PPP Respons Waketum Arsul Sani Soal Sandiaga Uno Gagal Jadi Cawapres Ganjar
PPP tetap konsisten dan berkomitmen mendukung Ganjar Pranowo sebagai capres dan menetapkan Sandiaga Uno selaku kader partai sebagai cawapresnya.
Penulis: Ibriza Fasti Ifhami
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) merespons pernyataan Wakil Ketua Umum (Waketum) mereka, Arsul Sani, terkait pencalonan Sandiaga Uno sebagai cawapres pendamping Ganjar Pranowo, di Pilpres 2024.
Juru Bicara PPP Donnie Tokan mengatakan, untuk menyikapi pernyataan Arsul Sani, partainya menggelar pertemuan secara daring, pada Selasa (8/8/2023) malam.
Pertemuan tersebut, jelasnya, dihadiri Plt Ketua Umum DPP PPP Muhamad Mardiono didampingi Sekjen PPP Arwani Thomafi dan jajaran pengurus DPP PPP lainnya serta para Ketua DPW PPP seluruh Indonesia.
Donnie mengatakan, PPP menyatakan taat dan patuh serta tegak lurus dengan Ketua Umum mereka dan tetap berkomitmen pemperjuangkan keputusan Rapimnas.
"Dan meminta kepada Plt Ketua Umum untuk mengambil langkah-langkah strategis agar tidak ada lagi pengurus partai mulai dari tingkat pusat hingga DPC tidak memberikan pernyataan-pernyataan yang bertentangan dengan kebijakan partai," kata Donnie Tokan, saat dihubungi Tribunnews.com, Rabu (9/8/2023).
Donnie menegaskan, pernyataan Arsul Sani merupakan pendapat pribadi dan bukan pernyataan resmi dari PPP.
"Kami sangat menyayangkan sikap dan pernyataan seorang Mas Arsul yang sudah diberi kepercayaan sebagai Wakil Ketua Umum DPP PPP dan Wakil Ketua MPR RI," ucap Donnie.
Menurut Donnie, seharusnya Arsul Sani memahami betul mekanisme yang ada di tubuh PPP.
Ia kemudian mengungkapkan, Arsul Sani selaku Waketum PPP tak pernah hadir dalam rapat Pengurus Harian DPP PPP. Donnie meminta Wakil Ketua MPR RI itu untuk bertabayun.
"Beliau adalah pakarnya hukum kok bisa bicara sudah melampaui kewenangannya melebihi AD/ART, seharusnya beliau tawadhu," kata Donnie.
"Atau karena memang beliau tidak mengikuti perkembangan yang ada di internal partai? Memang selama ini beliau tidak pernah hadir dalam rapat Pengurus Harian DPP, sebaiknya beliau segera tabayun," sambungnya.
Lebih lanjut, Donnie juga menegaskan, hingga saat ini PPP tetap konsisten dan berkomitmen mendukung Ganjar Pranowo sebagai capres dan menetapkan Sandiaga Salahudin Uno selaku kader partai sebagai cawapresnya, sesuai hasil Rapimnas mereka.
"Dan memberikan kepercayaan penuh kepada Plt Ketua Umum untuk memperjuangkan serta melakukan komunikasi dengan PDI Perjuangan, khususnya kepada Ibu Megawati," ungkap Donnie.
"Perjuangan ini masih terus dilakukan sampai ada keputusan yang diambil PDI Perjuangan, syukur-syukur kalau PPP diajak bicara dalam menetapkan calon wapres Mas Ganjar," sambungnya.
"Plt Ketum dan Pak Sandi beberapa kali juga telah memberikan statement bahwa kita serahkan sepenuhnya kepada pemangku kepentingan (PDIP) untuk memutuskannya, PPP akan sami’na wa atho’na."
Berdasarkan rapat pascapernyataan Arsul Sani itu, Donnie menegaskan, sesuai arahan Plt Ketua Umum Mardiono, Juru Bicara PPP hanya dia dan Achmad Baidowi.
Diberitakan sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani mengungkapkan internal PPP tengah membahas langkah politik lanjutan, jika Sandiaga Uno gagal menjadi bakal calon wakil presiden (bacawapres) Ganjar Pranowo.
Menurutnya, sejumlah kader tengah memikirkan apakah bakal tetap bekerja sama dengan PDI-P jika Sandiaga tak dipilih jadi pendamping Ganjar.
“Kalau Pak Sandi tidak jadi cawapres itu, harus bagaimana PPP?” ujar Arsul di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (8/8/2023).
“Kalau pertanyaannya seperti itu, apakah tetap ada koalisi ini atau kemudian itu (keluar koalisi), kan masih berkembang gitu lho,” sambung dia.
Baca juga: Janji Sandiaga Uno jika Terpilih jadi Cawapres di Pilpres 2024, Singgung soal Perekonomian
Menurutnya, pembicaraan itu berkembang karena sejumlah pihak di internal PPP melihat peluang Sandiaga jadi bacawapres Ganjar semakin kecil.
“Kan teman-teman PPP juga mendengar ada kemungkinan Pak Sandi juga tidak dipilih,” sebut dia.
Meski begitu, Arsul menekankan bahwa pembahasan soal langkah PPP itu tidak muncul karena hubungan dengan PDI-P memburuk.
Ia menyatakan PDI-P sangat menghormati PPP sebagai mitra pengusung Ganjar.
“Kalau komunikasi kita baik. Ya namanya di alam demokrasi kan orang pasti berpikir kalau darurat (jalan keluarnya) begini, begini, begini,” imbuh dia.
Diketahui, saat ini PDI-P sudah memiliki lima nama kandidat bacawapres Ganjar, meski sangat mungkin nama-nama itu berubah.
Kelimanya adalah, Sandiaga, Menteri BUMN Erick Thohir, Ketua Umum Partai DemokratAgus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, dan eks Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa.