Pendaftaran Caleg Ditutup, Ini Daftar Caleg Artis Tiap Parpol: PDIP Terbanyak, PKS hanya Narji Cagur
Berikut daftar caleg artis dari tiap parpol usai pendaftaran ke KPU resmi ditutup pada Minggu (14/5/2023). PDIP paling banyak, PKS hanya Narji Cagur.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Sri Juliati
6. Astrid Kuya (istri Uya Kuya)
7. Verrel Bramasta
8. Primus Yustisio
9. Tom Liwafa
Nasdem
1. Reza Artamevia
2. Annisa Bahar
3. Ali Syakieb
4. Choky Sitohang
5. Nafa Urbach
6. Diana Sastra
7. Didi Riyadi
8. Ramzi
Baca juga: Balas AHY, PDIP Sebut di Era SBY Banyak Menteri dari Demokrat Jadi Caleg
Demokrat
1. Dede yusuf
2. Dina Lorenza
3. Emilia Contessa
4. Ingrid Knsil
5. Arumi Bachsin
PKB
1. Norman Kamaru
2. Tommy Kurniawan
3. Zora Vidyanata
4. Iyeth Bustami
5. Arzeti Bilbina
6. Camelia Lubis
Perindo
1. Vicky Prasetyo
2. Arnold Poernomo
3. Aldi Taher
4. Yusuf Mansyur
5. Venna Melinda
6. Kalina Oktaranny
PSI
1. Badai eks Kerispatih
2. Mongol Stres
3. Giring Ganesha
Golkar
1. Nurul Arifin
2. Charles Bonar Sirait
3. Tetty Kadi
PKS
1. Sunarji alias Narji Cagur
Peluang Caleg Artis di Pemilu 2024
Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin, mengungkapkan para caleg artis tersebut hingga saat ini masih dianggap sebagai pendulang suara dari partai saja.
Ujang menganggap, hingga kini diusungnya artis sebagai caleg adalah suatu kebutuhan yang harus dilakukan parpol demi kemenangan dalam Pemilu 2024 mendatang.
"Ya, artis digunakan sebagai magnet atau vote getter atau pendulang suara dalam Pileg. Itu sudah bukan rahasia umum, sudah menjadi hal biasa saja dalam partai politik," ujarnya saat dihubungi Tribunnews.com, Jumat (12/5/2023).
Kendati demikian, Ujang mengatakan untuk memenangkan Pileg 2024 mendatang, faktor popularitas dari caleg artis tidak dapat dijadikan tolak ukur utama untuk saat ini.
Baca juga: Jadi Caleg, PDIP Yakin Menteri di Kabinet Jokowi Tetap Profesional
Menurutnya, faktor di luar kepopuleran seperti elektabilitas turut menjadi faktor keterpilihan dari caleg artis itu sendiri.
"Tetapi persoalan masuk legislatif, atau nyalon belum tentu menang. Kan ada faktor popularitas dan elektabilitas. Populer itu belum tentu dipilih, terkenal itu belum tentu dicoblos oleh pemilih."
"Tapi kalau dia memiliki elektabilitas yang tinggi, artis itu baru dipilih. Maka banyak artis kalah atau 'tewas' karena hanya mengandalkan popularitas," katanya.
Selain itu, Ujang menilai adanya caleg artis yang tidak dapat masuk ke parlemen lantaran hanya menggunakan popularitasnya sebagai 'senjata utama'.
Menurutnya, faktor finansial yang dimiliki para artis itu justru jarang digunakan untuk memenangkan dirinya.
Sehingga, peluang keterpilihannya pun turut tidak terdongkrak.
"Pada politik kita ini kan, mungkin para artis ini hanya mengandalkan popularitas tapi tidak mengeluarkan uangnya dan tidak digunakan secara maksimal dalam kampanye."
"Sehingga kalau popularitas tanpa oli (kekuatan finansial) ya nggak bisa (terpilih). Maka artis yang terpilih itu bukan hanya populer tetapi juga jor-joran dalam konteks mengeluarkan finansialnya agar dirinya bisa menang," tuturnya.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Rina Ayu Panca Rini)(Kompas TV/Theo Reza)(Kontan.co.id)
Artikel lain terkait Pemilu 2024