5 Poin Pembahasan Elite Parpol Pendukung Anies Baswedan Saat Bertemu di Pulau Pribadi Surya Paloh
Sejumlah elite partai politik pendukung Anies Baswedan melakukan pertemuan di Pulau Kaliage Besar, Kepulauan Seribu pada 26 Mei 2023.
Penulis: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah elite partai politik pendukung Anies Baswedan melakukan pertemuan di Pulau Kaliage Besar, Kepulauan Seribu pada 26 Mei 2023.
Pulau Kaliage diketahui milik Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh.
Adapun sosok yang turut hadir dalam pertemuan tersebut di antaranya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) beserta Teuku Riefky Harsya dari Partai Demokrat.
Selanjutnya, ada Salim Assegaf Aljufri, Akhmad Syaikhu, Sohibul Iman, dan Al Muzammil Yusuf dari PKS.
Serta ada Surya Paloh, Sugeng Suparwoto, Hermawi Taslim, dan Taufik Basari dari NasDem.
Baca juga: Surya Paloh Jenguk Johnny G Plate di Rutan Kejari Jakarta Selatan
Pertemuan tersebut terungkap setelah foto-fotonya eredar di awak media.
Saat dikonfirmasi, Ketua DPP PKS Al-Muzammil Yusuf membenarkan foto tersebut merupakan momen saat pertemuan antara pimpinan partai politik koalisi perubahan.
Ia pun mengkonfirmasi pertemuan tersebut berlangsung di sebuah pulau di Kepulauan Seribu yang juga milik Surya Paloh pada pekan lalu.
Baca juga: Pimpinan Partai Politik Pendukung Anies Baswedan Diam-diam Bertemu di Pulau Milik Surya Paloh
"Oh iya ini pertemuan pekan lalu. Di lokasi Kepulauan seribu lokasi milik pak Surya Paloh," kata Muzammil kepada wartawan, Rabu (31/5/2023).
Muzammil mengatakan pertemuan tersebut membicarakan banyak hal mengenai soliditas koalisi perubahan untuk persatuan.
"Membicarakan banyak hal terkait masa depan koalisi. InsyaAllah kita solid untuk maju terus," jelasnya.
Ada sekitar lima poin yang dibahas dalam pertemuan di pulau milik Surya Paloh tersebut.
Ketua DPP Partai NasDem Taufik Basari atau Tobas mengungkap isi pembahasan dalam pertemuan tersebut.
Baca juga: Anies Baswedan Tiba di Bangka, Bersama Surya Paloh akan Temui Nasdem dan Masyarakat
Pertama, para elite parpol di Kolaisi Perubahan memberikan support kepada Partai NasDem mengingat kondisinya saat ini.
"Pertemuan itu lebih kepada pertemuan yang ingin menyampaikan dukungan dan simpati kepada Partai NasDem," kata Tobas saat ditemui awak media di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (31/5/2023).
Kedua, membahas masa depan koalisi perubahan.
"Sekaligus juga membicarakan langkah-langkah yang akan di lakukan oleh koalisi, dan itu pertemuan yang cukup lengkap karena langsung para petinggi utamanya yang bertemu itu cukup menggembirakan," ucap Tobas.
Ketiga, membahas sosok bakal calon wakil presiden (cawapres) untuk Anies Baswedan.
Kendati demikian, kata Tobas, perihal nama tersebut masih berada dalam pembahasan internal di partai Koalisi Perubahan.
"Jadi banyak hal yang termasuk juga ya cawapres dan sebagainya juga bagian dari poin-poin yang mungkin menjadi bahan diskusi pada saat itu," kata dia.
Keempat, membahas adanya indikasi penguasa yang ingin mengagalkan pencapresan dari Anies Baswedan.
Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Teuku Riefky mengungkap menyatakan salah satu cara mengagagalkan Anies Baswedan jadi Capres dengan mengganggu ketiga partai politik yang menjadi partai pengusung Anies Baswedan.
