Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Lembaga Survei Sebut Baliho dengan Jokowi Buat Prabowo Terlihat Tak Percaya Diri

Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya nilai baliho Prabowo-Jokowi justru buat Prabowo terlihat tak percaya diri akan personal brandingnya

Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Lembaga Survei Sebut Baliho dengan Jokowi Buat Prabowo Terlihat Tak Percaya Diri
Kompas.com/Ardito Ramadhan D
Baliho berisi gambar Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto terpampang di Jalan Kramat Raya, Jakarta, Jumat (2/6/2023). | Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya memberikan pendapatnya terkait adanya baliho Ketum Gerindra Prabowo Subianto dengan Presiden Jokowi. 

TRIBUNNEWS.COM - Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya memberikan pendapatnya terkait adanya baliho Ketum Gerindra Prabowo Subianto dengan Presiden Jokowi.

Yunarto menilai, baliho tersebut memperlihatkan ada capres yakni Prabowo yang ingin menggunakan nama Jokowi untuk memperkuat elektabilitasnya.

"Dari sini terlihat ada Capres yang memang ingin menggunakan nama Jokowi untuk memperkuat efek elektabilitasnya," kata Yunarto dalam tayangan Program 'Kompas Petang' Kompas TV, Rabu (12/7/2023).

Menurut Yunarto, pemasangan baliho itu juga bisa didasar akan kesadaran Prabowo yang dua kali kalah melawan Jokowi di Pilpres.

Sehingga Prabowo berusaha mendompleng nama Jokowi untuk meningkatkan elektabilitasnya.

Mengingat di era pemerintahan Jokowi ini, publik memberikan tingkat kepuasan yang tinggi kepada mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.

Baca juga: Ditanya Terkait Baliho Bergambar Fotonya dengan Prabowo, Ini Jawaban Presiden Jokowi

"Karena mungkin menyadari dua kali melawan Jokowi, kalah."

Berita Rekomendasi

"Artinya ada sebuah kesadaran, apalagi dengan tingkat kepuasan publik kepada Jokowi yang sangat tinggi, dia harus 'nebeng' lah, masif sekali," terang Yunarto.

Lebih lanjut, Yunarto menuturkan, Prabowo tidak hanya mendompleng Jokowi lewat baliho saja.

Namun juga dengan strategi marketing lainnya, seperti membesa-besarkan acara pertemuan Prabowo dan Jokowi.

"Bukan hanya baliho ya, kalau kita lihat ini marketing ya. Ketika bertemu makan saja seperti peristiwa besar, langsung disebar oleh buzzernya," ungkap Yunarto.

Baca juga: Reaksi Jokowi, PDIP, dan Gerindra soal Munculnya Baliho Prabowo-Jokowi di Sejumlah Wilayah Indonesia

Yunarto pun memberikan catatan kritis kepada Gerindra dan Prabowo terkait maraknya baliho Prabowo-Jokowi ini.

Menurut Yunarto, gimmick Prabowo yang terus berusaha dekat dengan Jokowi ini tidak bisa digunakan terus menerus.

Karena akhirnya justru memperlihatkan Prabowo yang tidak pede dengan personal brandingnya.

"Catatan kritis kalau buat Gerindra atau Prabowo, kalau menggunakan gimmick ini terus menerus."

"Akhirnya seperti memperlihatkan Pak Prabowo seperti tidak pede dengan personal brandingnya," pungkas Yunarto.

Baca juga: Hasto: Yang Pasang Baliho Jokowi Untuk Dapat Efek Elektoral Akan Kecele

Jawaban Presiden Jokowi Terkait Baliho Bergambar Fotonya dengan Prabowo

Baliho Prabowo-Jokowi yang terpasang di beberapa titik di Kota Solo
Baliho Prabowo-Jokowi yang terpasang di beberapa titik di Kota Solo (Kolase Tribunnews/TribunSolo.com/Andreas Chris/Ahmad Syarifudin)

Presiden Joko Widodo menanggapi santai terkait baliho bergambar fotonya bersama Menteri Pertahanan sekaligus ketua umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Spanduk wajah Presiden Joko Widodo dan Prabowo terpasang di sejumlah wilayah di Indonesia.

"Saya tidak dipasang oleh Prabowo saja," kata Jokowi di area terowongan kembar, Rancakalong, Sumedang, Selasa (11/7/2023).

Jokowi mengatakan, spanduk bergambar fotonya pun tak hanya terpasang dengan Prabowo Subianto saja, tetapi terpasang juga dengan politisi dari partai politik lainnya.

Baca juga: Elite Gerindra Jawab Soal Baliho Jokowi-Prabowo Bertebaran di Solo

"PDI Perjuangan juga ada, dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) juga," ucapnya.

Selain itu, kata Jokowi, ia pun melihat fotonya terpasang dengan Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Laiskodat, politisi Partai Nasional Demokrat (NasDem).

"NasDem juga saya lihat di NTT."

"Lha, ya gimana ya," katanya.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Erik S)

Baca berita lainnya terkait Pilpres 2024.

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas