Ganjar Tegaskan Tak Punya Sejarah Politik Identitas, Ungkap Kronologi Diajak Muncul di Tayangan Azan
Ganjar Pranowo membeberkan kronologi diajak stasiun televisi swasta terkait tayangan azan yang menjadi sorotan.
Penulis: Nuryanti
Editor: bunga pradipta p
TRIBUNNEWS.COM - Bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo menegaskan tidak mempunyai sejarah politik identitas.
Hal itu disampaikan Ganjar Pranowo menjawab pertanyaan Najwa Shihab terkait tayangan azan Magrib di sebuah stasiun televisi swasta yang menampilkan dirinya.
Video Ganjar Pranowo di tayangan azan Magrib memang menjadi sorotan hingga dikaitkan dengan politik identitas.
Mengenai hal itu, Najwa Shihab lantas meminta klarifikasi terkait Ganjar Pranowo yang disebut sedang memainkan politik identitas.
"Apa niatan dan maksud Anda masuk TV, berwudu, salat, di tayangan azan?" tanya Najwa Shihab dalam acara Mata Najwa bertajuk 3 Bacapres Bicara Gagasan, Selasa (19/9/2023), dilansir YouTube Najwa Shihab.
Baca juga: Serap Aspirasi Masyarakat, Relawan Ganjar Resmikan Posko Komunitas Ojek Online di Banten
Mendengar pertanyaan Najwa Shihab, Ganjar Pranowo pun membeberkan kronologi dirinya saat diajak oleh stasiun televisi swasta tersebut.
Menurut Ganjar, stasiun televisi swasta itu pasti mempunyai kepentingan terkait tayangan azan yang menampilkan dirinya.
"MNC punya tim kreatif, lalu mengajak saya, dan saya pastikan dia punya kepentingan lain. Entah company-nya apakah untuk kepentingan lain," kata Ganjar Pranowo.
"Kemudian dia mengajak saya dan sudah saya sampaikan 'Saya tidak punya sejarah politik identitas'."
"Identitas saya adalah yang seperti ini dan kita melakukan hal yang biasa," papar mantan Gubernur Jawa Tengah itu.
Baca juga: Hasto Singgung Kejutan Cawapres Ganjar, Diumumkan di Rakernas IV PDIP?
Ganjar pun mengungkapkan dirinya juga diajak untuk muncul di program selanjutnya.
"Saya sebenarnya diajak pada banyak program berikutnya," ungkapnya.
"Sudah banyak disiapkan program berikutnya yang lain, dan pasti juga akan tayang di sana."
"Dan pada saat itu saya mengingatkan, 'Kalau ini masuk pada wilayah kampanye, tolong dipertimbangkan'," imbuh Ganjar Pranowo.