Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi PDI Perjuangan (PDIP) Adian Napitupulu menyakini 100 persen bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal total memberikan dukungan kepada bakal calon presiden (Bacapres) 2024, Ganjar Pranowo.

Keyakinian Adian itu setelah dirinya bertanya langsung kepada Presiden Jokowi saat kunjungan ke Pasar Parung, Bogor beberapa waktu lalu.

Dalam kesempatan itu, Adian menanyakan dukungan Presiden Jokowi akan diarahkan kepada siapa?

Pasalnya, kini ada isu yang berhembus jika Presiden Jokowi tengah menaruh dua kaki untuk dukungan di Pilpres 2024. Satu pada rekan sesama kader PDIP, Ganjar Pranowo dan kedua pada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Adian pun mendengar langsung bahwa Jokowi menyampaikan akan mendukung Ganjar Pranowo. 

Namun, dia menyadari bahwa dukungan itu tak bisa disampaikan secara terbuka ke publik karena Jokowi menjabat sebagai Kepala Nagara.

Hal itu diungkapkan Adian Napitupulu saat sesi wawancara khusus dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra di Kantor Tribun Network, Palmerah, Jakarta, Kamis (10/8).

"Yang saya dengar dari ucapan Presiden, confirm 100 persen. Saya orang yang mau membuang energi untuk menafsir-nafsirkan, maunya apa ya, maunya apa ya. Ada kesempatan saya tanya," kata Adian.

"Saya tanya, saya tanya ke Pak Presiden. ‘Bapak kemana nanti Pak?’ Setelah begini-begini, oke. Setelah Bapak begitu-begitu, bapak kemana? Ganjar Pranowo. Dia menyebut Ganjar Pranowo, clear di telinga saya," tambahnya.

Adian juga tak menyakini soal isu yang berhembus jika Presiden Jokowi mengendorse Prabowo Subianto untuk Pilpres 2024. Pasalnya, sebagai menteri di Kabinet pemerintahan, Prabowo memiliki tugas membantu Presiden.

Dia pun menyoroti soal momen Prabowo menyopiri Presiden Jokowi dan isterinya Iriana menggunakan Maung 4x4 saat kunjungan ke PT Pindad, beberapa waktu lalu.

Menurut Adian, hal tersebut merupakan hal yang sangat wajar dan biasa saja. Karena, tidak mungkin seorang Presiden justru menyopiri menterinya.

"Artinya kalau kemudian dia menyopiri Presiden lalu kemudian digoreng seolah-olah ini membuktikan tanda-tanda segala macam itu ya, menurut saya itu tidak mencerdaskan rakyat," terang Adian.