Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menteri PPPA: Pemilu 2024 Jadi Kesempatan Dongkrak Keterwakilan Perempuan di Politik

Pemilu Serentak 2024 mendatang juga bisa menjadi ajang dalam meningkatkan keterwakilan perempuan.

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Erik S
zoom-in Menteri PPPA: Pemilu 2024 Jadi Kesempatan Dongkrak Keterwakilan Perempuan di Politik
dok Kemen PPPA
Menteri PPPA Bintang Puspayoga mengatakan Pemilu Serentak 2024 bisa jadi kesempatan menggali potensi perempuan berkualitas terlibat dalam dunia politik. 

Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Menteri PPPA), Bintang Puspayoga mengatakan Pemilu Serentak 2024 bisa jadi kesempatan menggali potensi perempuan berkualitas terlibat dalam dunia politik. 

“Saya kira kita masih memiliki kesempatan untuk menggali potensi dan mendongkrak perempuan berkualitas dalam politik khususnya pemilu 2024 mendatang,” kata Puspayoga dalam diskusi Kompastalk bertajuk ‘Langkah Strategis Peningkatan Keterwakilan Perempuan Pada Pemilu 2024’ di Menara Kompas, Jalan Palmerah Selatan, Jakarta, Selasa (13/12/2022).

Baca juga: Aturan Nomor Urut Partai di Parlemen untuk Pemilu 2024 Tidak Diundi, Pengamat: Kurang Tepat

Selain itu menurutnya gelaran Pemilu Serentak 2024 mendatang juga bisa menjadi ajang dalam meningkatkan keterwakilan perempuan.

Terlebih kata dia, peningkatan keterwakilan perempuan telah dirasakan dewasa ini yang dicerminkan lewat kepemimpinan di DPR. Namun, keterwakilan tersebut belum memenuhi angka afirmatif 30 persen. Sehingga Pemilu 2024 jadi kesempatan peningkatan tersebut.

“Peningkatan keterwakilan perempuan memang kita rasakan bahkan kita berbangga juga kepemimpinan DPR diwakili perempuan. Namun belum 30 persen keterwakilan perempuan,” katanya.

Menurut dia, kurangnya keterlibatan perempuan dalam dunia politik bukan hanya disebabkan oleh hal eksternal. Melainkan juga berasal dari masyarakat dan perempuan itu sendiri.

BERITA REKOMENDASI

Pasalnya kata Puspayoga, banyak perempuan yang masih belum percaya diri atas kemampuannya dalam politik.

“Kurangnya keterlibatan perempuan dalam politik salah satunya disebabkan karena masyarakat dan perempuan itu sendiri, karena mereka belum meyakini kemampuannya dalam berpolitik,” ungkap dia.

Pada kondisi ini, partai politik jadi lembaga yang paling strategis karena punya kewenangan besar di bidang politik. Lewat parpol, perempuan dapat memperoleh ilmu pengetahuan, pemahaman, dan meningkatkan keterampilan politiknya.

Sehingga Puspayoga menilai peran parpol dalam peningkatan kapasitas dan keterwakilan perempuan jadi hal penting.

Apalagi kata dia, bila keterwakilan perempuan dapat mencapai angka 30 persen atau lebih, maka kebijakan - kebijakan yang lebih representatif gender dapat dituangkan.

“Maka partisipasi perempuan jadi lebih penting lagi karena mampu menuangkan kebijakan yang lebih representatif gender,” ungkapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas