Prabowo Namai Koalisi Indonesia Maju, Relawan Ganjar: Langgar Hak Cipta, Tak Punya Malu
Prabowo Subianto dinilai melanggar hak cipta dan tak punya malu setelah mengganti nama KKIR menjadi Koalisi Indonesia Maju.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Ketua Umum Relawan Ganjarian Spartan, Mohamad Guntur Romli, menilai nama Koalisi Indonesia Maju yang diumumkan Prabowo Subianto untuk koalisi partai pendukungnya, melanggar hak cipta dan tidak punya malu.
Diketahui Prabowo menyatakan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) diubah namanya menjadi Koalisi Indonesia Maju.
Guntur Romli mengatakan, Koalisi Indonesia Maju adalah nama koalisi 10 partai politik (parpol) yang mendukung Joko Widodo (Jokowi) dan Ma'ruf Amin di Pilpres 2019.
"Dalam koalisi waktu itu, tidak ada Gerindra. Karena Prabowo dan Gerindra serta koalisinya, termasuk di dalamnya PAN dan PKS, membuat Koalisi Indonesia Adil dan Makmur," kata Guntur kepada Tribunnews.com, Selasa (29/8/2023).
Diketahui, parpol pengusung Jokowi-Ma'ruf Amin dalam Koalisi Indonesia Maju pada Pilpres 2019 adalah PDI Perjuangan, Golkar, NasDem, PKB dan PPP, sedangkan parpol kategori pendukung adalah Hanura, PSI, Perindo, PKPI, dan PBB.
"Maka sejarah dan hak cipta nama Koalisi Indonesia Maju tidak bisa dipisahkan dari koalisi parpol-parpol tersebut yang semestinya tidak bisa dipakai dan dicatut oleh pihak di luar koalisi tersebut."
"Karena itu, kalau Prabowo menamakan koalisinya saat ini dengan nama yang sama berarti pelanggaran terhadap hak cipta dan pencatutan tanpa malu," ungkap Guntur.
Baca juga: Nama Koalisi Pendukung Prabowo Berubah, PKB: Mendadak, Belum Ada Pembahasan
Lanjut Guntur, semakin ironis saat Prabowo mengumumkan Koalisi Indonesia Maju di acara Ulang Tahun PAN, meskipun Gerindra dan PAN bukan anggota asli dari Koalisi Indonesia Maju.
Tetapi, baru bergabung setelah Koalisi Indonesia Adil dan Makmur yang mengusung Prabowo, kalah di Pilpres 2019.
"Prabowo hanya terus berusaha menjual dan memanfaat nama Jokowi, untuk menutupi isu-isu negatif yang saat ini terus menyerbu Prabowo," ungkapnya.
Menurutnya, dengan memaksa memakai nama lama, semangat Prabowo malah mundur, bukan maju.
"Tidak adanya ide-ide kreatif dan program-program yang bisa ditawarkan oleh Prabowo hanya mendompleng dan mencatut nama Jokowi saja," tudingnya.
Baca juga: Tak Diundang ke HUT PAN, Hasto PDIP: Kami Hormati
Respons PDIP
Sementara itu, Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat menyatakan PDIP tak mempermasalahkan penggunaan nama Indonesia Maju sebagai nama koalisi Prabowo.
Djarot menilai wajar jika ada anggapan Prabowo menggambarkan kedekatan dengan Jokowi dalam nama koalisinya.