Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Setelah NasDem dan PKS, Giliran Demokrat yang Bakal Merayu Golkar 

Tiga partai yakni NasDem, PKS dan Demokrat yakin dukung Anies, pengamat nilai lobi 3 partai ditambah elektabilitas Anies bisa buat Golkar merapat.

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Setelah NasDem dan PKS, Giliran Demokrat yang Bakal Merayu Golkar 
Kolase Tribunnews
Kolase foto Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia bersama Sekjen Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Habib Aboe Bakar Alhabsyi memberikan keterangan usai pertemuan tertutup di Kantor Partai Golkar, Jakarta, Selasa (7/2/2023). Pertemuan tersebut sebagai ajang silaturahmi dan konsolidasi jelang Pemilu 2024 dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh (kanan) bersama Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kiri), memberikan keterangan kepada wartawan di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Rabu (1/2/2023). Pertemuan tersebut sebagai bentuk silaturahim sekaligus membangun komunikasi politik menjelang Pemilu 2024 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Deputi Bappilu Partai Demokrat Kamhar Lakumani mengatakan, partainya juga berencana menyambangi Kantor DPP Partai Golkar setelah konsolidasi pimpinan di Jawa Timur (Jatim) telah dinyatakan rampung.

Hal ini sekaligus menanggapi dua anggota parpol Koalisi Perubahan yaitu NasDem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sudah terlebih dahulu mengunjungi Kantor DPP Golkar dan bertemu Ketua Umum Airlangga Hartarto, pada beberapa waktu terakhir.

"Untuk melakukan kunjungan tentunya terbuka kemungkinan, namun saat ini jajaran pimpinan sedang berkegiatan dan konsolidasi di Jawa Timur, jadi kita tunggu saja perkembangannya ke depan," kata Kamhar, Rabu (8/2).

Kamhar menuturkan, silaturahmi dan komunikasi lintas partai menjadi keniscayaan dan imperatif dalam sistem politik multi partai.

Kesadaran ini, kata dia, yang melatarbelakangi program silaturahmi 360 derajat yang dicanangkan dan dijalankan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam masa kepemimpinannya sekarang.

Karena itu, Kamhar menyampaikan komunikasi politik antara Demokrat dan Golkar sejatinya telah cukup intens dilakukan secara internal.

"Silaturahmi dan komunikasi politik Partai Demokrat dengan Partai Golkar cukup intens dilakukan," ungkapanya.

Berita Rekomendasi

Kamhar mengapresiasi manuver politik Partai NasDem dan PKS yang telah mendatangi Kantor DPP Partai Golkar beberapa waktu lalu.

Menurut Kamhar, Koalisi Perubahan merupakan koalisi yang bersifat inklusif atau terbuka bagi partai manapun sepanjang memiliki komitmen saling penguatan.

"Kami mengapresiasi silaturahmi politik yang telah dijalankan oleh PKS dan NasDem. Koalisi Perubahan bersifat inklusif, terbuka bagi partai manapun sepanjang memiliki komitmen menambah kekuatan dan saling menguatkan bukan sebaliknya, melemahkan," ujar Kamhar.

"Bangsa dan negara ini begitu besar dan kompleks, kolaborasi dan sinergisitas dari seluruh elemen bangsa, termasuk kerja sama lintas partai politik sangat diperlukan untuk mewujudkan perubahan dan perbaikan bangsa kedepan," sambungnya.

Baca juga: Demokrat Tuding Isu Utang Piutang Jadi Agenda untuk Diskreditkan Anies

Karena itu, Kamhar menambahkan bahwa Koalisi Perubahan membuka diri bagi siapa pun untuk menjaga dan membangun silaturahmi sesama partai politik.

"Karenanya Partai Demokrat termasuk juga PKS dan NasDem yang tergabung dalam Koalisi Perubahan membuka diri dan senantiasa menjaga dan membangun silaturahmi dengan partai politik mana pun," tukasnya.

Sebelumnya, jajaran DPP PKS yang dipimpin Sekjen Habib Aboe Bakar Alhabsyi menyambangi kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, pada Selasa (7/2).

Habib Aboe menyebut kunjungan ke DPP Golkar dalam rangka silaturahmi kebangsaan.

"Kami bisa diterima dengan suasana yang rileks, obrolan kita juga santai, yang tidak lain dan tidak bukan adalah kami buat silaturahmi kebangsaan yang berlanjut," ujar Habib Aboe.

Habib Aboe juga mengungkapkan pertemuan yang terjadi pada sore ini berjalan dengan santai.

Anggota Komisi III DPR RI itu menyatakan pertemuan kedua partai dalam rangka menjaga kondusivitas politik jelang Pemilu 2024.

"Silaturahmi kita ini tadi dialog cukup panjang, yang intinya satu kalimat, membuat suasana kondusif menghadapi Pemilu 2024," ujarnya.

"Itu saja sebenarnya inti dari dialog-dialog kita yang panjang, sambil menyelarasakan, menyesuaikan informasi perkembangan-perkembangan yang ada," kata dia.

Sejumlah elite Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tiba di kantor DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Nelly Murni, Jakarta Barat, Selasa (7/2/2023).
Sejumlah elite Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tiba di kantor DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Nelly Murni, Jakarta Barat, Selasa (7/2/2023). (Tribunnews.com/Fersianus Waku)

Surya Paloh Temui Airlangga Hartarto

Pertemuan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto telah menghasilkan tiga poin.

Selain itu, pertemuan itu sebagai nostalgia Surya Paloh sebagai mantan kader Golkar.

Adapun pertemuan itu berlangsung Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat pada Rabu (1/2) lalu.

Dalam pertemuan ini, Surya Paloh memboyong sejumlah petinggi partainya untuk turut hadir menemui Airlangga Hartarto.

Mulanya, Airlangga menyampaikan pertemuannya dengan Surya Paloh sebagai sesama parpol yang juga pendukung pemerintahan Jokowi-Maruf.

Selain itu, Surya Paloh hadir alumni kader partai Golkar.

Menurutnya, hal ini yang mempermudah komunikasi yang dilakukan NasDem dengan Golkar hari ini.

Namun, Airlangga tak menampik tak semua isi pertemuan bisa diungkap ke masyarakat.

"Jadi jelas hadir disini Abang saya senior, pak Surya Paloh, yang juga alumni partai Golkar, beliau ini 43 tahun di Partai Golkar. Kalau dihitung rata-rata seluruh pengurus di DPP ditambah ketua dewan pakar di rata-rata semuanya lebih kecil dari 43 tahun," kata Airlangga.

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh (kanan) bersama Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kiri), memberikan keterangan kepada wartawan di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Rabu (1/2/2023). Pertemuan tersebut sebagai bentuk silaturahim sekaligus membangun komunikasi politik menjelang Pemilu 2024. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh (kanan) bersama Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kiri), memberikan keterangan kepada wartawan di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Rabu (1/2/2023). Pertemuan tersebut sebagai bentuk silaturahim sekaligus membangun komunikasi politik menjelang Pemilu 2024. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha (WARTA KOTA/WARTA KOTA/ABN)

Adapun tiga poin yang menjadi pembahasan adalah kedua partai bersepakat untuk bersyukur bisa melewati dinamika yang dihadapi Indonesia.

Apalagi, belakangan ini suasana dalam penuh ketidakpastian.

Poin kedua, kata Airlangga, kedua partai sepakat sebelumnya yakni sama-sama mendorong agar sistem pemilu 2024 nanti tetap digelar secara proporsional terbuka.

"Ini sudah jelas dalam pertemuan antara Partai Golkar dan Partai Nasdem tidak berarti bahwa Partai Golkar maupun Partai Nasdem adalah salah satu partai yang terkenalnya di publik sudah lebih dari 99 persen jadi tentu ini juga menjadi catatan juga," jelasnya.

Poin ketiga, Airlangga menyampaikan, kunjungan NasDem dipimpin Surya Paloh ini adalah kunjungan balasan setelah sebelumnya petinggi Golkar telah berkunjung ke Kantor DPP Partai NasDem.

Airlangga menyebutkan Golkar dan NasDem sama-sama memiliki kantor yang bagus dan luar biasa. Terlebih kedatangan Surya ini disambut layaknya sedang pulang ke rumah.

"Kemudian tentu beliau kami sambut Homecoming pulang ke rumah dan Partai Golkar partai yang terbuka dan tentu tangan kami terbuka juga dengan partai Nasdem dan pak Surya Paloh," sambungnya.

Rajin Safari Politik, Poros Perubahan Kembali Rayu Golkar

Direktur Eksekutif Indonesia Political Power Ikhwan Arif menilai, safari politik Koalisi Perubahan kepada Golkar tidak lepas pada posisi KIB yang masih belum punya nama capres-cawapres.

Koalisi Perubahan berupaya menawarkan bakal capres pilihan mereka, yakni Anies Baswedan dan merayu Golkar untuk merapat.

Ikhwan menilai pemilihan Golkar dilakukan karena partai berlambang pohon beringin tersebut merupakan pemilik suara terbesar di KIB.

“Poros perubahan lebih terbuka terhadap Partai Golkar karena Golkar sebagai partai besar yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) belum mempunyai nominasi kandidat bakal capres yang dipilih secara resmi dari ketiga partai,” kata Ikhwan kepada Tribun Network, Rabu (8/2).

Baca juga: Sejumlah Parpol Kunjungi Kantor Golkar, Pengamat: Golkar Lentur Mudah Diterima Banyak Partai

Ikhwan menuturkan, pemilihan penjajakan kepada Golkar juga bukan berbasis suara semata. Mereka juga melihat dari kondisi koalisi.

Saat ini, hanya KIB yang terlihat belum mempunyai kandidat kuat capres-cawapres sehingga Koalisi Perubahan lebih leluasa dalam melobi partai di KIB, apalagi Golkar terbuka dalam berbagai koalisi.

“Poros perubahan mampu membaca partai politik di Koalisi Indonesia Bersatu yang kemungkinan besar bisa diajak berkoalisi seperti Golkar, karena PAN dan PPP dalam deklarasi nominasi nama-nama capres tidak pernah menyebutkan nama Anies, yang ada hanyalah tokoh-tokoh yang berpotensi sebagai rivalnya Anies seperti Ganjar [Pranowo], Erick Thohir,” papar Ikhwan.

Ikhwan juga menilai aksi partai Koalisi Perubahan kepada Golkar bukan sebagai ajang menyelamatkan diri, melainkan meyakinkan Golkar untuk merapat.

Ketiga partai sudah yakin untuk mendukung Anies.

Ia menilai, lobi tiga partai ditambah elektabilitas Anies yang mulai memuncaki di berbagai survei bisa membuat Golkar mau merapat.

“Berkemungkinan besar ketiga partai poros perubahan dan Golkar membentuk koalisi besar dan tidak akan menutup kemungkinan ada partai lain yang ikut bergabung untuk mengejar elektoral ekor jas,” jelas Ikhwan. (Tribun Network/ Yuda).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas