Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pro dan Kontra Kaesang Masuk PSI, Permudah Lolos ke Parlemen? Pengamat: Dia Bukan Siapa-siapa

Ujang Komarudin menilai Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sulit lolos ke parlemen jika hanya mengandalkan Kaesang Pangarep.

Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Pro dan Kontra Kaesang Masuk PSI, Permudah Lolos ke Parlemen? Pengamat: Dia Bukan Siapa-siapa
Kolase Tribunnews
Spanduk Kaesang Pangarep yang ada di pinggir Jalan Kota Solo, Kamis (21/9/2023). Kaesang Pangarep, putra Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi gabung PSI, Sabtu (23/9/2023). Pengamat Politik Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin menilai Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sulit lolos ke parlemen jika hanya mengandalkan Kaesang Pangarep. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep resmi menjadi kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) per Sabtu (23/9/2023).

Hal ini diketahui lewat penyerahan secara simbolik berupa Friendship Card PSI oleh Ketua Umum PSI, Giring Ganesha di kediaman Jokowi di Sumber, Banjarsari, Solo.

Kaesang mengungkapkan kerap berkomunikasi dengan para kader PSI seperti Raja Juli Antoni yang kini menjabat sebagai Wamen ATR/BPN serta Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie.

Baca juga: Pengamat Sebut Bergabungnya Kaesang ke PSI Tanda Hubungan Jokowi dan PDIP Sedang Tidak Baik-baik

"Saya sebenarnya dengan teman-teman PSI sudah cukup lama. Sudah bertemu dengan Bro William, Bro Mongol, dengan Bro Ketum juga di podcast saya," jelasnya.

Kaesang mengungkapkan, komunikasi yang telah dijalin menjadi keyakinannya untuk bergabung ke partai berlambang mawar tersebut.

"Saya juga sering berkomunikasi intens dengan Pak Wamen, Sis Grace juga. Alhamdulillah komunikasi selalu lancar selalu cair. Waktu itu mikir kenapa nggak diseriusin aja," terangnya.

Namun, bergabungnya Kaesang tidak sepenuhnya dapat sambutan positif, adanya juga pihak yang kontra terhadap hal terssebut.

Berita Rekomendasi

Berikut Tribunnews.com rangkum pro dan kontra bergabungnya Kaesang ke PSI.

Pro Kontra Kaesang Gabung PSI

Wakil Dewan Pembina DPP PSI, Grace Natalie, mengaku senang Kaesang Pangarep bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Bergabungnya putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke PSI ditandai dengan pemberian Kartu Tanda Anggota (KTA) kepada Kaesang oleh Ketua Umum PSI, Giring Ganesha.

Baca juga: Pengamat Prediksi Keluarga Jokowi Tak Akan Ikut Kaesang Gabung PSI, Ini Alasannya

Penyerahan KTA dengan nomor S317420230151515 itu dilakukan di kediaman Presiden Jokowi di Kelurahan Sumber, Banjarsari, Solo, Sabtu (23/9/2023).

Grace Natalie menyebut bergabungnya Kaesang Pangarep adalah energi baru bagi PSI.

Ia juga mengatakan bahwa komunikasi antara PSI dengan Kaesang telah terjalin sejak lama.

Pihaknya juga mengapresiasi bahwa Kaesang Pangarep akhirnya mau ikut berjuang bersama PSI.

"Kami sangat senang sekali karena ada energi baru," kata Grace Natalie dikutip dari YouTube Kompas TV, Minggu (24/9/2023).

"Komunikasi, persahabatan, dan pertemanannya sudah terjalin cukup lama."

"Dan kami sangat apresiasi Mas Kaesang mau turun berjuang bersama teman-teman PSI," tuturnya.

Terkait keputusannya bergabung ke PSI, Kaesang menyatakan sudah minta izin dan restu baik kepada ayahnya, Presiden Jokowi, maupun sang kakak, Gibran Rakabuming Raka.

Namun, bergabungnya Kaesang juga dapat menimbulkan persepsi yang menandakan hubungan Jokowi dengan PDIP sedang tidak baik-baik saja.

Hal tersebut seperti yang dimaknai oleh Pengamat Politik Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin.

"Kelihatannya Jokowi sedang tidak baik-baik saja hubungannya dengan PDIP, sedang tidak nyaman," kata Ujang, kepada Tribunnews.com, Minggu (24/9/2023).

"Karena sudah banyak analisa saya di media bahwa dari dulu hubungannya (Jokowi dengan PDIP) kan naik turun, panas adem, kadang baik kadang tidak," sambungnya.

Sehingga, menurut Ujang, bergabungnya Kaesang menjadi kader PSI menjadi hubungan anti-klimaks yang kelihatannya tidak bagus antara Jokowi dengan PDIP.

Baca juga: Ketua Umum Perindo Hary Tanoe Tanggapi Kaesang Gabung PSI: Mas Kaesang Sudah Independen

Tak hanya itu, Ujang menduga Jokowi ingin menyimpan telur di banyak tempat.

Dalam hal ini, mendorong Kaesang bergabung dengan PSI.

Padahal, kata Ujang, keputusan Jokowi mengizinkan Kaesang bergabung dengan PSI merupakan hal yang melanggar aturan AD/ART dari PDIP.

Sebab, menurutnya, PDIP mengharuskan satu keluarga kadernya harus bergabung ke partai berlogo kepala banteng moncong putih itu.

"Kedua, bisa jadi bahwa Jokowi ingin menyimpan telur di banyak tempat. Kan politik itu kan tidak boleh, tidak bisa menyimpan telur di satu keranjang. Ya karena kalau satu keranjang itu pecah, hancur semua. Maka disimpan di partai lain dan itu kan dilakukan oleh dinasti parpol yang lain, menjadikan banyak partai sebagai jalan hidup politik atau dinasti, di banyak daerah," kata Ujang.

"Saya melihat Jokowi mengizinkan Kaesang masuk PSI, itu hubungan politik yang tentu ini melanggar aturan AD/ART yang satu keluarga harus satu partai. Walaupun oleh PDIP dibantah, bahwa jika Kartu Keluarga-nya berbeda, boleh," tuturnya.

Untung Rugi Kaesang Masuk PSI

Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari mengatakan, masuknya Kaesang ke PSI berpotensi mendongkrak suara partai secara signifikan di Pemilu 2024, sehingga partai berlogo mawar itu merangsek menjadi partai menengah bahkan salah satu terbesar.

Pasalnya, lanjut Qodari, mencermati dinamika politik di tanah air, faktor figur menjadi salah satu variabel penting dalam pemenangan pemilu.

"Jadi misalnya, Partai Demokrat besar itu karena ada tokoh Pak SBY. Kemudian PDIP sendiri tahun 1999 bisa menjadi pemenang pemilu karena faktor Ibu Mega, kemudian Gerindra bisa signifikan karena faktor Pak Prabowo," kata Qodari saat dihubungi wartawan, Sabtu (23/9/2023). 

"Nah faktor tokoh ini bisa langsung misalnya dalam kasus Ibu Mega dan Pak Prabowo mereka ketua umumnya tapi bisa juga tidak langsung, misalnya Partai Demokrat kita ingat tahun 2004 Pak SBY tidak ketua umum Partai Demokrat tetapi istrinya adalah wakil ketua umum," imbuhnya.

Saat ini, Qodari mengaku masih menunggu posisi jabatan yang akan diduduki Kaesang. Apakah sebagai anggota, menduduki jabatan struktural atau juru kampanye saja.

Baca juga: Pengamat Prediksi Keluarga Jokowi Tak Akan Ikut Kaesang Gabung PSI, Ini Alasannya

"Tetapi saya yakin nanti gambarnya Kaesang itu akan dipampang dan dikaitkan dengan nama dan logo PSI," ucap Qodari. 

Dikatakan Qodari, faktor Jokowi akan sangat menentukan dalam perebutan elektoral di Pemilu 2024. 

Hal itu mengingat tingginya tingkat kepuasan Jokowi di angka 80 persen. 

"Bahkan capres-capres ini, terutama yang sedang leading seperti Prabowo dan Ganjar itu sebetulnya kan suaranya tidak lepas dari kepopuleran Pak Jokowi, karena dua tokoh ini menggunakan tagline keberlanjutan yang artinya meneruskan kepemimpinan Pak Jokowi," ujar Qodari.

"Nah mayoritas masyarakat Indonesia itu mau Pak Jokowi itu dilanjutkan kepemimpinannya program-programnya," tambahnya.

Berangkat dari pengalaman Pileg 2024 dan kasus Demokrat serta mencermati hasil survei capres sekarang ini, Qodari melihat partai yang paling berasosiasi dengan Jokowi itu punya potensi besar untuk bisa mendapatkan suara yang juga besar. 

"Jadi PSI ini dapat mengubah peta suara di tahun 2024 yang akan datang, dengan kata lain saya mau mengatakan PSI ini dengan masuknya Kaesang menjadi game changer dalam pemilu legislatif 2024 yang akan datang," ujar Qodari.

Dalam konteks itu, Qodari menduga keras bahwa PSI akan masuk ke parlemen pada Pemilu 2024. 

Bahkan bisa menjadi salah satu partai yang terbesar, namun untuk pastinya harus melihat data-data survei dan mencermati dinamika politik ke depan.

“Saya menduga keras bahwa PSI akan masuk ke parlemen tahun 2024 ini bahkan bisa menjadi salah satu partai yang terbesar tentunya untuk lebih pastinya harus dilakukan survei-survei dan riset-riset ke depan,” katanya.

“Buat saya ini gempa politik, jadi gempa politik pertama yang jadi kenyataan adalah Kaesang menjadi anggota PSI, gempa politik berikutnya masih bersifat potensial yaitu Gibran menjadi calon wakil presiden di 2024,” tutur Qodari.

Baca juga: Kaesang Belum Bisa Pastikan Maju Pilkada Depok 2024, Masih Tunggu Keputusan dari PSI

Kaesang Bukan Siapa-siapa di Politik Indonesia

Pengamat Politik Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin menilai Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sulit lolos ke parlemen jika hanya mengandalkan Kaesang Pangarep.

Hal itu dikarenakan, menurut Ujang, Kaesang bukan siapa-siapa dalam kancah politik Indonesia.

"Kalau Kaesang sendiri kan bukan siapa-siapa. Bukan politisi juga. Sulit kalau hanya mengandalkan Kaesang saja," kata Ujang, kepada Tribunnews.com, Minggu (24/9/2023).

Meski demikian, Ujang menyampaikan, PSI masih berkemungkinan lolos parlemen, jika memanfaatkan kekuatan ayah dari Kaesang Pangarep, yakni Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Tapi kalau melancarkan kekuasaan, menggandakan power menggunakan kekuatan presiden, ayahnya, ya bisa saja itu dilakukan. Menggunakan cara-cara non elektoral," kata Ujang.

Terkait sulitnya PSI lolos ke parlemen jika hanya mengandalkan sosok Kaesang, Ujang menyinggung, partai yang dipimpin oleh Giring Ganesha itu sudah banyak ditinggal kader-kadernya.

"Tapi kalau hanya menggunakan kekuatan Kaesang, misalkan nanti jadi ketua umum, tau-tau masuk Senayan, sulit dan berat. Karena kita tahu PSI juga ditinggalkan kader-kader intinya. Kader yang bagus keluar menjadi caleg di partai lain," ucap Ujang.

"Tapi kalau menggunakan kekuatan jaringan pemerintahan ya baru bisa. Di situ kuncinya sebenarnya," tuturnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas