Jokowi Kecipratan Sanjungan dari Prabowo di Rapimnas Partai Demokrat, Mampu Lanjutkan Prestasi SBY
Bacapres KIM, Prabowo Subianto, tak hanya memuji SBY, tetapi juga Jokowi di Rapimnas Partai Demokrat pada Kamis (21/9/2023).
Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Bakal calon presiden (Bacapres) dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subianto, tak hanya memuji Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Namun, Prabowo juga memuji Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Demokrat pada Kamis (21/9/2023).
Awalnya, Prabowo Subianto memuji pencapaian SBY selama memimpin Indonesia dalam kurun waktu 10 tahun dari 2004 hingga 2014.
Kemudian, prestasi yang ditorehkan oleh SBY itu, menurutnya, dapat dilanjutkan dengan baik oleh Jokowi selama dua periode ini.
Baca juga: Politikus Gerindra: Mau 2 atau 3 Poros Kita Ikut Saja, yang Jelas Pak Prabowo Sebagai Capres
Prabowo mengatakan, di bawah kepemimpinan Jokowi, angka kemiskinan absolut di Indonesia turun sehingga hanya berada di bawah 10 persen.
Ia juga memuji bagaimana pemerintahan Jokowi membangun infrastruktur secara merata di seluruh Indonesia.
Di Kabinet Indonesia Maju (KIM) juga, menurut Prabowo, berhasil mengatasi pandemi Covid-19 yang berat.
"Sehingga Presiden Jokowi sekarang dapat menghasilkan kelanjutan pembangunan bangsa yang juga sekarang berhasil menurunkan angka kemiskinan absolut di bawah 10 persen," kata Prabowo Subianto dikutip dari YouTube Kompas TV.
"Kita telah bangun infrastruktur secara merata di seluruh Indonesia, tidak hanya di Jawa dan mengatasi pandemi yang berat," tuturnya.
Pujian Prabowo untuk SBY
Prabowo pun mengungkit sederet prestasi SBY saat menjabat sebagai presiden selama 10 tahun.
Ia menyinggung konflik Aceh yang sempat berlangsung selama lebih dari 30 tahun.
"Di masa beliau, bangsa Indonesia berhasil mencapai hasil-hasil yang sangat kritis. Beliau telah menyelesaikan masalah Aceh," kata Prabowo.
"Beliau telah membawa perdamaian di Aceh, yang telah puluhan tahun mengganggu stabilitas Indonesia. Itu terjadi di bawah kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono."