Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Makin Mengerucut, Ini Tiga Kandidat Kuat Bakal Cawapres Ganjar Pranowo

Ganjar juga merespons soal usulan PPP yang menyodorkan nama Sandiaga Uno untuk mendampingi dirinya sebagai bakal cawapres.

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Makin Mengerucut, Ini Tiga Kandidat Kuat Bakal Cawapres Ganjar Pranowo
YouTube Najwa Shihab
Bacapres PDIP, Ganjar Pranowo, dalam acara Mata Najwa bertajuk 3 Bacapres Adu Gagasan yang digelar di Universitas Gadjah Mada (UGM), Selasa (19/9/2023) malam. Bursa bakal calon wakil presiden (Bacawapres) pendamping Ganjar Pranowo terus digodok oleh partai politik pendukung yakni PDI Perjuangan (PDIP), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Perindo dan Partai Hanura. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bursa bakal calon wakil presiden (Bacawapres) pendamping Ganjar Pranowo terus digodok oleh partai politik pendukung yakni PDI Perjuangan (PDIP), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Perindo dan Partai Hanura.

Belakangan, nama bakal Cawapres pendamping Ganjar pun mulai mengerucut ke sejumlah nama. Sebab, nama yang sebelumnya masuk dalam bursa seperti Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ridwan Kamil otomatis tersisih.

Sebab, partai yang dinaungi AHY dan Ridwan Kamil telah memutuskan dukungan ke Prabowo Subianto.

Baca juga: Andika Perkasa: Angela Tanoesoedibjo Jadi Wakil Ketua TPN Ganjar

Kini, nama bakal Cawapres pendampingi Ganjar semakin mengerucut ke nama-nama sampai mantan Panglima TNI Andika Perkasa, Menkopolhukam Mahfud MD hingga Ketua Bapilu PPP Sandiaga Uno.

Ganjar Pranowo ditemui usai mengikuti rapat Tim Pemenangan Nasional (TPN) bersama parpol pendukung di Gedung High End, Kebon Sirih, Jakarta, Rabu (20/9/2023), turut merespons soal nama cawapres yang kini makin mengerucut ke sejumlah nama.

Saat ditanya awak media soal nama Mahfud MD kini makin menguat mendampingi dirinya, Ganjar menyebut bahwa semua nama itu tengah digodok oleh parpol pendukung.

"Sampai hari ini belum, masih semua digodok ini ada Pak Sekjen (menunjuk Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto), ini ada Pak Sekjen (menunjuk Sekjen PPP Arwani Thomafi). Beliau-beliau ini yang hari ini intens saya juga ikut komunukasi juga, kami semua berembug dan tentu kami sebagai berbincang masalah ini. Sabar," kata Ganjar.

Baca juga: Ganjar Pranowo Serukan Gas Poll Saat Kunjungi Markas Ganjarian Spartan

Berita Rekomendasi

Mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode ini juga ditanya soal pertemuannya dengan Mahfud MD beberapa waktu lalu.

Ganjar pun menjawab diplomatis. Dia mengatakan bahwa hampir semua tokoh parpol juga ditemuinya beberapa waktu belakangan ini.

"Dengan Pak Mahfud saya ketemu, dengan Pak Airlangga (Ketum Golkar) dulu ketemu, dengan Cak Imin (Ketum PKB) ada fotonya lagi ketemu, apalagi banyak. Lagi Pak Sandi (Ketua Bapilu PPP) sering bareng," ungkap Ganjar.

Ganjar juga merespons soal usulan PPP yang menyodorkan nama Sandiaga Uno untuk mendampingi dirinya sebagai bakal cawapres.

Menurut dia, usul itu tak dijadikan masalah. Karena, dalam mengurus bangsa perlu kolaborasi yang kuat antar sesama anak bangsa.

"Dari PPP usulin Pak Sandi jadi boleh saja, dengan siapa aja kita komunikasi intens ini kan mengurus negara mau bareng-bareng kan. Jadi kita membuka komunikasi baik dengan kawan-kawan itu," jelas Ganjar.

Ganjar juga menilai, bahwa dalam berpolitik semua masih bisa berubah. Apalagi, belum adanya pendaftaran secara resmi ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI soal pasangan capres dan cawapres.

Hal itu disampaikan Ganjar menjawab pertanyaan soal usulan dua pasangan calon dan membuka peluang duet dirinya bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Baca juga: Perbandingan Janji Capres Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto di Pilpres 2024

"Kalau politik itu sebelum nanti ditetapkan di KPU, semua peluang bisa terjadi," terang Ganjar.

Sementara, Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengungkapkan, bahwa bakal calon wakil presiden pendamping Ganjar Pranowo akan diumumkan diwaktu yang tepat oleh Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.

Bahkan, Hasto mengisyaratkan jika pengumuman nama bakal Cawapres itu disampaikan pada momentum dibukanya pendaftaran capres dan cawapres di KPU RI.

"Siapa yang akan mendampingi Pak Ganjar Pranowo yang jelas pada masa-masa pendaftaran itulah nanti momentumnya dan apakah mau diumumkan sebelumnya atau pada masa pendaftaran itu nanti merupakan titik temu antara berbagai aspek," kata Hasto saat konferensi pers usai rapat TPN, Selasa.

