Respons Petinggi Demokrat Soal Sindiran Hasto Sebut Sepinya Safari Politik Anies Baswedan di Jatim
Hinca Pandjaitan tanggapi sindiran Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto soal sepinya safari politik Anies Baswedan di Jatim.
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat, Hinca Pandjaitan menanggapi sindiran Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto soal sepinya safari politik Anies Baswedan di Jawa Timur.
Diketahui, Hasto menyindir sepinya masyarakat yang hadir safari politik Anies Baswedan di Jawa Timur lantaran dituding tak ada gagasan yang ditawarkan oleh bakal calon presiden dari koalisi perubahan tersebut.
Menurut Hinca, tudingan Hasto tersebut dinilai tidak relevan.
Anggota Komisi III DPR RI tersebut menyatakan bahwa Anies pastilah telah membawa gagasan saat safari politik ke Jawa Timur.
"Nggak relevan lah itu. Kalau itu kan soal teknis di lapangan saja. Saya kebetulan nggak lihat. Biasanya kami aja kalau turun ke mana begitu soal gagasan nggak pernah kosong nggak pernah sepi gagasannya ya soal orangnya ya tergantung panitia yang ngatur itu kita bukan panitia kalau kita panitia baru kita tahu," ujar Hinca di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (20/3/2023).
Hinca menjelaskan bahwa siapa pun calon pemimpin yang bakal memimpin negeri wajib melepaskan gagasan dan pemikirannya kepada masyarakat.
"Bagi saya siapapun calon pemimpinnya siapapun calon presiden siapapun calon yang akan memimpin negeri ini dia wajib melepaskan gagasan dan pikirannya kapan dan di mana saja tanpa ada gangguan apapun nggak boleh itu karena memang harus disampaikan gagasannya harus disampaikan pikirannya," jelas Hinca.
Lebih lanjut, Hinca enggan mempersoalkan terkait ramai atau tidaknya masyarakat yang hadir dalam safari politik tersebut.
"Soal mau ramai nggak ramai banyak atau nggak banyak itu fakta di lapangan lihat sajalah di situ saya nggak ikut," tukasnya.
Diberitakan sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyindir mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang baru menggelar safari di Jawa Timur.
Hasto membandingkan keberhasilan antara Jakarta dan Kota Surabaya.
Untuk diketahui, Anies yang juga bacapres dari Koalisi Perubahan itu melakukan serangkaian kegiatan di Jawa Timur selama tiga hari.
Rangkaian kegiatan Anies dipusatkan di Surabaya dan Sampang Madura.
"Safarinya kan sepi. Karena tahu Kota Surabaya selama ini siapa yang membangun. Dan orang datang dengan gagasan-gagasan yang tidak relevan, kan masyarakat Surabaya bisa menilai," kata Hasto disela kegiatan di Surabaya, Minggu (19/3/2023).
Dikatakan Hasto, masyarakat Kota Pahlawan sudah bisa berpikir tentang kapasitas dan kinerja seorang figur.
"Kalau hebat majukan dulu Jakarta lebih hebat dari Surabaya, baru datang ke Surabaya, kira-kira kan gitu," ucapnya.
Hasto tidak spesifik menilai apakah safari Anies merupakan bagian dari 'nyolong' start kampanye. Menurutnya, biarkan masyarakat yang menilai.
Di samping itu, Hasto mengaku yakin masyarakat tahu kapasitas pemimpin. "Rakyat akhirnya yang akan menilai," ujarnya.