Zulkifli Hasan Soal Koalisi Besar: Tentu Ada Waktunya
Zulkifli Hasan atau Zulhas berbicara soal komitmen kebangsaan, khususnya memasuki tahun politik ini.
Penulis: Naufal Lanten
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Reporter Tribunnews.com, Naufal Lanten
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan atau Zulhas berbicara peluang terbentuknya koalisi besar.
Hal itu disampaikannya saat konferensi pers usai acara Silaturahmi Ramadan di DPP PAN, Jakarta Selatan, Minggu (2/4/2023).
Baca juga: Di Hadapan Para Ketua Umum Parpol, Zulkifli Hasan Singgung soal Koalisi Kebangsaan
“Bisa dilihat, tentu akan ada lanjutan, diskusi mengenai koalisi besar, capresnya bagaimana, itu perjalanan, ada waktunya,” kata Zulhas.
Ia menambahkan bahwa pada acara Silaturahmi Ramadan memiliki makna, tidak hanya basa basi politik.
Kegiatan ini, sambung dia, sebagai komitmen kebangsaan yabg mengedepankan soliditas dan komitmen kebersamaan untuk meyelesaikan persoalan-persoalan mendasar bangsa.
Baca juga: Tolak Wacana Koalisi Besar di Pilpres 2024, PKB: Rakyat Akan Senang Kalau Lebih Banyak Pilihan
“Dan tentu keberlanjutan pembangunan. Kira-kira itu intinya,” tuturnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan atau Zulhas berbicara soal komitmen kebangsaan, khususnya memasuki tahun politik ini.
Ia mengatakan bahwa Indonesia merupakan negara yang besar, sehingga memerlukan kerja sama politik atau koalisi yang besar pula.
Adapun hal itu disampaikannya saat memberi sambutan dalam acara Silaturahmi Ramadan di DPP PAN, Jakarta Selatan, Minggu (2/4/2023).
“Tentu kita harap, Komitmen Kebangsaan kita, bersama memasuki tahun politik. Bangsa ini bangsa besar, tentu tidak mungkin satu dua.”
“Tentu perlu besar koalisi-nya. Bangsa kita ini besar pak. Nomor empat terbesar di dunia,” kata Zulhas.
Ia menambahkan bahwa dengan komitmen kebangsaan dan komitmen kebersamaan, maka diharapkan dapat saling menguatkan saling membesarkan, saling menunjang, memberi manfaat.
Dalam acara Silaturahmi Ramadan itu, hadir Presiden Joko Widodo serta sejumlah ketua umum parpol koalisi pemerintahan.