Yenny Wahid Berharap Sentimen Keberagamaan di Pemilu 2024 Tidak Digunakan, Adu Gagasan Lebih Baik
Tim Ahli Pokja Moderasi Beragama Kementerian Agama, Alissa Wahid berharap sentimen Keberagamaan tidak digunakan di Pemilu 2024.
Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W. Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Ahli Pokja Moderasi Beragama Kementerian Agama, Alissa Wahid berharap sentimen Keberagamaan tidak digunakan di Pemilu 2024.
Menurutnya dibandingkan sentimen keberagamaan, lebih baik peserta Pemilu 2024 saling beradu gagasan.
"Pemilu 2024 diharapkan sentimen keberagamaan nggak dipakai, kontestasi murni saja, mengadu gagasan, itu lebih baik," kata Alissa Wahid ditemui di kantor Kemenag Jakarta Pusat, Rabu (26/7/2023).
Alissa melanjutkan bahwa jika sentimen beragama yang digunakan akan merusak Pemilu 2024.
"Nanti ditakut-takuti misalnya satu agama saja. Oh dia itu antek Barat, inilah itulah, itukan ngerusak banget," jelasnya.
Menurutnya perhelatan pemilu yang hanya lima tahunan jangan sampai merusak Indonesia.
"Padahal pemilu hanya dipakai untuk lima tahun, jabatannya lima tahun tapi rusaknya indonesia sampai kapan," tegasnya.