Ketua Umum Perindo Sebut Sandiaga dan Mahfud MD Masuk Bursa Cawapres Ganjar Pranowo
Hary Tanoesoedibjo (HT) mengungkapkan nama Sandiaga Uno dan Mahfud MD masuk bursa cawapres Ganjar Pranowo.
Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rahmat W Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Hary Tanoesoedibjo (HT) mengungkapkan nama Sandiaga Uno dan Mahfud MD masuk bursa cawapres Ganjar Pranowo.
Tak hanya itu, dikatakan Hary Tanoe selain dua nama tersebut ada juga nama lainnya.
"Saya rasa beberapa nama. Antara lain ya beliau, pak Sandi, pak Mahfud dan juga nama yang lain. Pada intinya yang dipilih itu yang memiliki chemistry yang baik dengan Pak Ganjar," kata Hary Tanoe ditemui di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, Minggu (24/9/2023).
Kemudian dikatakanya bahwa pendamping untuk Ganjar Pranowo juga harus bisa menambah suara di Pilpres 2024.
"Dan juga yang bisa menambah suara tentunya ya. Cawapres itu harus bisa memberikan nilai tambah. Intinya disitu," katanya.
Baca juga: Hary Tanoe Sebut Belum Ada Pembahasan Khusus Soal Cawapres Ganjar Pranowo di Internal Koalisi
Dilansir dari Kompas.com, Ketua DPP PDI-P Bidang Ideologi dan Kaderisasi, Djarot Saiful Hidayat mengungkap, adanya nama kandidat calon wakil presiden (cawapres) pendamping Ganjar Pranowo selain Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno.
"Ada (nama lain). Makanya ditunggu saja ya. Kapan momen yang tepat. Jadi kita tunggu kata Pak Hasto element of surprise," kata Djarot ditemui di Kantor DPP PDI-P, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (21/9/2023).
Djarot mengatakan, terkait kejutan soal pengumuman cawapres bisa terjadi kapan saja.
Baca juga: Kaesang Gabung PSI, Ganjar: Semua Orang Punya Hak untuk Berdemokrasi
Tak hanya waktu, tentu kejutan itu terkait siapa orang yang bakal ditunjuk mendampingi Ganjar.
"(Kejutan) Bisa orangnya, bisa tanggalnya. Kapan disampaikan, bisa tempatnya, momennya. Jadi kita tunggu saja," imbuh dia.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini lantas ditanya apakah PDI-P akan menunggu pengumuman cawapres dari kubu koalisi lain, semisal Prabowo Subianto.
Sepakat dengan hal itu, menurut Djarot, PDI-P justru lebih baik menunggu setelah cawapres dari kubu lain diumumkan.
Namun, dia enggan sependapat jika hal itu disebut sebagai strategi PDIP dalam Pemilu 2024.
"Bukan, memang sebaiknya begitu (menunggu). Jadi tenang saja," kata dia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.