BNPT Bakal Bantu Edukasi Masyarakat, Bahaya Polarisasi Sosial dan Politik Indentitas
Komjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan sesuai dengan arahan presiden pihaknya bakal edukasi masyarakat terkait bahaya polarisasi sosial.
Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Daryono
Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W. Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme atau BNPT, Komjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan sesuai dengan arahan presiden pihaknya bakal edukasi masyarakat terkait bahaya polarisasi sosial dan politik identitas.
Adapun hal itu disampaikan Boy dalam sambutannya di Rakernas Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) ke-10 bertajuk Bersama Memperkuat Persatuan dan Kesatuan untuk Indonesia dan Harmoni, Jakarta, Senin (20/2/2023) malam.
"Dalam menghadapi tahun politik yang sudah dimulai tahun 2023 dan 2024 yang akan datang. Ada dua hal juga yang dititipkan oleh Bapak Presiden yaitu polarisasi sosial dan politik identitas," kata Boy dalam sambutannya.
Baca juga: Pengamat Soroti Munculnya Politik Identitas Menuju Pemilu 2024
Boy melanjutkan bahwa Presiden Jokowi berpesan bahwa hal negatif tersebut dapat menimbulkan sebuah kondisi yang tidak baik terhadap bangsa kedepannya.
Terjadinya disintegrasi sosial dan kemudian timbul prinsip konflik yang bisa menumbuhkan rasa ketidaknyamanan dalam sebuah proses demokrasi.
"Kita tentunya yakin bahwa proses demokrasi harus dapat dilaksanakan dengan penuh suasana yang aman damai. Sehingga masyarakat memiliki ruang untuk menggunakan hak pilihnya dengan sebaik-baiknya dan kemudian sukses pada pemilu itu adalah tentu melahirkan apa yang diinginkan," jelasnya.
Dikatakan Boy kalau kaitannya dengan Pemilu Legislatif hasilkan para anggota DPR, DPRD. Lalu ada juga pemilihan kepala daerah dan tingkat nasional pelantikan presiden dan wakil presiden yang menjadi pilihan rakyat.
"Dalam hal ini tugas kita juga ada di sana kita bagian mengedukasi agar masyarakat agar tidak terjadi dalam sebuah polarisasi sosial," tutupnya.(*)