Pengamat Nilai Fenomena Kader PDIP Dukung Prabowo Imbas Pengusungan Ganjar
Sejumlah politisi PDI Perjuangan (PDIP) memberikan sinyal dukungan kepada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah politisi PDI Perjuangan (PDIP) memberikan sinyal dukungan kepada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Terbaru, Politisi PDIP Budiman Sudjatmiko melakukan pertemuan dengan Prabowo Subianto di Kertanegara 4, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Sebelumnya, ada politisi senior Effendi Simbolon yang juga memberikan sinyal dukungan kepada Menteri Pertahanan tersebut maju di Pilpres 2024.
Tentu sikap keduanya bertolakbelakang dengan arahan dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang telah menyatakan mendukung Ganjar Pranowo sebagai Capres di 2024.
Baca juga: Effendi-Budiman Dipanggil Buntut Manuver Temui Prabowo, Waketum Gerindra: Itu Urusan Internal PDIP
Melihat fenomena itu, Pengamat Politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai bahwa situasi tersebut sebenarnya imbas dari pengusungan Ganjar oleh PDIP.
Sebab sebagian elite PDIP bisa saja lebih setuju dan bersemangat usung Ketua DPP PDIP Puan Maharani.
"Terbukti pada masa sebelum pengusungan Ganjar sudah banyak kader yang secara terang mengkritik Ganjar bahkan Jokowi yang terkesan membela Ganjar dan sekarang situasi kekecewaan atas pilihan partai pada Ganjar mengemuka, mereka berbondong dukung Prabowo," kata Dedi Kurnia saat dihubungi Tribunnews.com, Jumat (21/7/2023).
Dia juga menyebut bisa saja selain karena keengganan memenangkan Ganjar, juga karena sebagian elite mengetahui kekuatan Ganjar yang tidak cukup meyakinkan untuk menang.
Bahkan dalam survei terbaru IPO, Ganjar memang tidak miliki suara cukup besar dibanding Anies Baswedan dan Prabowo Subianto.
"Juga ada nuansa optimisme jika Prabowo diprediksi memenangi pertarungan sehingga dukungan elite PDIP di orientasikan untuk mendapatkan kekuasaan di 2024," jelas Dedi.