Sosok Gede Pasek Suardika, Ketua Umum PKN, Partai Politik Baru yang Lolos Jadi Peserta Pemilu 2024
Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) yang diketuai Gede Pasek Suardika dinyatakan lolos menjadi peserta Pemilu 2024 oleh KPU. Berikut sosok ketuanya.
Penulis: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) yang diketuai Gede Pasek Suardika dinyatakan lolos menjadi peserta Pemilu 2024 oleh KPU.
Jajaran pengurus PKN diketahui diisi sejumlah tokoh yang merupakan loyalis eks Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum.
Sebagaimana diketahui, PKN sebelumnya bernama Partai Karya Perjuangan.
Kantor Pimpinan Nasional PKN beralamat di Jalan Ki Mangunsarkoro Nomor 16A, Menteng, Jakarta Pusat.
Gede Pasek Suardika menjadi Ketua Umum PKN setelah dirinya menyatakan mundur dari Partai Hanura melalui surat pengunduran diri yang dia tanda tangani per 28 Oktober 2021.
Baca juga: Sah! 17 Partai Politik Jadi Peserta Pemilu 2024, Partai Ummat Besutan Amien Rais Tersingkir
Dilansir dari wikipedia, PKN dideklarasikan pada tanggal 28 Oktober 2021.
Sosok Gede Pasek Suardika, Ketua Umum PKN
Dilansir dari surya.co.id, I Gede Pasek Suardika atau yang akrab disapa GPS lahir di Singaraja pada tanggal 21 Juli 1969.
Gede Pasek Suardika merupakan putra dari Kapten Purn (Pol) I Komang Alit.
Di Bali dia sangat dikenal karena garis keturunan keluarganya yang banyak dihormati di seputar masyarakat Bali.
Gede Pasek menyelesaikan pendidikan dasar hingga menengah di Bali, yakni di TK Lab Unud Singaraja, SD Lab Unud Singaraja, SMP Lab unud Singaraja dan SMA Negeri I Singaraja.
Ia menyelesaikan pendidikan sarjana di Fakultas Hukum Universitas Brawijaya, Malang.
Lalu dia melanjutkan program Magister Hukum di Universitas Udayana Denpasar.
Baca juga: PROFIL Anis Matta, Ketua Umum Partai Gelora, Parpol Baru yang Dinyatakan Lolos Jadi Peserta Pemilu
Sebelum masuk ke dunia politik, Gede Pasek adalah seorang jurnalis yang bekerja di Surabaya.
Kemudian dia melanjutkan karirnya sebagai advokat kenamaan.
Banyak kasus yang berhasil diselesaikan oleh pria yang akrab disapa Pasek ini berkat sikapnya yang berani, kritis, dan sering melawan arus.
Di dunia hukum, karirnya begitu cemerlang, hingga membuat namanya banyak diperbincangkan.
Ia dikenal sebagai konsultan Pilkada di Bali yang banyak menorehkan sukses bagi kepala daerah yang mencalonkan diri.
Namun, sebelum dikenal di ranah hukum, Pasek merupakan aktivis yang malang melintang di berbagai organisasi.
Baca juga: Gede Pasek: Anas Urbaningrum Bebas Pilih Jabatan di PKN
Hingga akhirnya ia bergabung dengan Partai Demokrat.
Pasek diketahui pernah menjadi pengurus inti Partai Demokrat, saat sahabat akrabnya Anas Urbaningrum menjadi Ketua Umum DPP Partai Demokrat hasil Munas di Bandung.
Saat itu, Gede Pasek menjabat sebagai ketua DPP Partai Demokrat departemen Pemuda dan Olahraga periode 2010-2015.
Pasek diketahui pernah duduk sebagai anggota DPR periode 2009-2014 dari fraksi Demokrat.
Bahkan ia pun sempat menjadi Ketua Komisi III DPR.
Pada pertengahan September 2013, Pasek dicopot jabatannya dari Ketua Komisi III DPR karena ikut serta dalam organisasi masyarakat sekaligus menjabat sebagai sekertaris jenderal yang dibentuk Anas Urbaningrum yaitu Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI).
Pada Pemilu legislatif 2014, Gede Pasek terpilih menjadi anggota DPD RI untuk periode 2014-2019 dengan mengantongi mengantongi 132.887 suara.
Badai yang menerpa Partai Demokrat membuat Pasek memilih menjaga kesetiakawanan ketimbang merapat pada kekuasaan.
Bersama Anas, Pasek mendirikan Persatuan Pergerakan Indonesia (PPI).
Jalan politik Pasek mulai berbeda dengan Partai Demokrat.
Pasek pun mulai menjaga jarak dengan Partai Demokrat hingga akhirnya berpisah pasca kongres Surabaya.
Ia juga dipecat dari keanggotaan Partai Demokrat karena masalah yang sama.
Setelah keluar dari partai Demokrat, Pasek kemudian masuk ke partai Hanura.
Pada 3 November 2018 Gede Pasek Suardika mengundurkan diri dari posisi ketua badan pemenangan pemilu (Bappilu) di Partai Hanura.
Dalam suratnya, Pasek yang saat itu duduk sebagai Anggota DPD RI dari Bali membeberkan tiga alasannya mundur dari posisi ketua Bappilu Hanura.
Pertama, karena kesibukannya sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dan agenda pribadi.
Kedua, mantan ketua Komisi III DPR itu juga mengaku tak mampu menyesuaikan diri dengan pola kerja Bappilu partai yang saat ini dipimpin oleh Oesman Sapta Odang (OSO).
Alasan ketiga adalah peran Bappilu Hanura dalam hal mengusung calon anggota legislatif (caleg) tak maksimal.
Pada 23 Januari 2020, Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) menunjuk Gede Pasek Suardika sebagai Sekretaris Jenderal Partai Hanura masa bakti (2019-2024).
Adapun Gede Pasek Suardika menggantikan posisi Sekretaris Jenderal yang dulu dijabat oleh Herry Lontung.
Hingga akhirnya, Pasek pun menyatakan mundur dari Partai Hanura dan jabatan Sekjen Partai Hanura yang dia tanda tangani per 28 Oktober 2021 dan kini menjadi Ketua PKN.
Profil Partai Kebangkitan Nusantara
Berdasarkan keputusan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor: M.HH-23.AH.11.01 Tahun 2008 tertanggal 3 April 2008, sebelumnya PKN bernama Partai Karya Perjuangan.
Kemudian, dideklarasikan ulang dengan nama baru, yakni Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) di Jakarta pada tanggal 28 Oktober 2021.
Dikutip dari situs resmi PKN, perubahan nama baru menjadi PKN ini ditetapkan di Jakarta dalam Musyawarah Nasional Partai Karya Perjuangan (Pakar Pangan) pada Kamis, 28 Oktober 2021.
Menurut Ketua Umum PKN, I Gede Pasek Suardika, partai politik PKN ini didirikan oleh sejumlah loyalis mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum.
Dikatakan, loyalis Anas yang menjadi bagian PKN, di antaranya mantan anggota DPR dari Fraksi Demokrat Mirwan Amir, eks pengurus Demokrat Ian Zulfikar, aktivis HMI Asral Hardi, wartawan dan fotografer Bobby Triadi, serta Sri Mulyono yang kini menjabat sekretaris jenderal PKN.
Eks anggota Partai Demokrat ini menambahkan, Anas telah merestui pendirian PKN meski belum dipastikan apakah Anas akan bergabung ke PKN atau tidak setelah menyelesaikan masa pidananya.
"Kalau beliau kan masih di dalam kan enggak mungkin juga kan, masih menunggu beliau di luar dulu, nanti baru mengambil sikap lebih terbuka."
"Sekarang beliau mendoakan dan merestuilah posisinya," kata Pasek, dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com, Rabu (3/8/2022).
PKN mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI pada Selasa (2/8/2022) atau hari kedua pendaftaran dibuka.
Ketua Umum PKN, Gede Pasek Suardika mengakui partainya boleh saja dibilang partai baru, namun isinya adalah orang-orang berpengalaman.
Susunan Pengurus
- Ketua Umum: I Gede Pasek Suardika
- Wakil Ketua Umum: Gerry H Hukubun
- Bendahara Umum: Mirwan Amir
- Sekretaris Jenderal: Sri Mulyono
- Ketua Bidang Hukum dan HAM: Rio Ramabaskara
- Anggota Dewan Kehormatan: Andi Samsul Bakri
- Direktur Eksekutif: I Made Sudanayasa
- Notaris: Muhammad Zainal
(Tribunnews.com/ Suci Bangun Dwi Setyaningsih/ Reza Deni)
Simak juga Talkshow Nasional Partai Lama vs Partai Baru terkait verifikasi peserta pemilu 2024 di bawah ini: