Sikap Ganjar Tolak Timnas Israel akan Menurunkan Elektabilitas Capres 2024 atau Malah Dapat Simpati?
Apakah sikap Ganjar ini bakal menurunkan elektabilitas dan popularitasnya sebagai Capres 2024?
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Dewi Agustina
"Artinya, simpati yang didapat tidak menambah suara, pemilih loyal yang sudah ada cenderung kecewa dan meninggalkan Ganjar juga PDIP," terang Dedi.
Kedua, Dedi menyebut, gelaran ini seharusnya menjadi materi propaganda Presiden Jokowi. Di mana, Presiden disebut memerlukan pujian di tengah situasi ekonomi yang memburuk dan juga reputasi pemerintah.
"Sehingga kegagalan ini jelas mengecewakan bagi Jokowi, dan PDIP dianggap sebagai dalang, maka relasi Jokowi dan PDIP bisa saja terganggu," tambahnya.
Maka, Dedi menyebut hal ini bisa diartikan sebagai petaka bagi elektabilitas Ganjar. Karena, tidak mampu mengendalikan ambisinya sebagai tokoh yang sedang gandrung simpati.
"Tetapi gagal menyatakan gagasan dan ide yang lebih besar," jelas Dedi.
Baca juga: Survei PolMark Indonesia: Elektabilitas Ganjar, Prabowo, dan Anies Bersaing di Posisi 3 Besar
Tak Berdampak terhadap Kenaikan Elektabilitas Ganjar
Direktur Eksekutif Indonesia Political Power Ikhwan Arif menilai, usaha yang dilakukan PDIP dan PAN memang tidak akan berpengaruh signifikan terhadap usaha menaikkan popularitas dan elektabilitas melalui isu penolakan Israel di Indonesia.
Buktinya piala dunia ini batal digelar di Indonesia karena meluasnya penolakan.
Tentu tidak akan berdampak terhadap kenaikan elektabilitas Ganjar dan PDIP sendiri.
"Ganjar dan PDIP akan kehilangan popularitas terutama di kantong pemilih yang pemilihnya tidak tertarik dengan isu Israel-Palestina ini, lantaran sikap politisi PDIP yang tegas melarang kedatangan timnas Israel di Indonesia," kata Ikhwan.
Dia mengatakan, seharusnya PDIP tetap mendukung langkah yang dilakukan pemerintah untuk mendukung timnas manapun berlaga di Indonesia.
Apalagi pemerintah melalui Presiden Jokowi terus mendukung semua negara untuk bisa bertanding di Indonesia.
Sehingga, opsi yang dipilih PDIP terkesan bertolak belakang dengan keputusan presiden yang juga merupakan salah satu kader PDIP sendiri.
Sementara, Pengamat Politik Arifki Chaniago menilai pernyataan Ganjar tersebut dan menurutnya tentu akan berdampak dalam kontestasi pilpres mendatang.