Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tanggapi Hasil Survei LSI Soal Elektabilitas Parpol Jelang Pemilu, Ahmad Rofiq: Menjadi Penyemangat

Sekretaris Jenderal DPP Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Ahmad Rofiq angkat bicara menanggapi hasil Survei terbaru Lembaga Survei Indonesia (LSI).

Penulis: Malvyandie Haryadi
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Tanggapi Hasil Survei LSI Soal Elektabilitas Parpol Jelang Pemilu, Ahmad Rofiq: Menjadi Penyemangat
ISTIMEWA
Sekjen DPP Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Ahmad Rofiq menyerukan kepada seluruh pengurus dan wakil rakyat untuk bersama-sama meraih target 2.500 kursi anggota dewan tingkat I dan tingkat II pada Pemilu 2024 mendatang, menyusul arahan Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal DPP Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Ahmad Rofiq angkat bicara menanggapi hasil Survei terbaru Lembaga Survei Indonesia (LSI).

Seperti diketahui survei terbaru Lembaga Survei Indonesia (LSI) menunjukkan Partai Perindo meraih elektabilitas 4,8 persen dalam survei yang dilakukan pada 7-11 Januari 2023 itu.

"Perindo hampir 5 (persen)," kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan dalam keterangannya secara daring via kanal Youtube, Minggu (22/1/2023).

Raihan itu terbilang tertinggi di antara parpol nonparlemen lainnya.

Hasil survei LSI itu juga menempatkan Perindo di atas tiga partai parlemen, yaitu PKB 4,7 persen, PPP 2,2 persen dan PAN 0,6 persen.

Menanggapi capaian itu, Ahmad Rofiq memberikan apresiasinya atas kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap kerja nyata dari program-program Partai Perindo.

"Ini menjadi bukti bahwa apa yang dilakukan oleh Partai Perindo sudah sangat tepat sasaran, karena daya terima masyarakat yang terus meningkat," kata Rofiq, Minggu (22/1/2023).

Berita Rekomendasi

Rofiq menuturkan raihan dalam survei LSI tersebut juga menjadi penyemangat bagi seluruh pengurus dan kader Partai Perindo untuk merebut suara double digit pada Pemilu 2024, sebagaimana arahan Ketua Umum DPP Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo.

"Hasil survei ini membuat Partai Perindo semakin bersemangat untuk semakin bekerja keras lagi agar double digit yang dicanangkan oleh ketua umum dapat terwujud di Pemilu 2024," jelas Rofiq.

Dalam data yang dipaparkan LSI, Partai Perindo masuk ke dalam tujuh besar parpol yang diprediksi lolos ke parlemen pada Pemilu 2024.

"Jika pemilihan anggota DPR diadakan sekarang ini, partai atau calon dari partai mana yang akan Ibu/Bapak pilih dari daftar partai berikut ini?" tulis daftar pertanyaan menyoal elektabilitas yang diajukan LSI.

Baca juga: Ziarahi Makam Syiah Kuala Sekaligus Konsolidasi, Ini Pesan TGB ke Kader Partai Perindo Aceh

PDIP Masih Teratas

Berdasarkan survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) terbaru, elektabilitas PDIP berada di posisi pertama dengan angka 22 persen.

Pada posisi kedua ada Partai Gerindra 12,1 persen, Demokrat 7,1 persen, Golkar 6,7 persen, dan Nasdem 5,0 persen.

Survei tersebut diketahui digelar 7 sampai 11 Januari 2023.

Pertanyaan yang diajukan dalam survei tersebut adalah "Jika pemilihan anggota DPR diadakan sekarang ini, partai atau calon dari partai mana yang akan Ibu/Bapak pilih dari daftar partai berikut ini?".

Hal tersebut disampaikannya dalam Rilis Survei Nasional: "Kinerja Presiden, Pencabutan PPKM, Ketersediaan Bahan Pokok dan BBM, Serta Peta Politik Terkini" di kanal Youtube Lembaga Survei Indonesia LSI_Lembaga pada Minggu (22/1/2023).

"PDIP di survei kali ini didukung oleh 22 persen kalau pemilu legislatif diadakan sekarang," kata Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI) Djayadi Hanan .

Baca juga: Survei LSI Januari 2023: Elektabilitas PDIP Teratas, Disusul Gerindra dan Demokrat

Setelah NasDem, diurutan keenam ada PKS 5,0 persen, Perindo 4,8 persen, PKB 4,7 persen, PPP 2,2 persen, Garuda 1,3 persen, PAN 0,6 persen, Ummat 0,5 persen, Hanura 0,5 persen, Buruh 0,3 persen, PBB 0,3 persen, PSI 0,3 persen, Gelora 0,1 persen, dan PKN 0,0 persen.

Namun demikian, kata dia, yang menarik dari survei kali ini adalah cukup banyak yang belum menentukan pilihan yakni ada 26,7 persen.

Biasanya, kata dia, jumlahnya lebih sedikit yakni di bawah 20 persen.

"Mungkin karena awal tahun dan baru saja pengumuman partai-partai yang resmi menjadi peserta pemilu. Sehingga masyarakat mungkin melakukan penilaian ulang," kata dia.

"Tetapi secara umum, yang sudah melakukan penilaian tidak berbeda jauh dengan hasil-hasil yang kita peroleh selama ini," sambung dia.

Survei tersebut dilakukan pada 7 sampai 11 Januari 2023.

Target survei tersebut adalah warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon atau ponsel sekitar 83% dari total populasi nasional.

Hasil Survei Charta Politika

Pada medio Desember lalu, lembaga survei Charta Politika juga merilis temuan mereka yang menempatkan elektabilitas PDIP tertinggi dibanding partai lainnya.

Elektabilitas PDIP mencapai 23,5%, meningkat dibandingkan hasil survei pada November 2022 dengan angka 21,7%.

"PDIP memiliki elektabilitas tertinggi sebesar 23,5%. Ada kecenderungan PDIP mulai menapak naik," ujar kata Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya pada konferensi pers virtual, Kamis (22/12/2022) ketika itu.

"Walaupun belum sama dengan angka elektabilitas sebelumnya yang di angka 24%, tetapi setelah dua kali turun di September dan November, PDIP naik kembali," tambah Yunarto.

Sementara posisi kedua ditempati oleh Gerindra dengan angka elektabilitas 13,7%, disusul Golkar 9% dan PKB 8,7%.

Pada survei Charta Politika sebelumnya, elektabilitas Gerindra sebesar 14,5%, Golkar 9,8%, sementara PKB 8,5%.

“Ada stagnasi dari angka Gerinda, juga bisa dikatakan cukup stagnan untuk partai Golkar, dan ada kecenderungan stagnan juga di PKB,” ucap Yunarto.

Charta Politika juga mencatat elektabilitas Partai Demokrat 7,7%, PKS 7,2%, Nasdem 4,3%, PAN 3,5%, Perindo 3,4%, PPP 3,0%.

Elektabilitas partai lainnya, menurut survei Charta Politika masih di bawah 1%.

Baca juga: Survei LSI: Ganjar Pranowo Selalu Menang di Seluruh Simulasi Pilpres

"Sedikit kenaikan dialami partai Demokrat dan PKS. Namun ada penurunan yang terjadi di Nasdem dari 6,0% menjadi 4,3%. Ini menjadi pertanyaan dan bahan diskusi kenapa kemudian terjadi penurunan," pungkas Yunarto.

Seperti diketahui, survei ini dilaksanakan dengan metode wawancara terhadap 1.220 orang sampel dan memiliki margin of error sebesar 2,82 persen.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas