Demokrat Disebut Paksa AHY Jadi Cawapres Anies, PKS Bantah Ada yang Memaksa: Nama Sudah di Kantong
Demokrat disebut memaksakan agar AHY menjadi bakal cawapres Anies Baswedan, namun PKS memberi bantahan.
Penulis: Nuryanti
Editor: Suci BangunDS
![Demokrat Disebut Paksa AHY Jadi Cawapres Anies, PKS Bantah Ada yang Memaksa: Nama Sudah di Kantong](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/ketua-umum-partai-ggu.jpg)
"Sebagian besar sudah bertemu langsung dan sudah berkomunikasi."
"Semua jawaban para figur di luar Mas Ketum menyatakan tidak sanggup memenuhi persyaratan."
"Kesimpulannya Ketum AHY yang memenuhi kesanggupan dan persyaratan menjadi cawapres Anies," kata dia.
Baca juga: Petinggi Nasdem dan Demokrat Saling Serang Soal Kapan Deklarasi Cawapres Anies Baswedan
Di sisi lain, Partai Demokrat mendorong agar Koalisi Perubahan bisa mengumumkan cawapres Anies Baswedan pada Juni 2023.
Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat, Syarifuddin Hasan alias Syarif Hasan, membeberkan alasan pihaknya mendorong hal demikian.
Syarif Hasan mengatakan, kondisi tersebut melihat dari keperluan pasangan capres-cawapres untuk bertemu dengan masyarakat.
"Ya kita lihat ini perlu untuk deklarasi secepatnya karena kita kan tidak begitu banyak memiliki waktu untuk bertemu dengan rakyat," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (7/6/2023).
![Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di kantor DPP Partai Demokrat di Jakarta Pusat, Rabu (7/6/2023).](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/agus-harimurti-yudhoyono-ahy-di-kantor-dpp-partai-demokrat.jpg)
Diketahui, hingga kini, Anies Baswedan belum mengumumkan cawapres yang akan mendampinginya di Pilpres 2024 mendatang.
Padahal, Anies Baswedan disebut sudah mengantongi satu nama bakal cawapres.
Partai Demokrat menilai makin cepat Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) mengumumkan cawapres Anies Baswedan, maka peluang untuk menang di Pilpres 2024 lebih besar.
Adapun Koalisi perubahan yang mengusung Anies Baswedan sebagai capres terdiri dari Partai Demokrat, Partai NasDem, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
(Tribunnews.com/Nuryanti/Rizki Sandi Saputra/Rahmat Fajar Nugraha) (Wartakotalive.com/Desy Selviany)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.