Andreas Acui Simanjaya Blak-blakan Ungkap Alasannya Mundur Pasca Nasdem Usung Anies Capres 2024
Andreas mengatakan bahwa keputusannya keluar dari NasDem ini setelah mendengarkan masukan-masukan dari akar rumput.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai NasDem resmi mendeklarasikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden (Capres) pada Pemilihan Presiden 2024, mendatang.
Keputusan Partai NasDem ini mendapat sejumlah respons di internal partai pimpinan Ketua Umum Surya Paloh tersebut.
Baca juga: Sikap Prabowo Subianto Komentari Anies Baswedan Maju Capres Dinilai Miliki Banyak Makna
Ada kalangan yang menyambut riuh dukungan untuk Anies Baswedan.
Namun, ada pula kader Partai NasDem yang memilih hengkang atau angkat kaki dari partai yang mengusung restorasi ini.
Salah seorang yang memutuskan untuk keluar dari Partai NasDem adalah Andreas Acui Simanjaya.
Mantan kader DPD Partai NasDem Kalimantan Barat (Kalbar) ini mengungkapkan alasannya keluar dari Partai.
Andreas mengatakan bahwa keputusannya keluar dari NasDem ini setelah mendengarkan masukan-masukan dari akar rumput.
Dimana, mereka mengatakan kepada dirinya tak akan sejalan lagi jika Partai NasDem mendeklarasikan Anies Sebagai Calon Presiden.
Hal itu disampaikan Andreas Acui Simanjaya saat dialog dengan Wasekjen DPP Partai NasDem Hermawi Taslim dan mantan Ketua DPP Partai NasDem Niluh Djelantik yang dipandu oleh Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra secara virtual, Jumat (7/10/2022).
"Jadi memang satu bulan terakhir ini, saya mendapat masukan dari berbagai kalangan yang berkomunikasi langsung pada saya, yang menyatakan bahwa mereka tidak bisa beri dukungan kepada saya di masa mendatang, apabila keputusan Partai NasDem teryata berbeda dengan harapan mereka," kata Andreas.
Baca juga: Persahabatan AHY-Anies Sudah Terjalin Sejak AHY Masih Aktif Perwira Militer, Anies Tokoh Intelektual
Meski telah memutuskan keluar dari Partai NasDem, Andreas mengungkapkan jika keputusannya ini sangat berat.
Sebab, ada hal-hal yang membuat dirinya sangat 'jatuh cinta' dengan Partai NasDem.
Berikut pernyataan lengkap Andreas Acui Simanjaya yang keluar dari Partai NasDem:
Pak Andreas, bisa cerita apakah cerita sama dengan Bu Niluh, atau Pak Andreas punya cerita dan pandangan sendiri sehingga memilih pamit dari Partai NasDem?
Saya di dunia politik sudah lama ya Pak, artinya banyak hal saya lewati, banyak partai yang saya singgahi, saya terakhir bersama NasDem kemudian karena sudah lama di dunia politik saya punya treking yang tepat kepada siapa pemilih kita, kontestan kita siapa terhubung dengan baik.
Jadi memang satu bulan terakhir ini saya mendapat masukan dari berbagai kalangan yang berkomunikasi langsung pada saya, yang menyatakan bahwa mereka tidak bisa beri dukungan kepada saya di masa mendatang apabila keputusan Partai NasDem ternyata berbeda dengan harapan mereka.
Jadi saya memang setia kepada masyarakat yang saya dampingi selama ini dan saya tidak pernah menghianati mereka.
Saya akan selalu bersama-sama dengan mereka walaupun tidak berpartai.
Memang terus terang saya memutuskan keluar dan berhenti dari Nasdem bukan hal yang mudah, karena saya merasa banyak hal saya senang disitu, bahkan lagu yang diciptakan, bukan hymne Nasden, ada satu lagi saya senang sekali karena nadanya lembut, melambangkan persatuan kita dan sebagainya, cuman keputusan harus dibuat.
Artinya bahwa saya setelah melihat fakta yang ada merasa tidak bersama-sama, saya keluar dan saya selesaikan secara baik.
Saya buat surat tertulis kepada Ketua, surat itu juga tembusan ke KPU Kalbar, kemudian di group-group ada 5-6 group di Kalbar yang NasDem ya, saya pamit baik-baik disitu.
Artinya bahwa saya tidak mau menjadi masalah, tidak mau ganjalan di internal Nasdem pada saat kita berseberangan, lebih baik saya di luar sistem.
Baca juga: Pertemuan Anies Baswedan - AHY Disebut Jadi Sinyal Partai Demokrat Beri Dukungan Politik
Sehingga saya tidak mengorbankan hati nurani saya dan saya juga tidak mengorbankan kepentingan NasDem karena keberadaan saya.
Pak Andreas dan kawan-kawan lebih sreg Nasdem mencalonkan siapa, Pak?
Nah kalau soal mencalonkan siapa bukan itu, begini, kita ini masih akan kira-kira 1 tahun lebih bersama pemerintahan Presiden Jokowi sebelum kita memasuki Pemilu.
Jadi kawan-kawan lebih mengharapkan adanya sebuah konsistensi kita mendampingi orang yang kita dukung menjadi Presiden sampai akhir.
Jadi kita tidak ada bicara siapa yang dicalonkam NasDem, belum itu. Kita bicara soal komitmen soal konsostensi kita mendampingi pemimpin yang kita usung hari ini sampai akhir. (tribun network/yuda)