Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sikap Partai Demokrat, Sebut Tak Mau CLBK tapi Belum Tahu Dukung Ganjar atau Prabowo

Partai Demokrat nyatakan tidak akan kembali ke Koalisi Perubahan, tapi hingga kini masih belum tentukan arah dukungan antara Ganjar atau Prabowo.

Penulis: Rifqah
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Sikap Partai Demokrat, Sebut Tak Mau CLBK tapi Belum Tahu Dukung Ganjar atau Prabowo
Kolase Tribunnews
Ganjar Pranowo angkat bicara setelah capres nomor urut 02, Prabowo Subianto curhat masalah dirinya dilarang berkampanye di Simpang Lima, Semarang - Partai Demokrat nyatakan tidak akan kembali ke Koalisi Perubahan, tapi hingga kini masih belum tentukan arah dukungan antara Ganjar atau Prabowo. 

"Ya saya pikir Insyaallah, kedua pemimpin ini akan pada saat yang tepat akan bertemu," ungkap Syarief.

Pengamat Nilai Demokrat Berpeluang Merapat ke PDIP

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah menilai Demokrat lebih berpeluang bergabung dengan PDIP untuk mendukung Ganjar sebagai capres 2024.

Lantaran, Demokrat dinilai akan sulit merapat ke Gerindra yang mendukung Prabowo karena SBY ketika menjadi Anggota Dewan Kehormatan Perwira (DKP) merupakan salah satu orang yang menekan pemecatan Prabowo.

Diketahui, DKP dibentuk pada 1998 untuk mengusut kasus penghilangan paksa sejumlah aktivis yang menyeret Prabowo selaku Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus saat itu.

Baca juga: Belum Tentukan Sikap, Demokrat Akui Sulit Jika Bentuk Poros Koalisi Baru untuk Pilpres 2024

"Sehingga ini juga sulit dan menjadi beban mental SBY sendiri. Dengan pilihan sulit itu, jika harus berkoalisi maka peluang besarnya ke PDIP, meskipun sebatas pelarian, bukan koalisi yang benar-benar solid dan dari hati," kata Dedi, Senin (11/9/2023).

Dedi pun menjelaskan, dari sisi peluang pun, baik mendukung Ganjar atau Prabowo, potensi AHY menjadi bacawapres sangat minim.

Berita Rekomendasi

"Dari sisi peluang, kemanapun Demokrat berlabuh tetap minim potensi mengusung AHY sebagai cawapres, termasuk bila berkoalisi dengan PDIP," kata Dedi kepada Tribunnews.com.

"Jadi harus tunduk jika memang ingin berkoalisi. Tetapi, membaca situasi justru Demokrat miliki peluang mengikuti Pemilu tanpa koalisi," ujar Dedi.

Dedi juga menjelaskan, alasan Demokrat tak kunjung mengumumkan arah dukungan karena sistem keputusan tertinggu yang tidak berada di ketua umum.

"Sehingga keputusan penting partai mengacu pada SBY dan SBY termasuk tokoh yang tidak sigap serta tidak taktis," ucapnya.

(Tribunnews.com/Rifqah/Adi Suhendi)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas