Elektabilitas Ganjar, Anies dan Prabowo Hasil Survei 6 Lembaga, Siapa Terkuat? Berikut Datanya
peta kekuatan elektoral atau perbandingan elektabilitas Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo di lima lembaga survei dan Litbang Kompas
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Wahyu Aji

“Basis 19 nama yang unggul masih Ganjar Pranowo 27,2 persen, diikuti Anies 16,8 persen, lalu Prabowo Subianto 16,0 persen,” kata Djayadi Hanan dalam rilis survei yang dilakukan secara virtual pada Minggu (22/1/2023).
“Jadi, Prabowo dan Anies saling kejar, tapi posisinya rebutan di posisi kedua dengan tingkat dukungan yang mirip,” lanjut dia.
Kemudian di posisi keempat ada Ridwan Kamil dengan angka 7,2 persen, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 2,4 persen, Sandiaga Uno 2,1 persen, Khofifah Indar Parawansa 1.8 persen, dan Erick Thohir 1,3 persen.
Baca juga: Elektabilitas Prabowo Mengalami Kenaikan di Litbang Kompas, Pengamat Sebut Tiga Faktor Pemicunya
Nama lainnya adalah Maruf Amin 1,3 persen, Airlangga Hartarto 1,0 persen, Puan Maharani 1,0 persen, Gatot Nurmantyo 1,0 persen.
Untuk lainnya berada di bawah angka 1 persen.
Kemudian pada simulasi 10 nama, elektabilitas Ganjar Pranowo tetap berada di urutan teratas dengan angka 29,2 persen.
Kemudian di posisi selanjutnya ada Prabowo Subianto dengan 19,4 persen dan Anies Baswedan 16,5 persen.
“Untuk 10 nama sedikit berubah di nomor 2 dan 3. Kalau 10 nama Ganjar Pranowo masih dikisaran 29 persen, diikuti Prabowo lalu Anies kisaran 16, 17 persen,” katanya.
Di urutan selanjutnya Ridwan Kamil meraih 8,7 persen, Sandiaga Uno 3,4 persen, AHY 1,9 persen, Erick Thohir 1,6 persen.
Sementara itu nama-nama lainnya berada di bawah 1 persen, yakni Airlangga Hartarto 0,9 persen, Muhaimin Iskandar 0,8 persen, Puan Maharani 0,6 persen.
Di sisi lain, sebanyak 17 persen responden belum menentukan pilihannya.
Kemudian pada simulasi 3 nama, elektabilitas Ganjar Pranowo masih memimpin dengan angka 36,3 persen, disusul Anies Baswedan 24,2 persen dan Prabowo Subianto 23,2 persen.
“Simulasi 3 nama maka Ganjar unggul sekitar 10 persen dibandingkan dengan pesaingnya nomor dua, yakni Anies 24,2 persen, diikuti oleh Prabowo,” tuturnya.
Baca juga: Perbandingan Elektabilitas Parpol di Awal 2023 Versi 4 Lembaga Survei, Demokrat Tempel Ketat Golkar
3. Survei New Indonesia Research and Consulting
Temuan survei New Indonesia Research and Consulting menunjukkan elektabilitas Ganjar unggul, mencapai 24,2 persen.
Prabowo Subianto berada pada peringkat kedua dengan elektabilitas sebesar 20,1 persen.
Posisi Prabowo kian didekati oleh Anies Baswedan yang juga terus mengalami kenaikan dalam setengah tahun terakhir, dan kini elektabilitasnya 18,3 persen.
“Ganjar makin unggul di posisi tiga besar dalam bursa capres, sedangkan Prabowo dan Anies bersaing ketat,” ujar Direktur Eksekutif New Indonesia Research & Consulting Andreas Nuryono dalam siaran pers di Jakarta, pada Selasa (17/1/2023).
Menurut Andreas, tren kenaikan elektabilitas Ganjar dalam paruh akhir 2022 makin membuka peluang untuk dapat memenangkan tiket pencapresan.
“Jika tren Ganjar terus membaik, tidak menutup kemungkinan dapat menembus angka psikologis 30 persen,” ujar Andreas.
Pada momentum HUT PDIP ke-50 baru-baru lalu, banyak pihak berharap nama Ganjar akan disebut sebagai capres yang akan didukung oleh partai pemenang dua kali Pileg terdebut. Tetapi tampaknya ketua umum Megawati memilih untuk menyimpan kejutan itu di lain waktu.
“PDIP menjadi faktor signifikan dalam peta pencapresan, mengingat hanya PDIP satu-satunya partai yang berhak mengajukan pasangan capres-cawapres tanpa perlu menggalang koalisi,” kata Andreas.
Partai-partai yang lain masih belum menentukan siapa capres ataupun cawapres yang bakal diusung. Bahkan Nasdem yang telah resmi mengusung Anies pun masih belum bersepakat dengan PKS dan Demokrat dalam menentukan pasangan cawapresnya.
“Partai-partai menunggu siapa capres yang akan didukung oleh PDIP, dan akan menentukan bagaimana peta koalisi yang bakal terbentuk,” ucap Andreas.
4. Survei Voxpoluli
Menuju pergantian tahun, Ganjar Pranowo mengokohkan diri pada posisi unggul, diikuti oleh pesaing ketatnya Prabowo Subianto.
Hal itu terlihat dari temuan survei Voxpopuli Research Center yang menunjukkan elektabilitas Ganjar Pranowo mencapai 23,8 persen, sedangkan Prabowo Subianto sebesar 20,2 persen.
Sesangkan, Anies Baswedan mengejar pada peringkat ketiga dengan elektabilitas 18,7 persen.
“Kilas balik pada setahun terakhir, posisi tiga besar dalam bursa capres makin kokoh ditempati oleh Ganjar, Prabowo, dan Anies,” kata Direktur Komunikasi Voxpopuli Research Center Achmad Subadja dalam keterangan di Jakarta, Minggu (8/1/2023).
Baca juga: Terbaru, Perbandingan Elektabilitas Ganjar, Anies & Prabowo di 5 Lembaga Survei dan Litbang Kompas
Menurut Achmad, tren kenaikan elektabilitas Ganjar sudah terjadi sejak awal pandemi Covid-19 pada pertengahan 2020 silam.
Di mana, Ganjar bersaing ketat dengan Prabowo yang masih digdaya setelah dua kali mengalami kekalahan pada perhelatan Pilpres.
Hanya saja nasib Ganjar tak sebaik Prabowo yang relatif memegang kendali atas partai politik.
Ganjar masih harus bersaing di internal PDIP, di mana Puan Maharani juga bertarung dalam bursa capres 2024.
“Apakah Ganjar akan mendapat tiket bergantung pada keputusan PDIP yang akan dikeluarkan pada 2023 ini,” tandas Achmad.
5. Survei Universitas Bakrie
Hasil survei politik nasional Universitas Bakrie menemukan, elektabilitas Ganjar Pranowo lebih unggul daripada Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto.
Berdasarkan hasil survei tersebut, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memimpin dengan angka 28,3 persen.
Diikuti calon presiden (capres) yang dideklarasikan Partai NasDem, Anies Baswedan 18 persen. Kemudian, Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra Prabowo Subianto 17,8 persen.
Tim Peneliti Laboratorium Politik Universitas Bakrie, Muhammad Tri Andika Kurniawan memprediksikan, tiga nama tersebut yang akan maju di pemilihan presiden (Pilpres) 2024 nanti.
"Tim kita ingin agak jauh mengambil kesimpulan bahwa nampaknya memang untuk (Pilpres) 2024, kalau tiket parpol ini tidak ada masalah, tiga calon ini lah yang akan mewarnai bursa capres," kata Andika, di Bakrie Tower, Jakarta Selatan, Jumat (6/1/2023).
Andika juga memprediksikan, untuk calon wakil presiden (cawapres) adalah sejumlah nama yang berada di bawah tiga capres tersebut.
"Tentu kombinasi calon wakil presidennya adalah mereka-mereka yang berada di bawah ini," ucapnya.
Adapun sejumlah nama yang berada di peringkat empat hingga 10, yakni Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan angka 14,6 persen.
Diikuti Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno 5,4 persen; Mantan Panglima TNI Andika Perkasa 3 persen; Ketum Partai Demokrat Agus Harimutrti Yudhoyono 1,3 persen; Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto 0,8 persen; Ketua DPR RI Puan Maharani; Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar 0,4 persen.
Baca juga: Kader PAN Teriak Ganjar Presiden, Pengamat: Itu Makna Tantangan Berani Tidak Pindah Parpol?
6. Survei Algoritma
Lembaga Riset dan Konsultansi Politik Algoritma mengungkap hasil survei terkait figur calon presiden yang maju di Pilpres 2024 mendatang.
Hasilnya, Ganjar Pranowo menempati urutan teratas dengan angka 25,1 persen, disusul Anies Baswedan 18,7 persen serta Prabowo Subianto 16,6 persen.
Direktur Riset dan Program Lembaga Riset dan Konsultansi Politik Algoritma, Fajar Nursahid mengatakan angka elektoral capres cenderung tidak banyak berubah pascapenetapan partai politik peserta pemilu pada Desember lalu.
“Beriringan itu, angka-angka elektoral tersebut masih dibayang-bayangi oleh potensi resistensi elektoral dari calon pemilih baik terhadap figur capres & cawapres maupun kepada partai politik,” kata Fajar Nursahid dalam Rilis Hasil Survei Nasional, yang digelar di kawasan Jakarta Pusat, Senin (23/1/2023).
Selanjutnya, muncul pula nama Ridwan Kamil di angka elektoral 7,2 persen serta Sandiaga Salahudin Uno dan Agus Harimurti Yudhoyono dengan angka sama 2,3 persen poin.
Kemudian Andika Perkasa mendapat angka 1,6 persen, Erick Thohir 1,3 persen, Airlangga Hartarto 1,2 persen dan Khofifah Indar Parawansa 1,0 persen.
“Jarak dengan nama-nama di urutan bawahnya cukup besar,” ucap Fajar.
“Namun ada tingkat volatilitas kemungkinan berubah pilihan yang cukup signifikan terkonfirmasi pada nama-nama yang memuncaki elektabilitas, sehingga dinamika persaingan masih akan sangat terbuka,” lanjut dia.
Adapun survei Algoritma ini mengambil sampel 1.214 responden yang terbagi secara proporsional berdasarkan jumlah pemilih. Hasil survei mewakili pendapat penduduk usia dewasa (usia pilih) secara nasional.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.