Ketua Projo Ungkap Beberapa Faktor yang Membuat Jokowi Berpeluang Besar Menjadi Penentu Sosok Capres
Sebagai presiden, Jokowi disebut Arie memiliki tanggung jawab untuk memastikan kelangsungan negara ke depan.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Dewi Agustina
Menurut JK, Jokowi harusnya mengikuti langkah Presiden sebelumnya seperti Megawati Soekarnoputri hingga Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk tidak terlalu melibatkan diri dalam urusan politik.
Apalagi mengingat Jokowi telah memasuki babak akhir pemerintahannya.
"Menurut saya, presiden itu seharusnya seperti Bu Mega dulu, SBY, begitu akan berakhir maka tidak terlalu melibatkan diri dalam suka atau tidak suka, dalam perpolitikan itu. Supaya lebih demokratis lah," tuturnya.
Sebelumnya para petinggi parpol pendukung pemerintah diundang oleh Jokowi ke Istana Negara, Jakarta, Selasa (2/5/2023) malam.
Mereka di antaranya Plt Ketum PPP Muhamad Mardiono, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
Puncak Musra Umumkan Nama Capres Cawapres
Relawan Pro Jokowi (Projo) akan mengumumkan dukungannya untuk Calon Presiden (Capres) pada Puncak Musyawarah Rakyat (Musra) yang rencananya digelar di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (14/5/2023) hari ini.
Pada acara ini, Presiden Jokowi akan menerima nama-nama bakal calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang akan didukung pada pemilu 2024 hasil dari Musyawarah Rakyat (Musra).
Kegiatan puncak Musra itu digelar di Istora Senayan, Jakarta, Minggu pada 14 Mei 2023.
"Agendanya adalah bahwa kami para tokoh penggagas inisiator dan penyelenggaraan ini akan menyerahkan nama-nama kepada presiden Joko Widodo untuk selanjutnya kami menantikan alarm dan petunjuk pak Jokowi untuk siapa yang harus didukung pada pemilu presiden 2024," ujar Ketua Umum (Ketum) Projo Budi Arie Setiadi.
Ia memastikan, pilihan nama-nama tersebut telah menyerap aspirasi dan masukan dari semua relawan Jokowi di seluruh Indonesia.
Mengingat, Musra telah berlangsung pertama kali kick off tanggal 28 Agustus 2022 di Bandung.
"Sehingga ini memastikan bahwa demokrasi mampu menyerap mereka dan menyuarakan apa yang menjadi aspirasi oleh rakyat Indonesia warga negara Indonesia selama 10 bulan terakhir ini," ujar dia.
(tribun network/fahdi/rina)