Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Elektabilitas Anies Menurun di Litbang Kompas, NasDem Terapkan Skema Baru Selain Safari Politik

Tak hanya safari politik, NasDem bakal pakai skema lain agar mendongkrak elektabilitas Anies Baswedan di waktu mendatang.

Penulis: Reza Deni
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Elektabilitas Anies Menurun di Litbang Kompas, NasDem Terapkan Skema Baru Selain Safari Politik
Kolase Tribunnews.com (Ist-Tribunnews/Rizki Sandi Saputra)
Pengurus DPP Partai NasDem, Willy Aditya. Tak hanya safari politik, menurut Willy Aditya, NasDem bakal pakai skema lain agar mendongkrak elektabilitas Anies Baswedan di waktu mendatang. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP NasDem Willy Aditya menegaskan pihaknya terus melakukan safari politik untuk memperkenalkan Anies Baswedan kepada masyarakat.

Hal tersebut merespons hasil survei Litbang Kompas terhadap elektabilitas Anies Baswedan selaku capres mereka yang trennya mengalami penurunan.

"Apa yang menjadi hasil survei Kompas bahkan menjadi pemacu semangat bagi kami untuk terus bekerja dan bergerak lebih giat lagi. Makanya kami selalu melakukan safari politik, mengenalkan Mas Anies kepada khalayak ramai," kata Willy kepada wartawan, Kamis (23/2/2023).

Wakil Ketua Baleg DPR RI itu mengatakan diperlukan skema lain agar mendongkrak elektabilitas Anies di waktu mendatang.

"Kalau dengan berbagai safari politik saja Mas Anies masih tertinggal elektabilitasnya, maka butuh skema-skema lain untuk lebih mengenalkan beliau kepada para calon pemilih," kata Willy.

Selain itu, pihaknya akan kembali memperkuat konsolidasi ke berbagai elemen pendukung untuk bekerja lebih optimal

"Konsolidasi akan kami perkuat lagi dan berbagai elemen pendukung akan dikerahkan lebih optimal lagi," tandasnya.

Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya saat ditemui di lobi kantor DPP Partai NasDem, Jakarta, Selasa (14/2/2023).
Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya saat ditemui di lobi kantor DPP Partai NasDem, Jakarta, Selasa (14/2/2023). (Tribunnews.com/Ibriza Fasti Ifhami)
Berita Rekomendasi

Diberitakan sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo masih menjadi sosok yang memiliki elektabilitas teratas dalam bursa calon presiden (capres) 2024.

Elektabilitasnya pun mulai mengalami peningkatan sejak awal tahun 2023.

Hal tersebut terpotret dalam survei capres Litbang Kompas yang dilakukan pada 25 Januari hingga 4 Februari 2023.

Dalam survei itu, hanya ada empat figur yang memiliki elektabilitas di atas 8 persen.

Baca juga: Elektabilitas Ganjar Teratas di Litbang Kompas, PDIP: Buah Penggemblengan Kader dengan Rakyat

Adapun pada posisi di atas adalah Ganjar Pranowo dengan elektabilitas sebesar 25,3 persen. Angka itu mengalami peningkatan jika dibandingkan Oktober 2022 lalu yang hanya sebesar 23,2 persen.

Setelah Ganjar, ada nama Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto dengan elektabilitas sebesar 18,1 persen. Angka itu juga mengalami peningkatan tipis dibandingkan Oktober 2022 lalu yang sebesar 17,6 persen.

Lalu, posisi ketiga ada nama Eks Gubernur DKI Jakarta sekaligus capres dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan dengan 13,1 persen. Elektabilitas Anies menurun jika dibandingkan Oktober 2022 lalu yang sempat sebesar 16,5 persen.

Kemudian, di posisi keempat adalah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan elektabilitas sebesar 8,4 persen. Angka tersebut menurun tipis jika dibandingkan Oktober 2022 lalu yang sebesar 8,5 persen.

Selain keempat nama di atas, ada pula nama-nama lain seperti Menparekraf RI Sandiaga Uno sebesar 1,6 persen, Eks Panglima TNI Andika Perkasa sebesar 1,6 persen dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebesar 1,3 persen.

Kemudian, Menteri Sosial Tri Rismaharini sebesar 1 persen, Basuki Tjahja Purnama alias Ahok sebesar 0,5 persen dan sejumlah nama lainnya yang masih berada di kisaran 0 persen. 

Baca juga: VIDEO Elektabilitas Anies Tertinggal di Survei Litbang Kompas, PKS Bandingkan dengan Survei Internal

Adapun survei Litbang Kompas menggunakan survei periodik melalui wawancara tatap muka dengan melibatkan 1.202 responsen yang dipilih secara acak memakai metode pencuplikan sistematis bertingkaf di 38 provinsi.

Metode ini memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dengan margin of error penelitian 2,83 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas