Relawan Prabowo Mania 08 Sebut PDIP Tidak Dewasa: Langkah Budiman Sudjatmiko Bagian Demokrasi
Menurut Immanuel Ebenezer, langkah Budiman Sudjatmiko mendukung Prabowo dan beda pandangan dengan PDIP merupakan proses demokrasi.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Ketua Umum Relawan Prabowo Mania 08, Immanuel Ebenezer, menilai PDI Perjuangan (PDIP) menunjukkan sikap tidak dewasa setelah memecat kadernya, Budiman Sudjatmiko.
Budiman Sudjatmiko dipecat dari PDIP buntut manuver politiknya yang malah mendukung Prabowo Subianto.
Menurut Nuel, apa yang dilakukan Budiman Sudjatmiko merupakan proses demokrasi.
"PDIP partai besar yang tidak dewasa, apa yang dilakukan Budiman bentuk demokrasi," ujar Nuel saat dihubungi Tribunnews.com, Jumat (25/8/2023).
PDIP, lanjut Nuel, semestinya memahami perbedaan pandangan politik, apalagi dengan nama 'Demokrasi' pada partai.
Nuel menilai tidak ada pengkhianatan yang dilakukan Budiman.
"Tidak ada yang dikhianati Budiman, tidak ada ideologi yang dikhianati, apalagi dia sampaikan tidak pernah ingin keluar dari PDIP, ya PDIP sedikit kekanak-kanakan," ungkapnya.
Baca juga: Tak Terkejut Dipecat PDIP, Budiman Sudjatmiko Sayangkan Tak Ada Forum Resmi Klarifikasi
Menangkan Prabowo untuk 'Tampar' PDIP
Lebih lanjut, mantan Ketua Jokowi Mania (Joman) itu menyarankan Budiman fokus memenangkan Prabowo di Pilpres 2024.
"Budiman fokus saja memenangkan Pak Prabowo (di Pilpres 2024), biar jadi tamparan buat PDIP," ungkapnya.
Nuel mengungkapkan apa yang diperjuangkan Budiman akan terbukti di 2024.
Soal Budiman masuk ke partai baru atau tidak, Nuel mengatakan itu bukan yang utama.
"Mau di partai atau enggak, itu hal lain. yang penting fokus memenangkan Prabowo," tukasnya.
Baca juga: Reaksi Gerindra Terkait Dipecatnya Budiman Sudjatmiko oleh PDIP
Tanggapan Budiman
Diketahui, surat pemecatan Budiman dari PDIP diterima pada Kamis (24/8/2023) malam.
Budiman mengatakan dirinya tak bermasalah terkait pemecatan tersebut.
"Ya itu enggak masalah, saya terima saja enggak apa-apa, no comment," ungkapnya, Kamis, dikutip dari Kompas.com.
Ia mengaku belum bisa berkomentar banyak.
Ia hanya menyampaikan ucapan terima kasih kepada PDIP.
Menurut dia, surat itu juga menandakan satu episode kehidupannya di PDIP telah berakhir.
"Dan saya tentu akan memulai episode berikutnya, bagian dari perjalanan panjang saya sebagai manusia politik sejak saya remaja dan ya, akan mencoba terus mengalir bersama sejarah saja, bersama waktu ya," ungkap Budiman.
Baca juga: Prabowo 2 Kali Gagal jadi Presiden, PAN Ungkap Alasan Tetap Beri Dukungan di Pilpres 2024
Mantan aktivis Pro Demokrasi ini juga mengaku siap membuka lembaran episode baru di hidupnya.
Namun, episode baru itu tak disebutkan bermakna memilih partai politik anyar.
Budiman hanya minta didoakan dapat terus memberikan kontribusi bagi Indonesia.
"Kita siapkan episode-episode baru. Saya harap bisa berkontribusi positif bagi Indonesia yang lebih baik dengan sumbangan kecil," ujar dia.
Deklarasi Dukung Prabowo
Diberitakan sebelumnya, Budiman Sudjatmiko mendeklarasikan diri bersama gerakan Prabowo Budiman Bersatu (Prabu) di Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (18/8/2023).
Deklarasi tersebut, juga dihadiri oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Setelah mendeklarasikan diri, Budiman mengaku siap menerima konsekuensi yang akan terjadi.
“Jangan berandai-andai terkait sanksi. Ini situasi dinamis, saya pikir kalaupun ini berisiko, saya tidak akan lari dari tanggung jawab,” katanya, Jumat (18/8/2023), dilansir TribunJateng.com.
Menurut Budiman, ia tak membawa nama partai dan tak bermaksud meminta jabatan ataupun uang dalam deklarasi tersebut.
Deklarasi Prabu ini, kata Budiman, merupakan gerakan dari lintas partai dan golongan.
“Di sini saya tidak membawa partai, saya bersama Prabu mendukung sosok Prabowo bukan partainya,” jelasnya.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto, Garudea Prabawati, Suci Bangun DS Erik S) (Kompas.com/Nicholas Ryan Aditya)