Sekber Bersama Gerindra dan PKB, Pengamat: Peluang Prabowo Jadi Capres Makin Besar
Partai Gerindra dan PKB resmi membuat Sekretariat Bersama (Sekber) guna memenangkan Pemilu 2024.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Gerindra dan PKB resmi membuat Sekretariat Bersama (Sekber) guna memenangkan Pemilu 2024.
Pengamat politik Universitas Brawijaya, Anang Sujoko mengatakan, adanya sekretariat bersama menjadi ajang unjuk kekuatan Partai Gerindra dan PKB untuk menuju pemilu 2024.
"Selama ini koalisi Partai Gerindra dan PKB tak terlalu menonjol dibandingkan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan rencana koalisi yang dibangun oleh Nasdem," kata Anang dalam keterangan tertulis, Rabu (25/1/2023).
Ia menilai sekber ini menunjukan koalisi Partai Gerindra dan PKB sangat solid dan sepakat untuk membangun komitment sambil melihat dinamika politik yang akan terjadi.
"Ini merupakan strategi jitu yang dilakukan Prabowo," kata Anang.
Namun dengan dibentuknya Sekber ini kemungkinan besar koalisi Partai Gerindra dan PKB untuk mengusung Prabowo Subianto sebagai capres semakin besar.
Apalagi Prabowo merupakan salah satu tokoh politik nasional yang memiliki elektabilitas yang cukup tinggi.
"Meskipun untuk dapat memenuhi electoral threshold, koalisi Partai Gerindra dan PKB masih membutuhkan satu parpol lagi," katanya.
Saat ini peluang Ketua Umum Partai Gerindra memenangkan pilpres 2024 masih jauh di bawah Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
Dari beberapa lembaga survei politik yang memiliki kredibilitas yang tinggi, trend penurunan elektabilitas Prabowo masih terjadi, sementara itu tren peningkatan elektabilitas Anies terus mengalami peningkatan.
Meningkatnya elektabilitas Anies ini bisa dimaklumi oleh Anang.
"Saat ini Anies sudah menjalankan fungsi sebagai capres. Dan dukungan dari Nasdem sudah sangat jelas untuk mendukung Anies. Meskipun Nasdem masih membutuhkan koalisi partai untuk dapat mengusung Anies," katanya.
Baca juga: Gerindra dan PKB Bikin Sekber, Pengamat: Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya Lebih Maju dari KIB
Sebaliknya Ganjar masih terkendala problematika internal PDIP dan jabatan sebagai Gubernur Jawa Tengah sehingga belum optimal untuk menjalankan fungsi sebagai capres.