Hendri Satrio Ungkap Dua Alasan Kenapa Hary Tanoe Juga Berpeluang Jadi Cawapres di 2024
Pengamat politik sekaligus pendiri lembaga survei KedaiKOPI Hendri Satrio menilai Hary Tanoesoedibjo (HT) juga punya peluang jadi calon wakil presiden
Penulis: Malvyandie Haryadi
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik sekaligus pendiri lembaga survei KedaiKOPI Hendri Satrio menilai Ketua Umum DPP Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Hary Tanoesoedibjo (HT) juga punya peluang jadi calon wakil presiden (cawapres) untuk Pilpres 2024.
"HT berpeluang jadi cawapres, pasti berpeluang," kata Hendri Satrio di Jakarta, Rabu (16/11/2022).
Hensat, begitu dia disapa, mengungkapkan HT memiliki dua modal yang kuat untuk diusung menjadi cawapres pada Pilpres 2024.
Pertama, HT memiliki kekuatan elektoral dari Partai Perindo.
Kedua, secara finansial HT tidak perlu diragukan lagi.
Baca juga: Survei Terbaru PWS Sebut Elektabilitas Partai Perindo Capai 6,2 Persen, Ini Tanggapan Hary Tanoe
"Sekarang Hary Tanoe punya dua hal itu nggak? Punya. Elektoralnya apa? Elektoral Perindo, finansial pasti ada lah," tegas Hensat.
Diketahui, elektabilitas Partai Perindo terus menunjukkan pertumbuhan.
Berdasarkan survei Lembaga Political Weather Station (PWS) pada November 2022, Partai Perindo dinilai peduli terhadap rakyat kecil, sehingga Partai Perindo menembus elektabilitas 6,2 persen.
Sebelumnya, survei CSIS menunjukkan elektabilitas Partai Perindo 5,1% dan Litbang Kompas 4,5%.
Hasil survei PWS atas Partai Perindo tersebut mengungkap posisi Partai Perindo saat ini unggul dari partai politik yang duduk di Senayan, yaitu Partai Amanat Nasional (PAN) yang meraih 3,2%, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 1,9%.
Baca juga: Di Hadapan Jokowi, Hary Tanoe Sebut Perindo Digagalkan dalam Pemilu 2019 Karena Kasus SMS Ancaman
Menanggapi hasil survei tersebut, Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo (HT) mengklaim partainya konsisten peduli dan berpihak pada rakyat kecil dalam memperjuangkan Indonesia sejahtera.
"Partai Perindo berjuang, bagaimana ikut membantu pemerintah, mempercepat pertumbuhan masyarakat ekonomi lemah agar mereka menjadi produktif, sehingga mereka menjadi bagian masyarakat kita yang ikut menciptakan lapangan kerja, ikut membayar pajak. Dengan demikian, mesin ekonomi Indonesia menjadi sangat besar," kata HT.
Hary mengatakan Indonesia negara besar dengan adanya ada bonus demografi penduduknya akan bertambah kurang lebih sekitar 50 juta orang hingga dengan tahun 2045.
"Jadi tantangan ke depan itu, kemampuan menciptakan lapangan kerja seluas-luasnya. Menciptakan para pembayar pajak baru, sehingga mereka ikut menjadi bagian lokomotif membangun bangsa," katanya.