"Sifatnya strategis, ada elemen overprise-nya, ada kalkulasi elektoralnya, ada kalkulasi terkait dengan bagaimana terjadinya dukungan dari rakyat, kesiapan dari seluruh tim pemenangan, dan jelas hari ini tim pemenangan nasional semakin memantapkan langkah-langkah strategisnya, termasuk persiapan ya pembentukan Tim Pemenangan di daerah-daerah;" jelas Hasto.

Politisi asal Yogyakarta ini juga menyebut, pihaknya kini justru memilih fokus pada persiapan penyusunan visi misi capres dan cawapres.

"Sehingga pada saat pendaftaran nanti visi misi calon presiden dan calon wakil presiden Tim Pemenangan Nasional itu semuanya siap untuk diserahkan yang saat ini sedang tahap finalisasi," kata Hasto.

Sebelumnya, nama AHY disebut dicoret dari daftar bursa cawapres pendamping Ganjar. Hal itu disampaikan Ketua DPP PDIP Puan Maharani di Pondok Pesantren Al Hamid, Jakarta, Senin (18/9/2023).

Puan mengatakan nama AHY keluar dari bursa cawapres seiring sikap Demokrat mendukung Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden (capres).

Baca juga: Pangeran Nilai Ganjar Punya Gagasan Konkret, Soroti Soal Komitmen Pemerintahan Bebas Korupsi

"Tadinya kan memang muncul namanya Mas AHY namun karena Demokrat sudah memutuskan untuk pindah atau menentukan dengan Mas Prabowo ya tentu saja sepertinya tak mungkin," kata Puan.

Tak hanya AHY, nama Ridwan Kamil juga dicoret dari cawapres Ganjar Pranowo.

Hal itu didasari karena kata Puan, Golkar sudah bergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM). Terlebih, sejauh ini Golkar tetap pada keputusannya, yakni mendukung Airlangga Hartarto sebagai cawapres di 2024.

"Lagipula saya dengar munas (musyawarah nasional) di Golkar tetap memutuskan bahwa calon presiden dan calon wakil presidennya adalah mas Airlangga Hartarto. Jadi tak mungkin satu kader ada di sini tapi gerbongnya ada di tempat lain," ujar Puan.

Sedangkan, Ketua Umum Front Pemuda Madura (FPM), Asip Irama mengatakan Menkopolhukam, Mahfud MD layak menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping Ganjar Pranowo.

Sebab, Asip menilai Mahfud merupakan figur yang memiliki rekam jejak bersih dan disukai banyak kalangan dari beragam latar belakang.

“Dari sekian nama yang digadang mendampingi Ganjar, nama Pak Mahfud yang kami nilai paling layak dan kompeten," kata Asip, Selasa (19/9).

Menurutnya, rekam jejak Mahfud pada semua cabang kekuasaan baik eksekutif, legislatif, dan yudikatif, dianggap menjadi modal utama mendampingi Ganjar.

Diketahui, Mahfud pernah menjadi Menteri Pertahanan di era Presiden keempat RI, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Kemudian, pernah menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) dan sebagai anggota DPR RI.

"Tak hanya lengkap, integritas Pak Mahfud juga teruji karena tak pernah tersangkut kasus hukum apapun," ujar Asip.

Dia menjelaskan Mahfud belakangan menjadi trend preferensi politik masyarakat dari beragam usia generasi.

Bagi kalangan milenial, Mahfud dianggap sebagai sosok jujur gawang pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dia menyebut komunikasi politik, isu, dan kinerja Mahfud selama menjabat menteri banyak disukai generasi muda, milenial, dan gen Z.

“Populasi pemilih milenial dan gen Z memang sangat dominan. Pak Mahfud, meski secara usia tak lagi muda, tetapi dobrakan dan komunikasi politiknya sejauh ini menjadi magnet politik.

Apalagi, dalam komunikasi virtual medsos, sosok Mahfud yang selalu dibicarakan sebagai ‘hero’ dalam setiap kasus hukum,” ungkap Asip.

“Sama seperti Ganjar, Pak Mahfud juga aktif di sosial media. Koherensi politik keduanya bakal mampu menjadi harmoni bagi perbincangan publik tidak hanya di dunia nyata, tetapi juga dunia maya,” katanya.

Tak hanya itu, Asip menilai Mahfud juga akan mampu menambal suara elektoral Ganjar yang bolong di beberapa wilayah, seperti di Jawa Timur.

Dia menuturkan Mahfud diprediksi akan banyak meraup kantung suara Nahdlatul Ulama (NU).

Kedekatannya dengan keluarga besar Gus Dur dan sejumlah kiai khos akan menjadi daya tarik kelompok nahdliyyin untuk melabuhkan suara politiknya.

Selain karena daerah asal, Asip menerangkan Jawa Timur akan menjadi wilayah pendongkrak suara Ganjar andai Mahfud duduk di posisi wakilnya.

“Suara nahdliyyin tidak selamanya mesti PKB. Pak Mahfud akan menjadi dermaga berlabuh bagi publik NU yang tidak sejalan secara politik dengan PKB Muhaimin Iskandar," tuturnya. (Tribun Network/ Yuda).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas