Pengamat Sebut Khofifah Punya Kelebihan yang Jadi Kelemahan Anies Baswedan
Adi Prayitno mengatakan, nama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memang selaku dikaitkan dengan pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Penulis: Ibriza Fasti Ifhami
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan Tribunnews, Ibriza Fasti Ifhami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Parameter Politik Adi Prayitno mengatakan, nama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memang selaku dikaitkan dengan pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Adi menuturkan, Khofifah sebelumnya sempat disebut-sebut bakal dipasangkan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Sementara saat ini, nama Khofifah kembali digaungkan bakal dipasangkan dengan calon presiden (capres) dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan.
Adi menjelaskan, mencuatnya nama Khofifah karena Gubernur Jawa Timur itu memiliki kelebihan yang tidak dimiliki Anies Baswedan dan Prabowo Subianto.
"Khofifah itu dianggap memiliki kelebihan yang selama ini dianggap sebagai kelemahan Prabowo atau Anies," kata Adi Prayitno, saat dihubungi, Selasa (28/2/2023).
Baca juga: Khofifah Disebut Masuk Radar Bakal Cawapres Anies Baswedan, NasDem Pastikan Ada Kejutan
Adapun kelebihan itu, kata Adi, Khofifah mampu mendongkrak elektabilitas Anies atau Prabowo, yang selama ini cukup lemah di Jawa Timur.
"Posisinya sebagai Gubernur Jawa Timur tentu dinilai bisa menguntungkan bagi Khofifah kalau bisa maju berduet dengan Anies atau Prabowo," ungkapnya.
Selain itu, Adi mengatakan, Khofifah juga dinilai mampu mengonsolidasi dukungan kelompok-kelompok.
"Dua hal inilah yang kemudian membuat Khofifah menjadi bursa panas di pencapresan. Terutama dikaitkan dengan Anies atau Prabowo," katanya.
Baca juga: AHY, Sandiaga, Hingga Khofifah Masuk Radar PKS Sebagai Bakal Cawapres Pendamping Anies Baswedan
Meski demikian, menurut Adi, posisi Khofifah di kategori nama-nama cawapres favorit di berbagai survei politik tidak signifikan.
"Posisi cawapres favorit itu kalau versi survei adalah Ridwan Kamil. Kemudian disusul Sandiaga Uno. Kemudian Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), yang keempaat baru Khofifah," katanya.
Terkait nama Khofifah yang belum signifikan di berbagai survei politik itu, dijelaskan Adi, karena sampai saat Khofifah belum terkonfirmasi ingin maju di Pilpres 2024.
"Khofifah masih ingin maju kembali di Pilkada Jawa Timur, tidak di Pilpres. Itu yang sepertinya membuat kenapa publik masih ragu-ragu menjadikan Khofifah sebagai orang yang layak maju (di Pilpres 2024)," ungkap Adi Prayitno.
Baca juga: Gubernur Jatim Khofifah Terpeleset saat Jajal Jembatan Kaca di Gunung Bromo, Bagaimana Kondisinya?