4 Alasan GP Mania Bubar: Nilai Ganjar Pranowo Bukan Sosok yang Tepat hingga Tak Punya Nyali
GP Mania memutuskan bubar dan tak lagi mendukung Ganjar Pranowo sebagai capres 2024. Ini alasannya.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.com - Relawan Ganjar Pranowo Mania (GP Mania) memutuskan bubar dan tak lagi mendukung Ganjar sebagai calon presiden (capres) 2024.
Pembubaran ini disampaikan langsung oleh Sekjen GP Mania, Akhmad Gojali Harahap.
"Setelah mengamati dan melihat dengan seksama fakta-fakta politik yang terjadi dalam dinamika politik nasional menjelang perhelatan demokrasi di Indonesia, kami mempertimbangkan secara cermat untuk tidak lagi mendukung Ganjar Pranowo sebagai capres di 2024 mendatang," kata Gojali saat jumpa pers di Kantor Sekretariat GP Mania, Jakarta Selatan, Kamis (9/2/2023).
Para relawan melepas kaus bertuliskan "GP Mania", sebagai tanda GP Mania dibubarkan.
Tak hanya itu, mereka juga mencopot seluruh spanduk dan bendera berwajah Ganjar Pranowo.
Saat mencopot spanduk dan bendera, Ketua GP Mania, Immanuel Ebenezer, mengimbau para relawan agar tidak merusaknya.
Baca juga: GP Mania Nilai Ganjar Tak Punya Gagasan, Elite PDIP Singgung Cari Panggung
"Awas pelan-pelan, jangan dibakar, jangan sampai sobek, kita harus lipat dengan baik, kausnya juga."
"Tidak kita injak atau rusak," kata pria yang akrab disapa Noel kepada jajaran GP Mania.
Dirangkum Tribunnews.com, berikut ini alasan-alasan GP Mania bubar dan tak lagi mendukung Ganjar Pranowo:
1. Ganjar bukan sosok yang tepat
Akhmad Gojali Harahap menilai Ganjar Pranowo bukan sosok yang tepat untuk melanjutkan kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Alasan pembubaran GP Mania adalah, kami menyatakan Ganjar Pranowo diyakini bukan sosok yang tepat melanjutkan kepemimpinan pasca Presiden Joko Widodo," katanya.
2. Belum mampu meyakinkan rakyat dan partai
Menjelang Pilpres 2024, Ganjar dinilai belum mampu meyakinkan rakyat dan partainya, PDIP, untuk dijadikan calon orang nomor satu di Indonesia.