Pengamat Sebut Jokowi Sedang Usaha Jodohkan Ganjar-Prabowo di Pilpres 2024, Bisa Jadi Kejutan
Analis Politik Sekaligus CEO-Founder Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago memberikan analisinya perihal bursa capres-cawapres.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Nanda Lusiana Saputri
Ditambah top 3 capres yakni Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto tidak ada yang mencapai angka psikologis 60 persen.
Meskipun demikian, Pangi sendiri mengaku realisasi duet Ganjar-Prabowo keduanya sulit dan complicated.
"Oleh karena itu, jika ingin memenangkan Pilpres dan mendapatkan kursi presiden dan wakil presiden dua nama ini (Prabowo dan Ganjar) harus maju dalam satu paket. Terkait siapa yang akan menjadi capres atau cawapres tinggal dirundingkan saja," kata Pangi.
Faktor terakhir, kata Pangi, Jokowi dinilai juga berupaya untuk mengantisipasi Anies agar tidak masuk putaran kedua Pilpres 2024.
Jokowi ingin memastikan putaran kedua hanya diikuti oleh Prabowo dan Ganjar dan tidak menghendaki Anies.
"Namun jika Anies masuk putaran kedua (ini tentu sangat tidak diharapkan dan tidak diinginkan) Jokowi ingin memastikan siapapun yang akan berhadapan dengan Anies (Prabowo atau Ganjar) agenda politiknya harus terus dilanjutkan," ucap Pangi.
Baca juga: Sambut Baik Wacana Prabowo-Airlangga, Golkar Maksimalkan Komunikasi dengan Ketum Parpol
Pada akhirnya Pangi mengakui semua masih menjadi misteri, apakah Ganjar dan Prabowo akan bertanding berkontestasi atau justru mereka adalah pasangan yang akan bersanding.
Namun, ia menduga Gerindra dan PDIP bakal berkoalisi mengusung pasangan Ganjar-Prabowo.
"Kalau 3 bulan ke depan, elektabilitas Prabowo dan Ganjar masih kompetitif, maka titik temu yang paling memungkinkan adalah menggabungkan Ganjar dan Prabowo dalam koalisi besar (grand coalition) PDIP-Gerindra. Apabila deadlock, tidak ada jalan lain kecuali Jokowi menyatukan secara paksa,"
"Namun pada akhirnya akan ada 3 (tiga) poros apabila Prabowo dan Gerindra tetap ngotot maju sebagai capres demi menyelamatkan dan memastikan mesin partai bergerak maksimal, bersatunya KIB dan KIR berpotensi membentuk embrio poros ketiga, dan ini juga patut kita syukuri dalam rangka menghindari polarisasi dan keterbelahan akibat dampak rematch Pilpres 2014-2019," tutup Pangi.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.