Pihak yang Menolak dan Mendukung Wacana Duet Ganjar dengan Anies, Demokrat Sindir Partai Berkhianat
Wacana menduetkan Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan sebagai bakal capres dan cawapres di Pilpres 2024. menuai pro dan kontra.
Editor: Wahyu Aji
Menurutnya, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PPP itu memiliki keunggulan ketimbang kandidat cawapres yang lainnya.
"Karena Pak Sandi memiliki banyak aspek keunggulan dibanding yang lain," ungkap Awiek.
Demokrat sebut ada partai yang berkhianat
Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokrat Andi Arief menuding ada partai koalisi pendukung Anies Baswedan yang berkhianat.
Tudingan itu dilemparkan Andi Arief di Twitternya, @Andiarief__ pada Selasa (22/8/2023).
Di akun Twitternya, Andi Arief mengaku akan terus bersama PKS meskipun ada satu partai lain mengkhianati koalisi.
“Kami akan terus bersama PKS, meski satu partai lain mengkhianati koalisi,” tulis Andi Arief.
Unggahan Andi Arief menjadi viral.
Netizen menduga satu partai yang dituding berkhianat tersebut ialah Nasdem.
Sebab diketahui bahwa tiga partai pengusung Bakal Capres Anies Baswedan di Pilpres 2024 ialah Nasdem, PKS, dan Demokrat.
Ketiga partai tersebut pun masuk ke dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan.
Sebelumnya hubungan Partai Nasdem dan Demokrat di dalam koalisi Pilpres kerap naik turun.
Beberapa bulan lalu misalnya, Partai Nasdem pernah menyebut Partai Demokrat akan mendapatkan dosa dan kutukan apabila berkhianat dengan janji pengusungan Anies Baswedan sebagai Capres.
Sebelumnya, Survei Litbang Kompas menunjukkan elektabilitas bakal calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto bersaing dengan ketat. Sementara itu, bacapres koalisi perubahan, Anies Baswedan masih tertinggal jauh.
Dalam survei Litbang Kompas, Ganjar Pranowo masih unggul dibandingkan Prabowo dan Anies. Bacapres dari PDIP itu unggul dalam simulasi terbuka, simulasi 10 nama, 5 nama hingga 3 nama.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.