Wacana Dua Poros di Pilpres, Isu Prabowo-Ganjar Mengemuka hingga Kesuksesan PDIP-Gerindra Berkoalisi
Megawati Soekarnoputri disebut tidak keberatan menerima wacana duet bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.
Editor: Muhammad Zulfikar
Jokowi-Ahok
Namun, kerja sama PDIP-Gerindra tidak berakhir pada Mega-Pro saja, pada tahun 2012 kedua parpol itu sukses dalam kerja sama di Pilkada DKI Jakarta.
PDIP-Gerindra yang mengusung Joko Widodo (Jokowi) - Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sukses meraih kemenangan.
Jokowi-Ahok berhasil menghempaskan calon petahana Fauzi Bowo-Nahrowi Ramli yang kala itu didukung tujuh parpol.
Baca juga: Hasto Bicara Sosok Miss X Saat Ditanya Cawapres Pendamping Ganjar
Bobby-Aulia
Teranyar, PDIP dan Gerindra juga bekerja sama saat pencalonan Bobby Nasution-Aulia Rachman di Pilkada Medan.
Bobby Nasution diketahui merupakan kader PDI Perjuangan dan Aulia Rachman kader Gerindra.
Bobby-Aulia pun sukses menjadi pemenang pada Pilkada Medan yang digelar pada tahun 2020 lalu.
Puan Sebut Ada Kemungkinan
Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Puan Maharani menanggapi peluang duet bakal calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo bersama bacapres Prabowo Subianto.
Menurut Puan, wacana perjodohan Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto di Pilpres 2024 masih memungkinkan.
"Apakah ada kemungkinan, ya mungkin-mungkin aja, dinamika yang ada di politik ini selalu memungkinkan kita untuk bersilaturahmi dan bertemu dengan sesama anak bangsa," ujar Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, dikutip dari YouTube Kompas TV, Kamis (21/9/2023).
"Untuk bisa menyepakati hal-hal yang akhirnya kami sepakati bersama bahwa ini adalah yang terbaik bagi bangsa dan negara," sambungnya.
Sebelumnya, Ganjar Pranowo mengungkapkan bahwa terbuka peluang untuk berduet dengan Prabowo Subianto selama belum ada yang mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
Lantaran, politik saat ini masih sangat dinamis dan cair.
Baca juga: Ganjar Pranowo Diminta Merinci Program dan Strategi Jadikan Indonesia Lumbung Pangan