Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polemik Wacana Duet Prabowo-Ganjar, PKB Tegaskan Takkan Cari Koalisi Alternatif

PKB meminta semua pihak agar tak perlu khawatir partainya akan mencari koalisi alternatif di Pilpres 2024 mendatang.

Penulis: Fersianus Waku
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Polemik Wacana Duet Prabowo-Ganjar, PKB Tegaskan Takkan Cari Koalisi Alternatif
WARTA KOTA/YULIANTO
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (kanan) berjabatan tangan seusai membuka Sekretariat Bersama (Sekber) Partai Gerindra - PKB di Menteng, Jakarta Pusat, Senin (23/1/2023). Pembukaan Sekber tersebut untuk mempererat koalisi kedua partai dalam upaya pemenangan Pemilu 2024. Warta Kota/YULIANTO 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Mikhael Sinaga meminta semua pihak agar tak perlu khawatir partainya akan mencari koalisi alternatif di Pilpres 2024 mendatang.

Hal itu seusai pernyataan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengancam akan bubar koalisi Gerindra-PKB apabila Prabowo Subianto memilih Ganjar Pranowo sebagai calon wakil presiden (cawapres).

"Soal koalisi alternatif saya rasa tidak perlu dikhawatirkan karena kami dan Gerindra sangat solid," kata Mikhael kepada wartawan, Sabtu (18/3/2023).

Mikhael menegaskan koalisi Gerindra-PKB telah bahwa berkomitmen keputusan terkait Pilpres ada di tangan Cak Imin dan Prabowo.

"Sejak awal komitmen PKB-Gerindra sudah jelas yaitu kedua ketua umum kami Gus Muhaimin dan Pak Prabowo akan mengambil segala keputusan terkait Pilpres bersama-sama," ujarnya.

Baca juga: PKB Sebut Cak Imin Serius soal Ancaman Koalisi Bubar jika Isu Prabowo-Ganjar Terealisasi

Dia meminta agar tak membuat gaduh terkait wacana duet Prabowo-Ganjar di Pilpres 2024.

BERITA TERKAIT

"Siapa memangnya yang ngomong Pak Ganjar akan jadi cawapresnya Pak Prabowo? Kalau hanya asumsi tak perlulah kita membuat kegaduhan," ungkap Mikhael.

Mikhael juga meminta pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Prabowo dan Ganjar tak perlu dikaitkan dengan Pilpres.

Lebih lanjut, dia menambahkan bahwa Cak Imin telah membuat pernyataan tidak mungkin berselingkuh dari koalisi dan membuat keputusan sendiri terkait cawapres.

"Kalau sudah selingkuh seperti itu kan artinya koalisi bubar, nyatanya sampai sekarang sekretariat bersama kami masih aktif. Berarti wacana liar tadi tidak usah ditanggapi terlalu serius," imbuhnya.

Tanggapan Gerindra

Terkait ancaman Cak Imin, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan penentuan capres dan cawapres di Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) merupakan kewenangan Prabowo dan Cak Imin.

"Soal penentuan, tentu merupakan domain Pak Prabowo dengan Gus Muhaimin Iskandar," kata Habiburokhman saat ditemui di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat (17/3/2023).

Habiburokhman menyebut nantinya Prabowo dan Cak Imin yang akan menguntungkan capres dan cawapres dari KKIR.

"Beliau berdua lah (Prabowo dan Cak Imin) yang akan menentukan dan akan mengumumkan," ujarnya.

Karenanya, dia meminta semua pihak agar menunggu keputusan kedua pimpinan partai politik (parpol) tersebut.

"Berbagai masukan dan informasi tentu berdua paham dan elaborasi. Kita tunggu saja," ungkap Habiburokhman.

Cak Imin Ancam Bubar KKIR

Adapun Cak Imin Cak Imin tak sepakat wacana duet Prabowo Subianto dengan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.

Cak Imin menanyakan parpol yang akan mengusung apabila duet Prabowo-Ganjar terjadi.

"Partai apa yang mengusung? Yang mengusung partai apa? Sampai sekarang belum ada partai yang mengusung," kata Cak Imin di kantor DPP PKB, Jalan Raden Saleh, Senen, Jakarta, Kamis (16/3/2023).

Dia menegaskan jika sesuai hasil Muktamar, PKB sudah jelas memutuskan untuk mengusung dirinya.

"Yang jelas PKB mengusung saya. Sementara partai-partai yang usung itu ide dari mana, belum ada yang mengajukan ke saya," ujar Cak Imin.

Bahkan, Cak Imin menyebut koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) akan bubar apabila Prabowo memilih Ganjar cawapres.

"Ya berarti koalisinya bubar dong (bila Prabowo pilih Ganjar). Ya toh?" ungkap Wakil Ketua DPR RI itu.

Tak hanya itu, dia menegaskan partainya masih bisa kemana-mana bila deklarasi capres dan cawapres tak jadi sebelum bulan puasa.

Deklarasi capres-cawapres sebelum bulan puasa ini merupakan hasil rekomendasi ijtima ulama nusantara yang digelar Dewan Syuro DPP PKB.

"Kalau enggak jadi berarti membuat PKB lebih luwes bisa kemana-mana," tegasnya.

Cak Imin menyebut Gerindra dan PKB akan menggelar rapat membahas terkait rekomendasi ijtima ulama nusantara tersebut pada Minggu depan.

"Mungkin saja akan ada rapat intensif minggu depan ini. Dan kita akan melihat perkembangan konstelasi nasional partai-partai lain juga," ujarnya.

Kendati demikian, Cak Imin menuturkan bahwa sejauh ini koalisi Gerindra-PKB masih sangat solid.

"Sampai hari ini solid. Bahkan usulan pasangan baru alternatif belum pernah muncul dalam rapat-rapat kita dengan Gerindra," imbuhnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo membuka peluang duet Prabowo-Ganjar.

Hal itu sesuai Prabowo dan Ganjar mendampingi Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat kunjungan kerja (Kunker) di Kebumen, Jawa Tengah.

"Saya kira terbuka kalau Pak Ganjar mau ikut Pak Prabowo dengan catatan Pak Prabowo calon presiden saya kira sudah tidak mungkin kalau Pak Prabowo calon wakil presiden," kata Hashim di Museum Joang 45, Jakarta, Minggu, (12/3/2023).

Menurut Hashim, hal itu dikarenakan Prabowo jauh lebih senior dibandingkan dengan Ganjar.

"Pak Prabowo jauh lebih senior, lima belas tahun lebih tua, pengalamannya berbeda. Saya kira kalau Pak Ganjar mau ikut, mau diduetkan dengan Pak Prabowo. Saya kira kami terbuka untuk itu, Pak Ganjar sebagai calon wakil presiden," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas