Pengamat Beberkan Alasan Anies Baswedan jadi Calon Presiden yang Paling Diuntungkan saat Ini
Berikut pengamat beberkan alasan Anies Baswedan jadi calon presiden yang paling diuntungkan saat ini.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Pengamat politik, Bawono Kumoro, membeberkan alasan Anies Baswedan jadi calon presiden yang paling diuntungkan saat ini.
Menurutnya, Anies memiliki kebebasan lebih untuk melakukan safari politik memperkenalkan dirinya ke masyarakat.
Hal ini tidak lepas karena Anies sudah tidak lagi berstatus sebagai pejabat publik lagi.
Berbeda dengan calon presiden lain seperti Prabowo Subianto yang masih menjadi Menteri Pertahanan.
Sehingga ada persoalan etika jika memanfaatkan jabatan publik untuk kepentingan sosialisasi pribadi.
"Jadi saat ini Anies Baswedan berada posisi paling menguntungkan karena leluasa berkeliling daerah kapan pun untuk melakukan sosialisasi turun langsung," ucap Bawono kepada Tribunnews.com, Selasa (24/1/2023).
Baca juga: Seusai Dipanggil Anies Baswedan, Relawan Kebut Bentuk Kepengurusan di Provinsi Lampung
Peneliti Indikator Politik Indonesia ini melanjutkan penjelasannya.
Bawono menilai, selain sebagai ikhtiar politik mantan gubernur DKI Jakarta tersebut untuk meningkatkan popularitas dan juga elektabilitas, terutama pada daerah-daerah basis Prabowo Subianto termasuk di Jawa Barat, safari Anies Baswedan kali ini di Bandung, Jawa Barat, mengirim pesan bila Anies ingin merebut basis-basis politik Prabowo Subianto di pemilu terdahulu.
Sebelum ini memang Anies telah mengunjungi beberapa daerah lain di Jawa Barat
Bawono menyebut, safari politik mengunjungi berbagai daerah sangat penting untuk terus dilakukan oleh Anies.
Hal itu agar berdampak terhadap peningkatan popularitas Anies.
Merujuk temuan survei terbaru dari Indikator Politik Indonesia tingkat popularitas Anies saat ini belum mencapai 90 persen
"Dengan meningkatkan popularitas diri tentu juga akan memperluas kemungkinan untuk disukai pemilih."
"Apabila telah disukai otomatis akan dipilih sehingga tentu saja berujung pada peningkatan elektabilitas," tandas Bawono.
Baca juga: Kedatangan Anies Baswedan ke Baduy Bertepatan Dengan Bulan Kawalu
Anies Baswedan safari ke Bandung
Anies Baswedan diketahui melakukan safari politiknya ke wilayah Bandung pada Minggu (22/1/2023) lalu.
Ia menyapa ribuan warga di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung.
Sejumlah agenda digelar mulai jalan sehat hingga seminar soal anak muda dan politik.
Dalam kesempatannya, calon presiden yang diusung oleh Partai NasDem itu turut membocorkan kriteria cawapresnya.
Setidaknya ada tiga kriteria yang menurut Anies ideal sebagai pendampingnya di Pilpres 2024 nanti.
"Pertama, adalah pasangan yang bisa berkontribusi pada pemenangan," ujar Anis, di sela acara, dikutip dari TribunJabar.id.
Kedua, kata Anis, berkontribusi pada stabilitas hubungan koalisi.
"Ketiga mendukung dalam efektivitas pemerintahan. Ada tambahan satunya, secara chemistry dwi tunggal," ujarnya, sambil tersenyum.
Saat disinggung bagaimana dengan calon pendampingnya yang diajukan oleh partai koalisi, ia tersenyum.
"Sekarang fasenya adalah konsolidasi, koalisi ini sehingga solid, setelah itu kami musyawarah," tandasnya.
Baca juga: Anies Baswedan Akan Kunjungi Banten Selama Dua Hari: Ini Tempat Pertama yang Dikunjungi
Kedatangan Anies Baswedan ditolak
Tidak hanya disambut meriah, kedatangan Anies Baswedan juga ditolak oleh sejumlah elemen masyarakat.
Salah satunya dari Gerakan Masyarakat dan Mahasiswa Bandung Lautan Api (GEMMA BLA) melakukan aksi penolakan di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Jalan Tamansari, Minggu (22/1/2023).
Koordinator aksi, Andre, menuding kunjungan Anies merupakan bentuk mencuri start kampanye.
Anies dianggap berupaya melakukan manuver-manuver untuk memenangkan dirinya di Pilpres padahal tahapan kampanye masih jauh.
"Ketidakdewasaan dan ketidaketisan secara politik bagi NasDem dan Anies terlihat dengan melakukan safari politik, karena khawatir akan kekalahannya di pemilu 2024."
"Seharusnya NasDem dan Anies lebih utamakan etika politik dengan mengajarkan masyarakat cara berpolitik secara dewasa dan bijak tanpa upaya atau manuver yang lekat dengan curi start kampanye," ujarnya, masih dari TribunJabar.id.
Oleh karena itu, Andre dan GEMMA BLA meminta Partai NasDem dan Anies untuk lebih dewasa dan mampu menahan diri.
Termasuk tidak menggunakan fasilitas milik negara atau yang dibiayai APBD atau APBN untuk kepentingan partai.
"Kami juga meminta Bawaslu baik Kota Bandung atau Jabar juga Bawaslu RI untuk lebih pro aktif dalam memberikan warning alias sanksi ke NasDem dan Anies terhadap upaya yang mengarah pada curi start kampanye," tandas Andre.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(TribunJabar.id/Muhamad Nandri Prilatama/Lutfi Ahmad Mauludin)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.