Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penjelasan PT Pos Soal Pemetaan dan Mekanisme Distribusi Logistik Pemilu 2024

PT Pos Indonesia (Persero) yang menjadi mitra KPU dalam mendistribusikan logistik Pemilihan Umum (Pemilu) serentak 2024, menyiapkan sejumlah strategi

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Penjelasan PT Pos Soal Pemetaan dan Mekanisme Distribusi Logistik Pemilu 2024
istimewa
Mobil pengangkut distribusi Logistik pemilu dari PT Pos Indonesia (Persero) BUMNyang menjadi mitra KPU dalam mendistribusikan logistik Pemilihan Umum (Pemilu) serentak 2024. 

Pemilu 2024 yang telah ditetapkan pemerintah akan dijalankan secara serentak, juga menjangkau WNI yang berada di luar negeri.

Soal ini, Pos Indonesia optimistis logistik pemilu akan berjalan lancar, mengingat Pos Indonesia memiliki kerja sama dengan pos di seluruh dunia, melalui Union Postale Universal (UPU).

“Kami bekerja sama dengan 192 Pos di seluruh dunia, 228 negara. Jadi hampir tidak ada WNI di luar negeri yang tidak bisa kita jangkau. Berdasarkan pengalaman, kami biasanya juga dilibatkan dalam pengiriman kotak suara melibatkan Kedutaan Besar, termasuk mengembalikan surat suara ke Indonesia,” tuturnya. 

Silog untuk Memantau Alur Pendistribusian Logistik

Perihal kondisi cuaca dan tantangan wilayah 3T, Komisioner KPU Yulianto Sudrajat mengatakan pihaknya tengah memproses pemetaan jalur logistik pemilu.

Baca juga: Kemensos dan BUMN Sepakati Skema Penyaluran Bansos Melalui Himbara dan PT Pos

Persiapan perencanaan logistik yang sudah disiapkan oleh KPU saat ini sedang mempersiapakan kebutuhan keseluruhan.

“Satu hal, bahwa basis data adalah berapa jumlah Pemilu yang nanti disesuaikan dengan berapa jumlah surat suara dan berapa TPS. Kami sedang berproses. Seluruh provinsi, kabupaten/kota, sudah kami instruksikan membuat peta jalur distribusi logistik. Titik tempat pendistribusian dari penyedia jasa hingga ke kabupaten/kota jalurnya harus tepat karena Indonesia sangat luas wilayahnya, terdiri dari banyak pulau, termasuk juga tantangan cuaca. Dengan demikian kami bisa mendistribusikan sesuai prinsip distribusi logistik, yaitu tepat jumlah, tepat jenis, tepat waktu,” kata Yulianto.

Berita Rekomendasi

Senada dengan penuturan Faizal, Yulianto juga menyebutkan mereka menggunakan Silog untuk memantau alur pendistribusian logistik pemilu.

“Kami akan menggunakan Sistem Informasi Logististik (Silog) untuk mengawal seluruh proses mulai dari pengadaan barang dan jasa hingga alur distribusi bisa dipantau,” kata Yulianto.

Selain bermitra dengan Pos Indonesia, KPU juga melibatkan banyak pihak dalam pengadaan dan distribusi logisik pemilu.

“Kami akan melibatkan banyak pihak untuk pengadaan dan distribusi logistik pemilu. Untuk pengadaan kami menggandeng LKPP, proses pengadaan sesuai ketentuan undang-undang dan regulasi pengadaan barang/jasa. Untuk distribusi kami menggandeng banyak pihak baik TNI/Polri, maupun perusahaan yang bisa mendukung proses distribusi logistik hingga sampai di TPS,” ujarnya.

Pemetaan Kerawanan Distribusi Logistik

Sementara itu, Anggota Bawaslu Herwyn J.N Malonda, mengatakan pemetaan kerawanan distribusi logistik pemilu juga penting dilakukan. Apalagi berdasarkan pengalaman Pemilu 2019, terdapat lebih dari 6 juta pemilih belum menerima surat pemberitahuan memilih.

“Ada 2 hal penting mengenai pemetaan kerawanan distribusi logistik di index pra pemilu dan pengalaman Pemilu 2019 dan Pilkada 2018 .Kendala Pemilu 2019 ada lebih dari 6 juta pemilih belum menerima surat pemberitahuan yang berimplikasi terhadap kedatangan pemilih ke TPS. Semua itu menjadi catatan Bawaslu untuk pemilu ke depan, agar tepat jumlah, tepat sasaran seperti disampaikan pihak KPU.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas