Megawati Dinilai Pakai Strategi Remote Control Umumkan Ganjar Capres PDIP Saat Momen Idul Fitri
Direktur Eksekutif The Strategic Research and Consulting (TSRC) Yayan Hidayat menilai Megawati selalu terampil memainkan strategi last minute.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Hasanudin Aco
![Megawati Dinilai Pakai Strategi Remote Control Umumkan Ganjar Capres PDIP Saat Momen Idul Fitri](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/pdi-perjuangan-tetapkan-ganjar-pranowo-capres-2024_20230421_162152.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri resmi mengumumkan nama Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden di Pilpres 2024.
Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif The Strategic Research and Consulting (TSRC) Yayan Hidayat menilai Megawati selalu terampil memainkan strategi deklarasi last minute.
Saat publik sedang sibuk mudik ke kampung halaman dan bersiap melaksanakan hari raya idul fitri, PDIP mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai Capres PDIP.
“Strategi yang sering dimainkan oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam deklarasi Capres adalah strategi politik remote kontrol. Menekan remote saat situasi yang pas agar menghasilkan efek elektoral," kata Yayan kepada wartawan, Jumat (21/4/2023).
"Saat hampir sebagian besar warga negara Indonesia mudik ke kampung halaman, Ibu Megawati mengumumkan Capresnya dan sontak menjadi pembicaraan di keluarga masing-masing. Ini strategi yang efektif," imbuh Yayan.
Baca juga: Ditunjuk Megawati Sebagai Capres 2024, Ganjar Pranowo: Saya Akan Berjuang dengan Baik
Dalam hal lain, tak heran jika pada akhirnya PDIP berpikir realistis dengan mengusung Ganjar Pranowo.
Sejak tahun 2022 hingga saat ini hasil survei Ganjar Pranowo relatif stabil bertengger di posisi paling atas.
Artinya jika diukur secara kualitatif, dengan berbagai terpaan isu yang menghantam PDIP dan Ganjar, elektabilitasnya relatif stabil.
Selain itu, yang menjadi perhatian khusus adalah postur koalisi dan penentuan pasangan bakal calon wakil presiden pasca deklarasi Ganjar Pranowo.
"Jika kita periksa jejak historis PDIP sejak Pemilu 2004 hingga Pemilu 2019, PDIP selalu membangun poros koalisi nasionalis-religius, berikut juga pasangan Capres-Cawapres yang diusung oleh PDIP. Artinya, tidak menutup kemungkinan pasangan Capres-Cawapres PDIP juga akan merepresentasikan ideologi nasionalis-religius," ucap Yayan.
Apalagi saat ini PDIP tengah menjadi sorotan pasca deklarasi Capres dan sedang diwacanakan untuk masuk ke koalisi besar di Pilpres 2024.
“Wacana koalisi besar tampaknya juga tak serta merta mengusik ketenangan PDIP. Menurut saya yang paling penting saat ini adalah PDIP harus bekerja keras mengembalikan tingkat elektabilitas Ganjar yang tergerus dan dalam hal lain adalah menentukan sosok Cawapres yang pas dan merepresentasikan golongan yang betul-betul dapat berkontribusi menambah elektabilitas Ganjar bahkan Partai," pungkas Yayan.
Ganjar Pranowo Jadi Bakal Capres dari PDIP
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.