Tetap Optimis, Bappilu Demokrat Sebut Survei Indopol Tidak Mencerminkan Realitas
Anis Fauzan mengungkapkan bahwa hasil survei Indopol tidak selaras dengan hasil survei lembaga lain seperti Litbang Kompas, Charta Politika
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Demokrat menilai survei Indopol tidak mencerminkan realitas di lapangan mengenai elektabilitas parpol jelang Pemilu 2024.
Anggota Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokrat, Anis Fauzan mengatakan survei tersebut tidak mempengaruhi optimisme partai berlambang bintang mercy itu untuk menghadapi Pemilu 2024.
Hal itu dikatakan Anis menanggapi hasil survei terbaru dari lembaga Indopol Survey and Consulting yang menunjukkan penurunan elektabilitas partai berlambang bintang mercy ini.
Baca juga: AHY Tegaskan Demokrat Tolak RUU Kesehatan, Berikut 3 Poin Alasannya
Anis Fauzan mengungkapkan bahwa hasil survei Indopol tidak selaras dengan hasil survei lembaga lain seperti Litbang Kompas, Charta Politika, Indo Barometer, dan SMRC dimana elektabilitas Partai Demokrat cukup tinggi.
Dalam survei Litbang Kompas misalnya, Partai Demokrat berada di posisi ketiga, setelah PDIP dan Gerindra.
“Ini membuat kami bertanya-tanya terkait metodologi yang dipakai dalam survei Indopol. Sehingga ini kami tidak bisa menjadikan ini sebagai acuan. Dan kami juga berharap publik tidak secara mentah-mentah menelan data temuan survei tanpa melakukan komparasi dan penelusuran lebih jauh. Karena bisa saja hasil survei tidak sesuai dengan realitas yang sebenarnya terjadi,” kata Anis dalam keterangan tertulis, Kamis (22/6/2023).
Anis juga mengungkapkan Partai Demokrat memiliki data internal yang berbeda dengan hasil survei Indopol.
Baca juga: Masyarakat Diajak Terapkan Nilai-nilai Pancasila Dalam Pelaksanaan Pemilu 2024
Elektabilitas Partai Demokrat dalam data internal justru meningkat seiring dengan kinerja dan kontribusi partai di berbagai bidang.
“Data internal kami menunjukkan bahwa elektabilitas Partai Demokrat saat ini berada di angka 12 persen, naik dari 10 persen pada Januari 2023. Kami juga mendapat dukungan dan simpati dari berbagai kalangan, termasuk tokoh-tokoh nasional, organisasi kemasyarakatan, dan pemuda-pemudi, khususnya para pendukung mas AHY sebagai Ketum dan simbol tokoh muda Indonesia,” ujar Anis.
Selain itu, Anis menegaskan Partai Demokrat tidak terpengaruh oleh hasil survei Indopol.
Ia menyatakan bahwa partai berlambang bintang mercy itu tetap optimis dan percaya diri untuk meraih suara maksimal pada Pemilu 2024.
“Partai Demokrat tidak gentar dan tidak goyah oleh survei-survei yang tidak obyektif dan tidak kredibel. Kami tetap fokus pada agenda-agenda strategis untuk memperjuangkan kepentingan rakyat dan bangsa. Kami yakin bahwa rakyat akan memilih Partai Demokrat sebagai partai pilihan mereka pada Pemilu 2024,” tegas Anis.
Sebelumnya diberitakan Tribunnews.com, hasil survei Indopol Juni 2023 menunjukkan elektabilitas PDIP bersaing ketat dengan Partai Gerindra.
Direktur Eksekutif Indopol Survey Ratno Sulistiyanto mengatakan PDIP menempati posisi pertama dengan dukungan sebanyak 26,56 persen sedangkan Gerindra berada di posisi kedua dengan dukungan sebesar 24,27 persen.
Hal tersebut disampaikannya hasil Survei Nasional Periode Juni 2024 bertajuk "Dinamika Politik Elektoral & Kinerja Pemerintah Joko Widodo-Ma'ruf Amin Menjelang Pemilu 2024.