Pengamat Sebut Ajakan Airlangga Tolak Politik Identitas Harus Didukung Juga oleh Elite Partai
Ujang sepakat dengan ajakan Menko Perekonomian itu demi menciptakan pemilu yang kondusif.
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Erik S
Sebelumnya, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto mengingatkan kesatuan politik pascapemilu itu penting.
Menko Perekonomian ini menyakini persatuan politik pasca pemilu harus dirintis dari sekarang karena negara harus diurus secara bersama-sama.
"Perbedaan kita hanya pada tanggal 14 Februari, pada saat masyarakat memilih, mencoblos, sesudah itu kita kembali bersama bangun bangsa," ujar Airlangga saat jumpa pers usai pertemuan dengan Partai Demokrat, (29/4/2023).
Airlangga menyampaikan Partai Golkar terus membuka silaturahmi dan dialog dengan partai politik termasuk dengan partai Demokrat yang memposisikan diri sebagai oposisi Pemerintah.
Seperti diketahui, Partai Golkar membentuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dengan partai mitra koalisi pemerintah yakni partai PAN dan PPP. Sementara partai Demokrat dengan Koalisi Perubahan yang berisikan Partai Nasdem dan PKS.
"Karena penting bagi Indonesia agar seluruh partai ini suasananya adem, dan kita memasuki pesta politik tidak dengan tegang tapi politik dengan kebahagian," tambahnya.
Politik kebahagiaan dalam pesta politik bagi Airlangga hanya bisa terjadi jika komunikasi antar parpol baik yang berasal dari koalisi yang sama atau berbeda tetap intens.
Airlangga menyakini Indonesia adalah negara besar yang tidak mungkin seluruh persoalan dapat diselesaikan oleh satu partai politik.
Baca juga: PSI Harap Capres dan Cawapres Tidak Menggunakan Politik Identitas dalam Kontestasi Pemilu 2024
"Satu parpol tidak bisa menyelesaikan semua persoalan di negeri ini. Kita harus bersama-sama," tegasnya.
Partai Golkar dan partai Demokrat sepakat bahwa pemilu itu bukan the winner take it off (pemenang kuasai semua) seperti yang berlaku di Amerika Serikat.
Airlangga menyakini demokrasi Pancasila yang berlaku di Indonesia adalah siapapun pemenangnya maka pembangunan dilakukan bersama-sama.
"Sama seperti pertandingan olahraga voli misalnya, Begitu sudah ada yang juara pembentukan tim nasional bukan dari juara itu sendiri, harus dibentuk semua tim," tambahnya.
Ia sekali lagi berharap perjalanan pemilu 2024 memiliki nuansa pesta politik penuh dengan kebahagian.
Bukan pesta politik yang membelah bangsa ini menjadi dua dengan politik identitas.
Politik Identitas akan meninggalkan luka lama yang tidak mudah sembuh dalam waktu yang pendek.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.