Demokrat Persilakan Partai Lain Gabung Koalisi Perubahan Tapi Jangan Pasang Syarat Ini Itu
Juru Bicara sekaligus Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) Partai Demokrat Herzaky Mahendra mengatakan Koalisi Perubahan saat ini sudah solid
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Demokrat mempersilakan partai lain untuk bergabung dengan Koalisi Perubahan.
Saat ini terdapat tiga partai dalam Koalisi Perubahan yakni Partai Demokrat, Partai Nasdem, dan PKS.
Juru Bicara sekaligus Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) Partai Demokrat Herzaky Mahendra mengatakan Koalisi Perubahan saat ini sudah solid.
"Bagi kami tiga partai ini cukup, tapi kalau misalnya ada yang ingin bergabung sangat terbuka, karena bagaimanapun kalau kami sudah sangat tegas dan jelas ini. Koalisi sudah deklarasi, capresnya siapa, kedua kami sudah ada piagam juga kebersamaan ini, ada poin di situ disebutkan juga siapa capresnya, kan jelas," ujar Herzaky dalam diskusi virtual bertajuk Teka-Teki Koalisi, Sabtu (8/4/2023).
Baca juga: Sambut Positif Wacana Gabungnya KIB-KKIR, Demokrat Singgung Upaya PK dari Moeldoko
Partai yang bergabung dengan Koalisi Perubahan, kata Herzaky, harus memiliki komitmen yang sama.
Herzaky mengatakan Koalisi Perubahan telah menetapkan Anies Baswedan sebagai calon presidennya.
Sementara sosok calon wakil presidennya bakal ditentukan oleh Anies Baswedan juga.
"Yang jelas bahwa komitmennya harus sama, komitmennya perubahan, dan jelas capresnya Anies Baswedan dan jelas cawapresnya adalah yang dipilih oleh Mas Anies Baswedan sesuai dengan isi piagam. Ada 5 kriteria," tutur Herzaky.
Bagi partai yang mau bergabung, Herzaky mengatakan sebaiknya tidak memasang syarat-syarat tertentu.
Menurut Herzaky, partai yang bergabung harus mau menerima komitmen yang telah dibangun di Koalisi Perubahan.
"Jadi jangan kemudian mau gabung kemudian pasang syarat ini itu. Ya enggak lah. Yang mau gabung itu harus menerima apa yang sudah menjadi kesepakatan di koalisi," pungkas Herzaky.