Catatan Eko Patrio Soal Hasil Survei IPO Terkait Elektabilitas PAN dan Zulkifli Hasan
Hasil survei Indonesia Political Opinion (IPO) mencatat elektabilitas Partai Amanat Nasional (PAN) berhasil menyalip PKS.
Penulis: Malvyandie Haryadi
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasil Survei Indonesia Political Opinion(IPO), yang berlangsung pada 5-13 Juni 2023, mendapatkan beberapa temuan positif bagi Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan sekaligus berdampak positif bagi kenaikan elektabilitas PAN.
Dalam hasil survei IPO tersebut, PAN mengalami kenaikan signifikan.
"Hal ini dinilai oleh publik sebagai berkah dari kinerja moncer Ketum PAN yang juga menteri Perdagangan. Selain itu hasil survei juga menunjukan bahwa naiknya elektabilitas PAN juga karena kinerja politik dan elektoral kader-kader PAN," ujar Ketua DPW PAN DKI Jakarta sekaligus Sekretaris FPAN DPR RI Eko Hendro Purnomo, Sabtu (17/6/2023).
Menurutnya ada tiga temuan penting bagi PAN dalam survei IPO tersebut.
Pertama, kepuasan publik atas kinerja Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, mencapai 52,1 persen.
Baca juga: Eko Patrio: PAN DKI Tetap Konsisten Dukung Erick Thohir Jadi Cawapres
Kedua, popularitas PAN berada di poisi 5 besar, dengan tingkat popularitas mencapai 72,5 %.
Ketiga, secara elektabilitas AN berada di posisi 7 dengan angka 5,0%.
Merespon hasil survey IPO tersebut, Eko Patrio memberikan sejumlah catatan.
"Pertama, tentu sebagai Ketua DPW PAN DKI Jakarta patut bersyukur bahwa kerja keras dan komitmen sungguh-sungguh bekerja untuk rakyat Pak Zul diakui dan dirasakan sehingga berdampak positif pada kehidupan masyarakat. Ini menunjukkan kerja-kerja PAN yang dilakukan oleh Mendag dan oleh kader-kader PAN di berbagai daerah semakin dirasakan nyata oleh masyarakat," katanya.
Kedua, sambung Eko, dengan hasil survey IPO yang positif ini tentu akan semakin membuat optimis jajaran pengurus dalam memperjuangkan nasib dan kepentingan nyata masyarakat.
"Hasil survei menunjukkan bahwa kerja-kerja politik PAN yang dikomandoi Pak Zulkifli Hasan semakin mendapatkan tempat di hati rakyat, tentu kita harus berterima kasih kepada masyarakat."
"Ketiga, harus juga diakui bahwa tingginya elektabilitas PAN akhir-akhir ini tidak terlepas dari sistem kerja politik para kader dan jajaran pengurus partai yang selalu melekat dan berada di tengah-tengah rakyat," katanya.
Eko menambahkan harus diakui meroketnya popularitas dan elektabilitas PAN karena sosok dan kinerja Pak Zulkifli Hasan yang dengan setia dan loyal serta kerja keras menyukseskan program Presiden Jokowi yang pro rakyat.
"Harus diakui banyak masyarakat yang puas dengan kinerja Presiden Jokowi juga akan puas dan suka dengan Pak Zul dan akhirnya memilih PAN."
"Keempat, namun tentu saja, temuan positif survei ini tidak boleh membuat kita sebagai jajaran pengurus PAN terlena dan berpuas diri, sebaliknya justru hasil ini membuat kader-kader PAN terutama PAN DKI Jakarta harus semakin terlecut."
Hasil Survei IPO
Hasil survei Indonesia Political Opinion (IPO) mencatat elektabilitas Partai Amanat Nasional (PAN) berhasil menyalip perolehan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Dalam survei IPO, tercatat PAN mendapat keterpilihan 5,0 persen, sementara PKS tepat di bawahnya dengan 4,8 persen.
Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah mengatakan elektabilitas PAN bisa meningkat karena didongkrak oleh kinerja positif Zulkifli Hasan sebagai Menteri Perdagangan (Mendag).
Hal ini kata Dedi terlihat dari tingkat kepuasan masyarakat terhadap Kementerian Perdagangan pimpinan Zulkifli Hasan yang meraih 52,1 persen.
"Kementerian Perdagangan 52,1 persen," kata Dedi memaparkan rilis surveinya, Jumat (16/6/2023).
Sementara di peringkat pertama survei IPO soal elektabilitas partai politik, PDIP masih teratas dengan 21,5 persen, berturut disusul Gerindra 19,7 persen, Golkar 9,3 persen, Demokrat 9,2 persen, PKB 7,7 persen, dan Nasdem 7,5 persen.
Sebagai informasi, survei IPO ini dilakukan dalam periode 5-13 Juni 2023 dengan melibatkan responden yakni lima Rukun Tetangga (RT) di mana setiap RT dipilih 2 keluarga dan satu 2 keluarga itu dipilih 2 anggota, satu laki-laki dan perempuan.
Adapun metodenya yakni mereka menentukan sejumlah Desa untuk menjadi sampel lalu dipilih secara acak dengan menggunakan random kish grid paper.
Survei ini juga memiliki margin of error pada tingkat kurang lebih 2,9 persen dengan tingkat akurasi data 95 persen.
Pengambilan sampel dari survei ini sendiri dilakukan dengan teknik multistage random sampling serta penerapan spot check pada 15 persen dari total populasi sampel.