Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gus Yahya Tak Masalah Ganjar Jadi Model Tayangan Azan di Televisi

Gus Yahya juga sudah mempertegas sikapnya yang tidak mempermalahkan Ganjar yang menjadi model azan.

Penulis: Reza Deni
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Gus Yahya Tak Masalah Ganjar Jadi Model Tayangan Azan di Televisi
Tribunnews/Rahmat W. Nugraha
Ketum PBNU, Gus Yahya (tengah). 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya tidak mempersoalkan tayangan azan di televisi yang menampilkam bacapres Ganjar Pranowo sebagai modelnya.

Menurutnya, semua tokoh bebas mau tampil di tayangan apa pun di iklan televisi.

"Ya mau ikut tayangan azan, sabun mandi atau apa terserah. Orang azan di TV tidak menjadi penanda masjid," kata Gus Yahya di kantor PBNU, Jakarta, Jumat (15/9/2023).

Gus Yahya juga sudah mempertegas sikapnya yang tidak mempermalahkan Ganjar yang menjadi model azan.

Dia justru mengajak masyarakat untuk lebih melihatnya secara rasional.

"Ya silakan saja orang sudah jadi kok. Silakan saja. Sama kita mengajak masyarakat melihat semua politisi, aktor politik secara rasional," tandas Gus Yahya.

Berita Rekomendasi

Sebelumnya, Koordinator bidang Pengawasan Isi Siaran Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, Tulus Santoso mengatakan munculnya bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo dalam tayangan azan salah satu stasiun televisi swasta tak melanggar aturan.

Aturan yang dimaksud adalah Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS).

"Berdasarkan hasil forum klarifikasi dan rapat pleno, KPI menilai bahwa siaran Azan Magrib yang menampilkan salah satu sosok atau figur publik tidak melanggar ketentuan Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS)," kata Tulus kepada wartawan, Kamis (14/9/2023).

Menurut Tulus, KPI memutuskan tayangan tersebut bukan pelanggaran setelah melakukan klarifikasi terhadap stasiun televisi yang menayangkannya.

Kendati demikian, dia mengimbau seluruh lembaga penyiaran untuk mengedepankan netralitas jelang Pemilu 2024.

"KPI mengimbau kepada seluruh lembaga penyiaran untuk tetap mengedepankan prinsip adil, tidak memihak, dan proporsional dalam menyiarkan program siaran demi menjaga penyelenggaraan Pemilu 2024 yang demokratis," ujar Tulus.

Tulus menjelaskan KPI akan berkoordinasi dengan KPU, Bawaslu, dan Dewan Pers untuk menyikapi setiap tayangan yang berkaitan dengan Pemilu.

"Adapun langkah selanjutnya terkait tayangan-tayangan kepemiluan yang berpotensi melanggar, KPI akan menindaklanjuti dengan berkoordinasi bersama Gugus Tugas yang terdiri dari Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), KPI dan Dewan Pers," tuturnya.

Adapun dalam sebuah video tayangan azan magrib, tampak Ganjar muncul menyambut jemaah yang akan salat.

Ganjar tampak mengenakan baju koko berwarna putih, peci hitam dan sarung batik. Dia menyalami dan mempersilakan jemaah yang datang untuk masuk ke masjid.

Ganjar juga muncul saat sedang melakukan wudu sebelum salat. Ganjar duduk di saf depan sebagai makmum.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas