Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Jawa Barat Ace Hasan Syadzily menyatakan, dalam pertemuan dengan Partai Bulan Bintang (PBB) pekan depan, akan turut dibahas perihal kondisi Pemilu mendatang.

Kata Ace, beberapa kondisi tersebut di antaranya yakni situasi politik saat ini bahkan isu terkait penundaan pemilu. Meski demikian, Ace menyebut pertemuan dengan PBB nanti merupakan hal yang wajar di dunia Politik.

"Yentu ada banyak yang dibahas tentang situasi politik nasional, tentang isu penundaan pemilu dan lain sebagainya dan itu menjadi sesuatu yang biasa saja, bagian dari komunikasi politik," kata Ace kepada awak media di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Kamis (16/3/2023).

Tak hanya itu, Ace juga menyatakan kalau dalam pertemuan itu bukan tidak mungkin akan turut membahas perihal mekanisme pemilu dalam hal ini proporsional terbuka atau tertutup.

Hanya saja, Ace memastikan, Partai Golkar akan konsisten untuk mendorong mekanisme pemilu secara proporsional pemilu terbuka.

"Justru partai Golkar selama ini konsisten, kami yang mendorong sistem proporsional terbuka, karena itu merupakan hak bagi rakyat untuk menentukan siapa calon wakilnya melalui parpol," kata dia.

Baca juga: Partai Golkar Serahkan Pengganti Zainudin Amali sebagai Menpora kepada Presiden Jokowi 

"Ya bisa saja (bahas proporsional pemilu), ya," tukas Ace.

Sebelumnya, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Jawa Barat Partai Golkar Ace Hasan Syadzily buka suara soal rencana kunjungan Partai Bulan Bintang (PBB) ke kantor DPP Partai Golkar.

Ace menyebut, rencana itu sedang dipastikan oleh Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.

"Sedang dipastikan oleh Ketum (soal kedatangan PBB)," kata Ace kepada awak media di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Kamis (16/3/2023).

Ace menyatakan, kedatangan PBB ke Golkar ini nantinya sebatas hanya perihal komunikasi antar partai saja.

Sebab kata dia, komunikasi yang dilakukan oleh Partai Golkar sejauh ini tidak hanya dilakukan kepada Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama PAN dan PPP.

"Kan komunikasi antar partai terus kita lakukan, bukan hanya dengan antar KIB," kata Ace.