Letjen Purn Ali Bogra Bergabung ke Perindo, Ini Daftar Mantan Jenderal yang Masuk Parpol Jelang 2024
Letjen (Purn) Ali Hamdan Bogra bergabung dengan Perindo dan dilantik sebagai Ketua DPW Partai Perindo Papua Barat Daya.
Editor: Malvyandie Haryadi
"Alhamdulillah saya merasa terhormat, mendapat amanah sebagai anggota Dewan Pakar PKS, artinya pimpinan di PKS melihat kapasitas diri saya sebagai Dewan Pakar untuk bidang Pertahanan Negara," kata Munir dalam keterangan tertulis, Selasa (11/10/2022).
Letjen TNI (Purn) Muhammad Munir lahir pada 28 Oktober 1958 di Kendal, Jawa Tengah.
Pendidikan di Akademi Militer Magelang dan dari kecabangan infanteri diluluskannya pada 1983.
Puncak karier Muhammad Munir di dunia militer diketahui saat dirinya dipercaya menjadi Panglima Kostrad pada 2012.
Tak berselang lama, Munir lantas terpilih sebagai Wakil Kepala Staf Angkatan Darat pada 2013.
Perindo dan Gelora Jadi Kuda Hitam di Pemilu 2024
Sebelumnya, Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin menyampaikan bahwa Perindo dan Partai Gelora menjadi partai non parlemen yang diprediksi menjadi kuda hitam di Pemilu 2024.
Untuk Perindo, kata dia, keseriusan partai besutan Hary Tanoesoedibjo itu terlihat mulai agresif untuk mencari ulama, tokoh nasional hingga mantan kepala daerah yang berpotensi untuk memperkuat Partai Perindo.
"Saya bilang Perindo ini agresif mengambil tokoh-tokoh dari ulama, dari mantan anggota KPU, mantan kepala daerah dan tokoh nasional di daerah itu bisa saja diambil dan direkrut di perusahaan Hary Tanoe untuk memperkuat Perindo. Perindo ini serius agar lolos di 4 persen ini. Mereka punya peluang bisa lolos," kata Ujang saat dikonfirmasi, Kamis (15/11/2022).
Tak hanya Perindo, Ia menuturkan bahwa partai Gelora juga disebut berpotensi lolos ke parlemen.
Namun, partai pimpinan Anis Matta ini masih memiliki pekerjaan rumah (PR) karena memiliki ceruk pemilih yang sama dengan PKS.
"Saya melihatnya partai baru maka yang lolos agak berat memang, yang bisanya cuma Gelora nih bisa jadi kuda hitam. Karena dia pecahan PKS dan sangat solid bisa saja tetapi seberapa besar Partai Gelora punya kekuatan bisa menyaingi PKS," ungkap dia.
"Karena basis massanya sama dari PKS. Kalau PKSnya solid itu Gelora agak sulit tapi kalau Gelora bisa mengambil massa atau ceruk massa PKS karena bagian dari Gelora maka mungkin saja bisa lolos," tambahnya.
Di sisi lain, kata Ujang, partai lainnya disebut bakal sulit bersaing untuk lolos ke parlemen. Pasalnya, mayoritas mereka masih terhadang oleh finansial yang tak begitu mumpuni.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.