"Isi pembicaraan di Pulau Kaliage yang pertama adanya indikasi, upaya penguasa akan melakukan segala cara untuk membuat Bacapres Anies Rasyid Baswedan tidak berlayar. Dengan cara dan sumberdaya apapun termasuk ‘menganggu’ 3 partai politik pendukungnya," kata Teuku saat dikonfirmasi, Rabu (31/5/2023).
Kelima, membahas adanya kenyataan dan satu tekad yang solid dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat yang ingin perubahan.
Khususnya, masyarakat yang ingin kehidupannya lebih sejahtera, lebih aman, lebih memiliki kebebasan dalam berdemokrasi, dan utamanya memiliki keadilan yang sama di mata hukum.
"Maka Koalisi Perubahan ini harus berusaha untuk membuat Anies Rasyid Baswedan berlayar," kata euku Riefky.
Sosok Cawapres Anies Baswedan
Berbicara sosok Cawapres untuk Anies Baswedan, Koalisi Perubahan terus membahasnya.
Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Pipin Sopian pun memberikan bocoran untuk nama-nama yang masuk dalam bursa Cawapres Anies Baswedan.
Ia mengatakan tiga partai politik yang tergabung dalam Koalisi Perubahan masing-masing menyodorkan nama untuk Cawapres Anies Baswedan.
PKS menyodorkan nama Ahmad Heryawan (Aher), Demokrat mengusulkan nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan NasDem mengajukan nama Khofifah Indarparawansa.
"Sudah dari PKS jelas menyodorkan nama Aher. Dan Pak Said sebagai tim delapan sudah menyampaikan bahwa tiga nama itu adalah Aher kemudian Demokrat AHY, dan dari Nasdem Khofifah," kata Pipin ditemui di Jakarta, Selasa (30/5/2023).
Kemudian dikatakan Pipin masih ada dua nama tersisa yang belum diketahui.
"Waktu itu Pak Said sudah bilang 3 dari 5 nama. Duanya itu entah siapa jadi tentu yang di prioritaskan adalah nama yang disodorkan mitra koalisi," sambungnya.
Pipin mengukapkan bahwa sepertinya cukup sulit mencari di luar mitra koalisi kalau yang bersangkutan tidak berkenan.
"Jadi cukup susah mencari di luar koalisi kalau yang bersangkutan kurang berkenan. Dan kita tidak bisa memaksakan," katanya.
Pimpinan partai koalisi perubahan untuk persatuan disebut bakal melakukan pertemuan dalam waktu dua hari ke depan.
Pertemuan itu untuk membahas penentuan sosok calon wakil presiden (cawapres) dari Anies Baswedan.
Informasi itu disampaikan Ketua DPP Partai NasDem Sugeng Suparwoto setelah melakukan pertemuan dengan Anies Baswedan dan tim kecil koalisi perubahan untuk persatuan di Sekretariat Perubahan, Jakarta Selatan, Selasa (30/5/2023) sore.
Sugeng memastikan nantinya akan ada kejutan dalam pertemuan tersebut.
Termasuk mengenai kemungkinan diungkapnya sosok cawapres dari Anies Baswedan.
"Dalam sehari dua hari ini akan ada kejutan. pimpinan pimpinan partai akan segera berkumpul dalam sehari dua hari ini. Jangan jangan besok juga sudah akan...," kata Sugeng.
Kendati demikian, Sugeng masih enggan untuk membeberkan bocoran sosok dari cawapres dari Anies Baswedan.
Dia meminta masyarakat untuk bersabar menunggu kejutan yang bakal diumumkan paling lambat dua hari lagi.
"Belum ada clue makanya itu... itulah bagian dinamika yang tadi. Nanti bukan ada namanya momen of surprise," jelasnya.
Lebih lanjut, Sugeng menambahkan penentuan cawapres Anies Baswedan dinilai memerlukan kecermatan.
Sebab, figur yang akan diumumkan nantinya harus benar-benar sudah pasti.
"Tapi bener-bener, karena apa? segala sesuatu perlu kecermatan yang sifatnya resiprokal. Jadi kalau kita firm kepada beberapa orang siapa itu sudah bener-bener firm," katanya. (Tribunnews.com/ Igman/ Rizki/ Rahmat)