilih Anies Terhadap NasDem Alami Kenaikan
Andika saat ini enjabat sebagai Panglima TNI yang punya jejaring kuat dan solid dan mulai dikenal luas publik.
"Secara perlahan juga mulai terkonfirmasi sebagai sosok yang potensial maju, minimal cawapres. Andika dinilai lebih bisa melengkapi Anies yang lemah di basis minoritas dan Indonesia bagian timur dan tengah," ujar Adi.
Di sinilah, menurut Adi Prayitno, lobi Demokrat diuji dihadapan NasDem dengan mematok AHY sebagai cawapresnya Anies.
"Apakah Demokrat yang sebagai kunci bisa memajukan Anies di pilpres menerima AHY sebagai cawapres Anies. Problemnya, apakah NasDem welcome atau tidak dengan AHY? Kan di situ perdebatannya," ucapnya.
Lebih lanjut, perlahan nama khofifah mulai memudar karena dinilai tak terlalu kuat di Jawa Timur, tergantikan dengan nama Andika yang tiba-tiba menyeruak kuat dikaitkan berpasangan Anies.
"Bahkan belakangan nama Sandi juga mulai muncul yang digadang potensial mendampingi Anies. Meski Sandi punya bekal elektabilitas, tapi mengingat posisi Sandi yang berada di blok pemerintah, rasa-rasanya kedua pasangan ini sulit disatukan," katanya. (Tribunnews.com/ Chaerul Umam/Fersianus Waku)