NasDem Tegaskan Bacawapres Pendamping Anies Bukan Sekadar Lip Service
Sugeng Suparwoto mengatakan nama bacawapres Anies sudah dipilih berdasarkan pertimbangan Anies bersama Tim Delapan Koalisi Perubahan untuk Persatuan.
Penulis: Reza Deni
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Nasdem menegaskan bahwa Anies Baswedan sudah mengantongi satu nama bakal calon wakil presiden (cawapres).
Ketua DPP Partai NasDem Sugeng Suparwoto mengatakan nama bacawapres Anies sudah dipilih berdasarkan pertimbangan Anies bersama Tim Delapan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).
"Bukan lip service, ini benar-benar (sudah ditentukan) karena itu mekanismenya,” kata Sugeng kepada wartawan, Rabu (5/7/2023).
Namun, Sugeng mengatakan, momentum deklarasi hanya diketahui oleh Anies
Pasalnya, keputusan soal penentuan ada di tangan Anies itu diambil berdasarkan nota kerjasama dalam pembentukan KPP.
“Kapan akan diumumkan? Itu rasionalitas dan intuisi Mas Anies,” ujarnya.
Adapun sebelumnya Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali merespons soal putri Presiden ke-4 RI Abdurahman Wahid alias Gus Dur yakni Yenny Wahid yang berpotensi menjadi calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan.
Ali menyatakan, sejatinya Partai NasDem menyerahkan hal tersebut kepada Anies Baswedan.
Namun, mengingat Yenny Wahid merupakan tokoh Nahdlatul Ulama (NU) maka hal tersebut layak untuk dipertimbangkan.
"Idealnya kalau memang mau lebih mudah kontestasi, NasDem cenderung melihat bahwa figur NU wilayah Jatim Jateng itu menjadi salah satu faktor yang harus dipertimbangkan," kata Ali saat dihubungi, Senin (3/7/2023).
Baca juga: Aksi Bacawapres Sandiaga Uno, AHY hingga Yenny Wahid Tuai Sorotan
Lebih lanjut Ali menyatakan, dalam berkontestasi di Pemilu, menurut dia penting untuk melihat keunggulan di suatu wilayah.
Dari segi ini, Ali menilai kalau tokoh NU memiliki peran besar untuk menangkan Pilpres di beberapa wilayah termasuk Jawa Tengah dan Jawa Timur.
"Maka kemudian ketika bicara itu kita bicara tentang kewilayahan kan, demografi, jadi pemahaman saya sih selama ini yang memang (kami, red) lemah itu di wilayah Jateng Jatim," tutur dia.